pulang

30 3 0
                                    

Ada gemuruh yang tidak pernah aku mengerti sejak kapan kedatangannya.
Terkadang pelan, terkadang menggebu, tetapi tidak jua berhenti.
Yang kehadirannya untuk menitahku berjalan.
Sebelumnya aku tidak kenal apa itu abjad, apa itu huruf, apa itu arah, apa itu pulang, bahkan diri sendiri saja aku tidak kenal.

Aku diarahkan menuju suatu tempat.
Yang kabarnya, disana tidak ada siapa-siapa.
Hanya ada aku dan siapa dia?
Aku tidak mampu melihatnya.
Dia menyerupai cahaya yang sangat terang, dan kedua mataku tidak mampu untuk melihatnya.
Kedatanganku disambut hangat olehnya.
Dipeluklah aku.
Seketika nestapa runtuh.

Apakah aku sudah pulang?

-inakurotuln

Luruhan NestapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang