"Mungki ada yang namanya cinta pandangan pertama."
~Nick Fawaz Daniswara~
---------------------------------------------------------
Disebrang halaman sekolah Nick berdiri yang memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana. Objek tatapannya hanya terpaku kepada seorang gadis sederhana yang sedang menundukan kepalanya saat OSIS lainnya sedang memarahi peserta didik lainnya. Mengaggumkan,batin Nick berkata.
Siapa dia?tanyanya kepada dirinya sendiri.
Dari penglihatannya dia bukan gadis yang kaya tapi hanya gadis sederhana.
Kenapa dia selalu menundukann kepalanya apa lantai lebih menarik dari pada objek lainnya.
***
Nick P.O.V.
"Kenapa gue jadi mikirin gadis itu" batinnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tidak jelas.
Aku tidak menyadari kehadiran Aldi sahabatnya dibelakang.
"Kena apa elo bro. Geleng-geleng kepla ngga jelas. Mau jadi artis bollywood." Tanya Aldi dengan heran.
"Aldi jangan sampai tau kalau gue geliatin tu cewe" batinku...
"Gak papa." Jawabku santai untuk mengurangi rasa gugup.
"Pasti ada apa-apanya ya? Dari tadi ngeliatin kesono aja elo." Tanya Aldi sambil memicingkan matanya menatapku.
Aku masih tak bergeming,walaupun hatiku sedikit gelisah. Takut Aldi tidak percaya.
Jawab Aldi sedikit berteriak walau tak bisa dipungkiri terdapat nada menggodanya "Atau jangan-jangan..." menggantungkan jawabannya.
"Jangan-jangan apa?" Jawabku tenang.
"Lo suka sama Revan hahahaha..."
"Gila" sambil mengucapkan kata pedas aku berjalan meninggalkan Aldi yang diam sesaat.
Bagiku tak penting untuk melayani krang sepesies Aldi. Tapi bagiku Aldi adalah teman yang setia walaupun dia tau kalo gue orang berada. Tak terbesit untuk memanfaatkan persahabatan ini.
***
Autor P.O.V.Peserta didik barupun diajak berkeliling lingkungan sekolah bertujuan untuk mengenalkan keadaan sekolah baru mereka.
Banyak siswa-siswi menanyakan ruangan disetiap sudut sekolah. Sambil berjalan mengelilingi sekolah mereka bercerita ria dengan pasangannya masing-masing. Tapi berbeda dengan Risya dia hanya berjalan lambat sendiri,dibarisan paling belakang. Mungkin mereka tau,setatus sosialnya.
Tapi Risya tak menghiraukan mereka. Risya hanya ingin menuntut ilmu bukan untuk mencari musuh ataupun membuat keributan dengan siswa lain.
Sekitar tiga puluh menitan agenda berkeliling sekolah telah selesai
"Untuk semuanya kita sudah selesai agenda berkeliling sekolah. Kita akan menunggu untuk pembagian kelas sementara."
"Iya kak..." jawab semua serentak.
Sambil meunggu pembagian kelas,semua siswa dikumpulkan dihalaman sekolah. Banyak dari mereka menceritakan betapa bagusnya gedungnya,dan banyak yang terang-terangan mengggumi OSIS ataupun kakak kelas. Risyapun mengamati sekelilingnya tak ada yang mau mengajaknya untuk sekedar mengobrol.
Wakru yang ditunggu-tunggu akhirnta tiba yaitu pembagian kelas sementara selama tiga hari.
Satu persatu nama akhirnya dipanggil.
KAMU SEDANG MEMBACA
RISYA
Non-Fiction[UPDATE Senin & Kamis] Seorang siswi cerdas mendapat beasiswa untuk bersekolah SMA Stars School yang elit di Jakarta. Tidak seperti remaja lainya yang bisa hidup mewah dan gelamor. Karena pada dasarnya Riysa itu cewek yang terbiasa hidup sed...