RN [satu]

32 6 0
                                    

Beri komenya biar semangat nulisnya guys...

"Benci terhadap seseorang adalah salah satu cara meluapkan kekesalan dan rasa sakit kepada orang yang telah menyakiti kita atau seseorang yang kita sayangi."
                  ~Nick Fawaz Daniswara~

                                __________
   
Seorang lelaki tampan dengan tinggi badan diatas rata-rata,hidung mancung,kulit putih bersih,bibir tipis yang menggoda tak lupa rahang yang tegas memasuki cafe menuju salah satu meja yang sudah terisi tiga orang temannya.

"Lama amat lo bro..."

"Hmmm..."

"Jutek amat lo,pantes ngga laku-laku. Mana ada cewek yang mau sama orang model krupuk jengkol kaya lo."

"Lama Nick habis ngapain lo." Tanya seorang temanya.

Nick Fawaz Daniswara seorang yang cuek,tempramen,dingin bahkan tidak memiliki rasa kemanusiaan. Dulu Nick sangat hangat dan ceria tapi suatu kejadian membuat Nick benci dengan seseorang yang dulu dibanggakannya.

"Habis balapan."

"Oohhhh...kenapa ngga ngajak kita-kita Nick." Brian menyanggah jawaban Nick sambil menyeruput coffe latenya.

"Ngga sempet."

"Apanya yang ngga sempet Nick?". Tanya Aldi dengan raut muka yang kebinggungan. Bukan namanya Nick kalau tidak menjawab pertanyaan teman-temannya.

"Dijawab napa Nick irit amat lo sama suara." Dengkua kesal Aldi kepada Nick karena pertanyaannya tidak dijawab.

"Kaya kagak tau aja lo sifat Nick kaya apa,masih dibikin kesel aja lo Al."

Nick yang dari tadi menjadi bahan topik omongan merekapun tak hiraukan,Nick palah sibuk dengan ponselnya entah isinya apa.

"Nick dari tadi diem aja lo,ngomong napa."

"Gue mau cabut."bukannya menjawab Nick palah pulang tanpa memperdulikan ocehan-ocehan tak jelas dari temannya.

Nick berjalan menuju parkiran langsung ketempat dimana motor sportnya dipalkirkan. Melewati jalanan Jakarta yang lumayan lenggang dimalam hari dengan ditemani semilir angin yang sudah bersahabat degannya. Butuh waktu sekitar dua puluh lima menit akhirya Nick sampai ditumah mewah milik Papanya. Dihalaman yang luas,dilengkapi adanya kolam air mancur sudah terparkir manis sebuah mobil keluaran Eropa berwarna hitam,Nick tau betulsiapa pemilik mobil tersebut. Dengan malas Nick berjalan menuju pintu utama rumah mewah itu. Tanpa disadari Nick mendapat sebuah panggilan saat berjalan menuju tangga

"Nick...habis darimana kamu?"tanya pak Abram sedikit marah.

"Bukun urusanmu."jawab Nick dengan nada ketusnya.

"Papa tidak pernah mengajarkanmu untuk bersikap seperti itu. Kenapa kamu berubah."

"Kenapa lo tanya gue berubah,seharusnya lo tanya pada diri lo sendiri".

Tak menghiraukan panggilan Abram,Nick langsung menuju kekamarnya. Saat sampai dikamarnya Nick menghepaskan tubuhnya ke king size. Saat melihat sebuah foto wanita paruh baya dengan seorang anak laki-lakinya sambil menampilkan senyum manisnya,ingatannya kembali hadir dalam pikiannya. Tak kala ingatannya kembali Nick kembali kacau dan perlahan merasakan pusing dikepalanya.

"Stttthhhhhhhh..."

Rintih Nick yang tak tertahankan akhirnya sampai tak sadarkan diri.

Jam delapan pagi Nick menggumam tak jelas perlahan mulai membuka klopak matanya. Sinar matahari pagi menyapanya membuat matanya susah dibuka. Saat nyawanya terkumpul sempurna,rasa pusing masih dirasakanya tetapi tak separah tadi malam.

RISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang