ʜᴇᴀʀᴛ ᴀᴛᴛᴀᴄᴋ

16.3K 2.8K 88
                                    

"Udah, saya pergi dulu" Doyoung cepet cepet jalan keluar dari kantornya terus dia langsung ke parkiran buat ngambil mobilnya.

Dia udah telat limabelas menit, takut kalau Misa akan merajuk padanya. Doyoung menyalakan mobilnya kemudian melajukannya dengan kecepatan sedang menuju sekolah gadisnya.

"Loh, udah kosong?" Doyoung keliatan bingung. Dia udah sampai sekolah Misa dan sekolahnya udah kosong. Bahkan gerbangnya udah di tutup. Tumben sekali sekolah tutup se awal ini.

Doyoung bingung, dia ngeluarin ponselnya terus nelpon Misa. Ngga dapet jawaban. Sial, Doyoung semakin cemas sekarang.

Doyoung kembali naik ke mobilnya kemudian melajukannya kearah rumah, berharap gadisnya sudah pulang.

Jantung Doyoung berdetak dua kali lebih cepat ketika melihat jalanan macet dan ada ambulance disana. Pikirannya melayang-layang. Siapa yang kecelakaan?

Doyoung memicingkan mata ketika melihat seorang lelaki di bopong dengan pakaian sekolah yang sama persis dengan Misa.

Lelaki itu tertegun ketika melihat korban dari kecelakaan lalu lintas itu. Gadisnya, itu Misa! Doyoung langsung keluar dari mobil tanpa peduliin apapun yang dia tinggal di dalemnya terus lari ke arah Misa yang baru aja mau di masukin kedalam ambulance itu.

"MISA! MISA!" Doyoung ngga tau sejak kapan air matanya mulai mengalir. Ngeliat mata cantik itu terpejam, dan beberapa anggota tubuhnya lecet serta banyak lagi darah yang mengucur cukup bikin Doyoung semakin hancur.

Doyoung ngga pernah nyangka kalau semua ini bakal terjadi. Kenapa bisa setiba-tiba ini? Dia terlambat tiga puluh menit, dan sekarang Misanya . .

Doyoung ngeliat Misa dimasukin ke dalam ambulance itu dan ambulance itu mulai bergerak cepat membawanya ke rumah sakit.

Doyoung kembali menuju mobilnya kemudian mengendarainya dengan kecepatan penuh mengikuti ambulance itu.


🌻🌻🌻


Udah hampir sejam Misa di dalam UGD dan belum ada tanda-tanda dokter yang menanganinya akan keluar.

Doyoung ngga berhenti nangis daritadi. Dia kecewa sama dirinya sendiri. Dimana katanya 'dia adalah pengawal terbaik Misa' 'dia adalah bodyguard paling hebat di dunia' 'kamu telah menjaganya dengan baik selama ini' rasanya semua kalimat yang pernah di berikan orang orang padanya udah ga ada artinya lagi.

Misa kecelakaan dan itu karena dirinya. Dia terlambat, andai dia tidak terlambat, dirinya yakin Misa ngga akan kenapa kenapa dan sekarang sedang berada dalam perjalanan pulang dengannya.

Doyoung langsung berdiri waktu dokter keluar dari UGD itu, tanpa mengulur waktu barang sedikitpun dan langsung bertanya mengenai keadaan gadisnya.

Doyoung ngga tau lagi harus kayak gimana, pandangannya kosong. Dia ngga percaya dengan apa yang baru aja dia denger.

Gadisnya, koma.

"Saya akan menyuruh perawat untuk memindahkannya keruang rawat inap, bisa urus administrasinya dulu?"

Doyoung mengusap air matanya yang mengalir kembali kemudian mengangguk, setelah berterima kasih ia langsung pergi mengurus administrasinya.


🌻🌻🌻


Doyoung menatap Misa yang masih dalam tidurnya. Tangannya bergerak untuk menggenggam tangan Misa yang bebas.

'aku cinta mas!'

'mas ih nakal, aku kan mau eskrim'

'mas mau peluk'

'kok mas bikin tambah sayang sih?'

'mas nanti kalo aku udah besar nikah sama aku ya?'

'mas aku kangen ayah sama bunda'

'mas-'

dan masih banyak lagi kalimat kalimat yang pernah Misa katakan dan semua itu terngiang di kepalanya.

Doyoung sadar, dia udah nyakitin Misa selama ini dengan menggantungnya dan berakhir kembali dengan mantan kekasihnya.

Doyoung tau betul kalau Misa sangat membutuhkannya, tapi dengan bodohnya, hanya karena rasa rindu, Doyoung lepas tanggung jawab.

Misa ada disini. Disampingnya, tapi hatinya telah pergi jauh bahkan sebelum Doyoung sadar kalau dia sangat mencintai gadis di hadapannya ini.

Doyoung ngga sadar, kalau 'kepergian' Misa akan membawa separuh hidupnya.

Please kan bener, cringe abis :(

Too Late [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang