*spoiled*

1.2K 165 43
                                    

Memang pilihan terbaik adalah bertanya kepada Namjoon. Cowok itu seperti buku berjalan, banyak hal yang ia ketahui. Dan sebagai cewek yang tak suka membaca buku nonfiksi, Namjoon bagaikan lentera di gelapnya pengetahuanku tentang LGBT.

Tapi jujur saja, apa Jimin memang... belok? Aku bukan pacar pertamanya, dan tentu saja aku sudah pernah melihat foto-fotonya dengan para mantan.

Mantannya itu cantik-cantik semua, seksi, dan manis. Cocok kalau bersanding dengannya, meski aku yang paling cocok.

Lah, Yoongi? Datar depan belakang, banyak gaya, sok keren. Pucat lagi.

"Kau dengar, tidak?"

Kutorehkan kepalaku ke sumber suara, melihat Namjoon yang sudah membawa beberapa buku referensi. By the way, kami sedang di perpustakaan kota. Tak ada maksud lain untuk pergi ketempat yang hampir takpernah kujamah ini selain menemui Namjoon dan berguru padanya.

"What? Namjoon? Kau menyuruhku membaca buku setebal ini?! Lagian, masa buku tentang pasangan sejenis ada disini? Bukankah negara kita belum melegalkannya?" Kuserang dia dengan pertanyaan yang ingin kuketahui jawabannya.

"Tentu saja buku ini ada, namun di ujung rak yang jarang disinggahi. Serta, akan lebih baik jika kau ikut membaca"

Huh. Oke. Aku mengangguk paham dan membiarkan Namjoon duduk disebelahku. Buku itu berjudul Right For Us - Gays, Bisexuals, and Lesbians.

"Aku akan mencari yang penting-penting saja, tapi kau juga harus ikut baca"

"Ya ya. Buruan, aku alergi disini"

Namjoon menggumam malas sebelum membuka buku itu.

Halaman pertama adalah pengenalan tentang sang penulis. Hm, kurasa penulis ini terlalu bangga dengan karyanya. Mostly, biografi penulis ditulis di halaman terakhir atau sampul belakang buku. Apa hebatnya menulis buku seperti ini, huh?

"Namjoon, sebentar! Kenapa isi bukunya bukan dalam hangul? Aku tak sejago itu menerjemahkan bahasa Inggris!"

"You have me here to solve your problem, idiot" balasnya sebelum menyentil dahiku. Aku mendengus kesal sebelum menggosok bekas sentilan itu.

"Lihat, ini adalah lelaki pertama yang mengaku gay" ucap Namjoon sambil menunjuk seorang cowok yang terlihat tak menyukai hidupnya. Wajahnya menampilkan kesengsaraan, apalagi bibirnya yang menekuk ke bawah.

"Apa dia menjalani hidupnya dengan baik?" tanyaku sedikit ragu.

"Bisa dibilang tidak. Dia yang pertama mengaku, dan banyak kontroversi setelahnya"

Aku mengangguk paham. Tentu saja, menjadi minoritas pasti tak mengenakkan.

"Tapi sekarang kaum sepertinya sudah banyak. Kau tau sendiri kan, Yehri?" tanya Namjoon.

"Tentu saja. Troye Sivan dan Joe Sugg saja gay!" ucapku menggebu-gebu. Kedua cowok tampan itu tak akan bisa menjadi milikku, tak ada satupun ciri-ciriku yang menjadi kriteria mereka.

Namjoon terdiam.

"Kenapa kau diam saja? Ini artinya apa?" tanyaku sambil menunjuk sebuah kalimat yang mengandung padanan kata membentuk kalimat yang tak pernah kudengar sebelumnya.

Kudengar Namjoon berdeham untuk membersihkan tenggorokannya.

"Aku juga salah satu kaum itu"

***

Sudah sepuluh menit aku masih berbaring diatas kamar tidur.

Namjoon gay? Selama ini dia menyembunyikan identitasnya dariku, yang notabenenya adalah temannya dari SMP?

Ya, aku tau hal ini tak mungkin ia memberitahu kepada banyak orang, aku bahkan tak tahu apakah orangtua Namjoon mengetahuinya, tapi... selama ini?

Aku mendudukkan tubuhku sebelum menarik tasku dari lantai lantas mengambil buku besar yang Namjoon suruh untuk kubaca. Ia tadi meninggalkanku begitu saja setelah memberitahuku tentang orientasinya.

Well, aku tak tahu kenapa. Mungkin ia tersinggung dengan sikapku yang seperti membeda-bedakan? Meski begitu, aku tak bermaksud. Seharusnya Namjoon maklum padaku yang baru saja diputuskan oleh Jimin secara sepihak dan beralih menjadi penyuka sesama.

Kucoba menghilangkan pikiranku yang terbang entah kemana sebelum membuka kembali buku itu. Ternyata, ada terjemahan hangul pada halaman terakhir setiap bab. Aku membacanya hingga memangkas waktu tidurku.

Sampai aku tersadar kalau aku sidah menghabiskan tiga jam berkutat dengan buku itu. Dan sekarang sudah jam satu dini hari.

Seraya menguap, kuambil note kecil dari tasku dan sebuah pulpen. Sepertinya aku harus mencatat hal-hal penting.

Seme: dominan, top, biasanya bertubuh kekar.
Uke: submisif, dapat diartikan sebagai 'cewek' dalam kehidupan sex yang berbeda jenis, bottom, sedikit feminim.
Versatile: bisa seme/uke.
G-radar: radar gay (kemampuan yang... unik)
Crossdressing: menyukai berpenampilan seperti perempuan, tetapi tidak berarti mereka termasuk kaum gay
.
.
.
.
.
.
.

M-preg adalah peristiwa langka dimana laki-laki dapat melahirkan.

Aku menghentikan gerakan tanganku lalu membaca sekali lagi kalimat itu.

COWOK BISA HAMIL?!

Gila, ini gila! Mungkin saja itu alasan Jimin memutuskanku.

Yoongi bisa hamil!

"Eh, siapa yang top?" pikirku. Aku kembali membaca kalimat yang tak kubaca secara keseluruhan.

Tubuh kekar, badass, sexy, suka menggoda biasanya adalah dominan.

Setelah kubaca sekali lagi, aku berhasil mendapat kesimpulan. Tentu saja, ini mencirikan Jimin. Tentu saja mantanku itu adalah dominan, tidak seperti Yoongi si kurus.

"Setidaknya dia membuatku bangga karena menjadi dominan" gumamku sebelum merasa lucu dengan pemikiran itu. Ingat, Yehri! Yoongi memasang mantra pada Jimin!

"Tapi, Yoongi meskipun kurus, auranya lebih dewasa dan... laki gitu"

Kembali kuingat perkataan Aeri yang sering ia lontarkan saat latihan cheerleader. Aku juga sering melihatnya, dimana cowok itu benar-benar panas setelah bermain basket.

"Apa mereka seperti kaum versatile? Bisa switch? Jadi yang bisa hamil siapa?"

Tak mungkin kan.. Jimin hamil? Dia cowok banget saat berpacaran denganku! Pasti Yoongi yang bisa hamil!

Ternyata si Yoongi itu uke, haha. Tampangnya saja yang sok kejam, tapi ternyata kaum pasif.

Berarti selama ini, sifatnya adalah topeng! Dia hanya uke yang licik yang mehalalkan segara cara untuk menjadikan Jimin sebagai seme-nya.

Sekiranya itulah yang kusimpulkan sebelum memilih untuk mengistirahatkan tubuhku malam ini.

***

GENGS MAAF BANGET BARU BISA UPDATE SEKARANG😭😭😭 KEMAREN" KENA WRITER BLOCK:((

BTW THIS IS OUR YEAR YAAHH!! YOONMIN BERSINAR MULU DEH. akhirnya bisa kenyang:)

The Queen Bee (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang