『
Kisah ini hanya fiksi belaka. Tidak ada hubungannya dengan kisah nyata, negara yang bertautan dan tokoh. Karena sesungguhnya ini hanya setingan untuk memperdalam cerita.
』
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.You drew memories in my mind
I could never erase
You painted colours in my heart
I could never replace。ㅡperry poetry
。。。
Bukan kisahku, melainkan kisahnyaㅡ mereka. Kisah yang menjadikan premis-premis primitif yang membentuk analogi. Tanpa lupa pengorbanan, perjuangan, romansa, dan banyak lagi. Tapi mereka percaya akan adanya tautologi takdirㅡ yang akan selalu benar di setiap kemungkinannya.
Hanya sepenggal kisah tak padu yang melenceng dari kata manis. Tidak ada yang saling mencintai atau pun bertepuk sebelah tangan. Begitu pula tak ada kisah perjodohan antara si kaya dengan si miskin dan si buruk rupa dengan si sempurna.
Masih menginginkan kisah seperti itu? Ku harap kalian bisa menghilangkan jauh-jauh harapan kalian, karena sesungguhnya tak akan ada akhir yang bahagia maupun tragis. Hmm mungkin kali ini akan berakhir di antara kedua itu yang entah bisa disebut apa.
Kisah yang seperti itu pun tak semua terjadi atas perjodohan atau pemaksaan. Ayolah ini era modern, jangan samakan dengan Dinasti Joseon yang sudah berakhir beratus-ratus tahun lalu. Apa lagi tentang si kaya dan miskin atau buruk rupa dan sempurna. Itu hanya klise dongeng anak, karena tak ada yang benar-benar kaya dan sempurna. Kecuali Sang Pencipta.
Walaupun tak seperti itu, kisah Jo tak berjalan semulus kulit bayi. Terlalu sempurna baginya untuk menjadi Belle, dan terlalu mengenaskan baginya untuk menjadi selir. Baiklah, bukan selir. Ia bisa menjadi ratu, putri, atau rakyat biasa. Tapi ia tak cukup berani untuk hidup di era politik. Karena kini zaman telah berubah.
Hukum telah berdiri, kesalahan sekecil apa pun bisa tertuntut asal ia berkuasa.
Ah tidak! Perlu diralat. Ini masih eranya politik. Hanya saja di klise Jo kali ini, hukum lebih mendominasi dibanding politik. Bukan negara yang memberlakukannya. Tapi orang berkuasa. Mungkin perlu tercatat dalam kamus Jo bila orang berkuasa itu orang yang paling mudah bertahan untuk hidup.
Jika boleh berandai-andai, ia ingin menjadi orang yang berkuasa layaknya mereka.
Dan disinilah kalian akan mengenal orang-orang itu. Jo, Appa, Eomma, Chanyeol, Christian, Ha Im, Tuan Han, Erick, Nam Hyeri, Sohye, Seju, Bibi Raina, Yoora, Byun Nara dan tentu saja si berengsek Byun. Hanya si berengsek Byun yang perlu kalian garis bawahi dan ingat kalimat itu. Kenapa? Tak ada alasan yang pantas untuk dijawab.
Dan... Kenapa semua tokoh tersebutkan namanya? Tidak semuanya dan jawaban yang cukup sederhana, agar kalian tak perlu terkejut saat menemukannya. Anggap saja mereka tahanan 01, 02, 03 dan seterusnya. Karena sesungguhnya mereka akan tertahan di klise ini walau mereka sudah tiada. Hhh paranormal sekali. Oke ini bukan kisah cenayang. Abaikan yang bersangkutan dengannya.
Jadi, silahkanlah untuk kalian yang ingin berandai-andai layaknya Jo. Tidak ada larangan itu disini. Bahkan jika kalian ingin menggantikan Jo, itu tak jadi masalah. Justru menjadi sebuah kehormatan bagi Jo. Kalian hanya perlu siap-siap mengupas kulit bawang yang berlapis-lapis itu dan jangan lupakan air mata yang mengucur juga aroma yang tak sedap. Ah, Jo sangat membenci aromanya.
Annyeong! ♥
Sebelumnya trimakasii telah membuka, membaca, mengevote mau pun meninggalkan komentar di lapak ini...
Mohon maap kalo trailer video yang saya buat kurang bagus & menarik, apalagi adanya kesalahan di sana. Semoga kalian tetap menyukainya ><
Silahkan tinggalkan jejak jika kalian suka
Salam hangat,
Im Joo Ah
~Youngmin's wife~
KAMU SEDANG MEMBACA
Deceitfulness 『Byun Baekhyun』
Fiksi Penggemar[Hiatus] Jo, gadis itu menyelusuri lika-liku takdirnya. Yang ia inginkan hanyalah kebahagiaan, hanya saja tiba-tiba ia menginjak duri. Hingga duri itu berubah menjadi kepingan es, mendinginkan suasana. Jo terjebak, ia takut untuk melangkah karena se...