Datang memberi segala angan.
Kemudian pergi meninggalkan kenangan.
Kenangan bahwa kau adalah penerbar janji di ujung lidah.
Entah kenapa pula. Aku masih sudi jadi tempat singgahmu. Aku masih menerimamu dan aku masih percaya katamu. Padahal kau seenaknya datang. kemudian pergi. lalu kembali lagi.
Seperti itukah alur yang kau buat?
Penuh kerumitan!!!