calon suami?

122 6 4
                                    

Mata hari mulai menenggelamkan diri nya,kini hanya senja yang menghiasi alam dengan ketenangan nya.

Tiupan angin senja yang begitu sejuk
Mengibarkan hijab panjang segi empat berwarna hitam milik wanita cantik yang tengah duduk menikmati indah nya senja,sejak mengetahui penyakit yang di idap oleh shyila gadis kecil yang sudah dia anggap adik kandungnya sendiri kaila memang lebih menyukai kesendirian dan sejak itu pula dia sering duduk di rooftup rumah sakit bahkan di rumah
Hanya untuk menikmati senja,malam,bahkan subuh sekalipun.

Mata bulat indah milik kaila menatap kagum ke arah langit senja yang begitu menawan,hati nya terus bertakbir pada sang maha agung yang telah menciptakan alam dengan sempurna.

garis lengkung bibir kaila yang begitu manis membuat ke elokan wajah nya semakin bertembah berkali kali lipat,namun senyuman nya menghilang ketika fikiran nya mengingatkan perihal kejadian yang menimpa nya semalam,tangan kiri mungil nya mulai mengusap tangan kanan bagian atas,tubuh kaila mulai bergetar ketika dia mengingat lagi perlakuan dua pria jahat semalam yang dengan bebas menyentuh diri nya.

Kini mata kaila berhasil mengeluarkan bulir air di pipi nya.
"wanita macam apa kamu ini,manjaga diri saja tidak bisa." batin kaila dengan Air mata yang semakin deras. Dia sangat menyesali perihal malam tadi,wanita yang seharus nya terjaga dari orang orang yang bukan muhrim nya kini harus meratapi kesedihan amat dalam karna apa yang seharus nya terjaga kini telah sia sia begitu saja akibat dua pria tak bertanggung jawab.

Jas berwarna putih yang tiba tiba  mendarat di kedua bahu kaila membuat tangisan nya berhenti seketika.

bola mata kaila mengarah pada jas putih yang kini menyelimuti badan mungil nya dari belakang,lalu setelah itu mengarah pada seseorang pria jangkung yang kini berdiri di samping tempat nya duduk,tangan pria itu menyilang di dada nya,lengan baju kemeja nya dilipat hingga memperlihatkan otot otot di kulit putih nya,mata yang tidak terlalu sipit milik pria itu hanya dia arahkan kedepan.

Sementara itu hati kaila berdebug kencang ketika matanya memandang wajah tampan milik pria itu."dokter azzam" batin nya.
Pandangan nya mulai di tundukan kembali,bulir air mata kembali lolos saat mengingat pria di hadapan nya ini adalah salah satu pria yang telah menyentuh tubuh nya.

"saya sudah pernah bilang,jangan terlalu lama berada di luar ketika angin dingin datang,akibat nya wajah mu pucat,badan mu menggigil,ingatlah keadaan mu saat ini sedang sakit,infusan kamu lepas?" ucap azzam dengan nada yang sedikit mengentak juga wajah yang dingin,mata nya melirik  ke arah kaila yang menunduk menyembunyikan tangisan nya.

"mengenai kejadian semalam,saya minta maaf,saya tidak ada pilihan lain selain harus menggendong kamu ke mobil saya untuk menuju rumah sakit.sungguh saya tidak ada niat apapun karna saya juga mengetahui batasan." suara briton nya mulai menghalus,mata nya terus melirik wanita yang kini ia lihat manangis dalam diamnya,hati nya sungguh tidak kuat ingin rasa nya menarik wanita itu ke pelukan nya,namun apalah daya dia bukan wanita halal nya,setelah menghela nafas mata nya dia arahkan kembali kedepan.

Kaila hanya diam seribu bahasa dengan wajah yang setia menunduk,linangan air mata semakin deras saat pria itu mengakui kesalahan nya,ternyata dugaan nya benar pria di hadapan nya telah lancang menyentuh tubuh suci milik nya.

"saya tau hal ini berat untuk kamu memaaf kan saya,saya tau saya salah disini,untuk itu saya tidak akan memaksa kamu untuk memaafkan saya." jelas dokter azzam dengan nada lembut khas nya yang mungkin jika wanita luar mendengarnya akan terayu seketika beda hal nya dengan kaila dia malah memalingkan wajah nya ke arah kanan lalu menghapus air mata yang sudah membasahi pipi cubby nya.

"bukan begitu pak,,saya kini sudah memaaf kan bapak,saya mengerti jika semalam adalah keadaan yang sangat darurat,hanya saja saya masih belum meridhoi jika ada seorang yang bukan muhrim untuk saya menyentuh saya,, namun sebelum nya terimakasih karna bapak telah menolong saya, sungguh saya sangat bersyukur karna jika tidak ada bapak mungkin saya sudah berada dalam bahaya semalam." jelas kaila dengan nada lembut nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kholaqoh cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang