Disela-sela jariku yang mungil terpenuhi dengan jarinya.
Tanganku digenggamnya kuat.
Seperti enggan terlepas.
Padahal sudah jelas-jelas, aku pun tidak sudi melapasnya.Bersamanya, aku tidak perlu lagi takut manusia bertopeng, tidak perlu lagi takut kegelapan, tidak perlu lagi takut para penganut raja dunia, tidak perlu lagi takut salah arah. Tidak, tidak perlu, karena bersamanya semua menjadi lebih mudah. Jadi, tidak ada yang perlu untuk ditakutkan.
Bersamanya aku adalah diriku sendiri, pada bahunya semua keluh resah bertumpah, di dalam tatap matanya semua harap menyala, dan dengan genggamnya semua ragu lenyap.
Tidak peduli dengan esok akan bersama atau tidak, sejauh ini, inginku hanya terus mencintainya.
-inakurotuln
KAMU SEDANG MEMBACA
Luruhan Nestapa
Teen FictionJika kamu merasa hidupmu yang paling menyedihkan. Coba baca ini, mungkin tulisan ini bisa menyembuhkan atau bisa jadi temanmu.