Prologue

845 71 23
                                    


At the Edge of Night

© Vini Apriliani

.

.

.

Standard Disclaimer Applied

.

.

Alternative Universe, Out of Character

.

.

Prologue

.

Once upon a time I was falling in love

But now I'm only falling apart.

.

.

.

Sepasang pria dan wanita itu berhadapan. Ada ketegangan yang menguar di udara, mungkin saja berasal dari tatapan keduanya yang saling mengunci. Sang pria sarat akan emosi, dan tidak satupun di antara keduanya berniat menyusutkan bara.

"Apa ini?" Laki-laki itu berkata dengan nada yang berat, nyaris menggeram. Telapak tangannya menggenggam─atau lebih tepat jika dikatakan mencengkram─erat kotak kecil yang berhiaskan pita berwarna emas. Di antara pita itu, tersemat sebuah kartu bertuliskan namanya: Touya.

Sang wanita mengerling padanya, sebelum kembali berkutat dengan pakaian yang tengah ia kenakan─menarik resleting panjang pada bagian belakang gaun hitamnya, tanpa susah payah. "Hadiah untukmu. Bukalah."

"Aku tidak butuh hadiah darimu."

"Bukalah," wanita itu terdengar begitu mengintimidasi.

Touya─laki-laki itu, memutuskan untuk membuka kotak tersebut dengan kasar. Pupil matanya sedikit melebar ketika menangkap benda yang terdapat di balik kotak hadiah tersebut. Sebuah testpack─dengan sebuah tanda positif berwarna merah yang mencolok perhatian.

Ia menatap tajam wanita itu, "aku sudah lama tidak menyentuhmu."

"Kau tidak perlu melakukannya," sang wanita tak menghiraukan tatapan Touya yang semakin menggelap─emosi terkumpul pada sepasang manik cokelat pria itu─dan berbicara dengan nada tenang.

"Bullshit," kini Touya tidak bisa menjaga nada suaranya untuk tidak meninggi, "permainan apa yang sedang kau coba lakukan padaku?"

Wanita itu masih saja tidak menunjukkan perubahan emosi. Membuat Touya semakin geram, marah. Wanita itu mengelus perutnya yang masih tampak rata, memberikan tatapan sugestif pada pria di hadapannya.

"Aku mau tes DNA," Touya melempar testpack di tangannya. Mata kecokelatannya yang membara masih menatap wanita itu, menyalurkan seluruh emosi yang dirasakannya saat ini. Wanita ini licik.

"Aku suka tes," kini seulas senyum tipis─Touya tidak mengerti untuk apa senyum itu, tapi ia yakin itu hanya salah satu trik omong kosong lain ─tercipta di bibir wanita itu.

"Kau─" kali ini Touya benar-benar berkata dengan menggeram, "─bisa membuat semua orang membenciku semaumu, terserah, aku tidak peduli. Aku akan meninggalkanmu."

At the Edge of NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang