*Empat belas

12 3 0
                                    

Votement jusseyo~~

Maapkeun jika typo bertebaran~








































"Maksud lu?"



°





Agatha melepaskan masker plastik nya itu dgn berat hati. "Ga peka lo." dan meletakkan hp nya di samping hp Asta

"Lo itu cemburu saat tau si Elin suka sama abang lo!" Lanjut nya

"Tapi, tha.. Gue ga mungkin Cemburu!" Bela Asta



Laras yg melihat mereka sudah nyambung, balik lagi bermain hp nya yg sempat tertunda tadi.


"Itu lo cemburu bego!" Kesal Agatha


"Ma—masa sih?" Asta masih saja tidak percaya

"Ya." Jawab Agatha singkat

"Tap—tapi kan, gue cuma sebatas debang."

Agatha menghela napas berat. "Lama lama berubah, tha. Gue tau itu. Lo sakit hati saat Elin ngaku perasaan nya. Jujur aja, lo sakit hati, kan?" Ucap nya panjang lebar


"Gatau lah!" Pasrah Asta


"Liat aja." Gumam Agatha pelan





Sekarang mereka lagi di taman. Tempat biasa mereka nongkrong di hari Minggu siang yg cerah, mereka juga meninggalkan hp masing masing.

Mereka duduk di kursi panjang, yg tersedia disana. Dengan keadaan hening.


"Bosen juga, ya" Sherlyn memecah keheningan

"Ya, ngobrol lah. Jangan diem ae!" Sahut Asta dengan nada cuek

"Selow lah, kak," Ucap Tiara

"Ga ketemu cogan, biasa nya ada." Gerutu Agatha

Laras menoleh ke Agatha yg ada disamping kirinya. "Agatha, David lo kemanain?" Tanya Laras dengan nada menggoda.

Sedangkan, Agatha hanya menahan malu nya.

"Udah lah, weh. Kalo libur gini ga usah ngomongin cowo!" Ketus Asta

"Cemburu tanda cinta~ marah tanda sayang~" Nyanyi Dinda


Asta yg mendengar nyanyian itu langsung bersuara, "Hey! Cemburu bukan tanda nya cinta!" Dengan nada marah

Agatha yg melihat itu hanya tersenyum ga jelas.

"Wah, santai dong, sta. Itu, kan cuma lagu bukan nyindir lo" Ujar nya


"Iya–ya. Ok gue salah paham,"

"Sorry." Sambung nya



"Gue yakin 100% lo cinta ama Nathan, sta" Tegas Agatha


"Gue juga yakin 100% lo cinta ama David, tha." Asta juga tak kalah tegas


"Kalo iya, kenapa?"

"Kalo ngga, kenapa?"


"Ya—ya. Gatau lah!" Asta lagi lagi hanya bisa pasrah

Dinda tiba tiba memiliki ide yg amat cemerlang.

"Taruhan dong!"

Agatha dan Asta saling pandang. Lalu menoleh ke Dinda dengan tatapan bingung.

"Hah? Taruhan?" 

"Iya, taruhan. Kalo kalian jatuh cinta sama cowo 'itu', kalian berdua traktir kami di restoran mahal" Ujar Dinda yg di setujui yg lain


Mereka berdua terdiam sejenak. "Ok, ga akan kami jatuh cinta sama cowo 'itu'!" Agatha menjawab dengan tegas

Asta menatap heran ke Agatha,

"Serius elu njir!?"

"Iyalah. Ayo, setuju aja!" Kata Agatha

Asta menggeleng. Agatha yg melihat respon Asta hanya gelengan kepala, langsung cemberut.

"Ayolah, sta!" Paksa si Agatha

Asta hanya bisa menghela napas gusar. Lalu mengangguk. "Iya deh,"


"Okay ya? Deal?"

"Deal!" Jawab mereka tegas



























TBC.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA~


            

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teens StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang