*Tujuh

23 5 3
                                    

Votement jusseyo~~

Maapkeun jika typo bertebaran~

"SERIUS AJA LO?!"

•••

"Ra, temenin gue ke toilet, yuk!" Ucap Dinda ke Tiara

"Pergi sendiri." Jawab Tiara dgn nada cuek

Sedangkan dinda, hanya mendengus sebal dan dengan sangat amat terpaksa ia pergi ke toilet sendiri. Tak lupa dengan muka di tekuknya

Setelah selesai dari toilet, Dinda memutuskan untuk balik ke lapangan lagi. Tapi, tiba tiba suara bu Nara yg tegas itu membuatnya berhenti di tempat. "Dinda!"

Dinda menoleh ke belakang, "Iya,bu?"

'Mati gue berhadapan dengan bu Nara. Pasti ada apa apa' gerutu Dinda dalam hati

"Tolong bawain buku Seni Budaya. Ambil nya di Perpustakaan,ya!" Pinta bu Nara

"I-iya, bu" Jawab Dinda pasrah

Dengan gercep, Dinda pergi ke Perpustakaan dengan lari nya yang cepat. Sesampai disana,ia meminta izin terlebih dahulu kepada penjaga Perpustakaan

"Masa iya gue bawa 30 buku dengan kedua tangan gue?" Gumam Dinda

Dan, mau tak mau ia harus lakuin hal itu.

Saat sampai di tangga untuk menuju kelasnya, Dinda semakin kesulitan membawa bukunya. Sampai pada akhirnya,Dinda terpeleset. Namun, ada tangan yg menyangga punggung nya. Dinda menoleh ke belakang untuk mendapatkan sosok penolong nya dari celaka tadi.

"Lu gapapa?" Tanya dia

Dinda mengangguk, "Iya, gue gpp"

Merasa tidak pantas dengan suasana ini, Dinda pun berdiri dan mengambil beberapa buku yg jatuh. "Sini,gue bantuin." Ujar lelaki tadi

Setelah selesai, Dinda membenarkan rok nya, lalu berkata. "Ma-makasih"

"Lu Dinda Aracella, kan?" Tanya nya

"I-iya,gue Dinda" Jawab nya dengan gugup

"Gue Surya Dirgantara,salken ya!" Surya mengulurkan tangan nya, tapi, Dinda tak bisa menjabat nya karena ia memang sedang memegang buku. "Oh iya, gue lupa kalo lu lagi megang buku. Gue bantuin, ya?" Kata nya

"Boleh!" Ucap Dinda semangat yg membuat Surya terkekeh kecil

Dinda memberikan 15 buku kepada Surya,dan,Surya pun menerimanya dengan ikhlas

•...•...•

"Makasih, ya, udah bantuin." Ucap Dinda ke Surya

"Iya, sama sama,"

"Gue duluan, ya? Dadahh"

Dinda yg melihat itu hanya tersenyum kecil, entah mengapa jantung nya seperti sedang marathon sekarang. Dinda berjalan menuju bangkunya,yg dimana sekarang sudah ada sahabat nya.

"Wegalaseh.. Sama siapa tuh?" Tanya Laras heboh

"Hooh. Katanya ke Toilet,tapi,malah jalan sama cowo." Cibir Sherlyn

"Kalian tuh gatau apa apa!" Bela Dinda

"Hilih?" Goda Asta sambil menaik turunkan alis nya

Hal itu malah membuat pipi Dinda bersemu merah. "Ish! Iya loh!" Ucap nya kesal

"Cinta pandangan pertama" Goda Sherlyn

"Ihh, pipinya udah kek tomat rebus, yakan, tha?" Goda Laras sambil melirik Dinda yg keliatan nya kesel banget

"A-a.. Paan sih?!" Bentak Dinda

"Ih, ih, kok sensi anda?" Tanya Tiara dengan nada polosnya

Dinda yg udah kesel setengah mati pun, langsung pergi ke kursinya denfan muka ditekuk lagi. "Lah? Ngambek?" Gumam Laras

•°•°•°•

Bel istirahat sudah berbunyi 10 menit yg lalu, kini, mereka sudah duduk anteng sambil makan makanan yg di pesan mereka tadi. Suasana yg tadi nya hening, langsung berubah menjadi tambah hening. "Gue jadi pingin masuk ekskul basket masa," Ucap Agatha secara tiba tiba

Laras yg mendengar itu pun tersedak,"Uhuk.. Uhuk.. Uhuk.."

Tiara cepat cepat memberikan minum kepada Laras yg masih terbatuk batuk.

"Halah, main basket aja ngga bisa. Pake mau masuk ekskul itu pula." Sahut Asta

"Kan, dilatih dulu!" Kesal Agatha.

"Sok." Cibir Asta

"Ih! Lo kalo mau gelud? Bilang!" Bentak Agatha

"Ayo!" Balas Asta yg kelewat santai itu

"Sudah! Jangan berantem napa!" Bentak Laras, niatnya mau melerai

"... Asta duluan,tuh!" Bela Agatha dengan mempoutkan bibir nya

"Dwua dwua nywwa samwaa" Sahut Tiara dengan mulut penuh nasi

"Di kunyah dulu, ra!" Ujar Sherlyn ke Tiara

Tiara yg mendengar itu hanya mengangguk mengiyakan ucapan Sherlyn.

"Pulang sekolah ke Cafe biasa, kuy!" Ajak Laras semangat


"Kuy!!" Jawab mereka semua antusias

TBC.

JANGAN LUPA VOTE!!!

SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN CERITA INI~~~

Teens StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang