04

104 6 0
                                    

#Raka pov

Setelah mkan siang aku langsung kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaan. Saat sudah sampai di ruangan aku menemukan tiga berkas yang ku yakin itu adalah berkas yang di kerjakan oleh Almera.

Tok tok tok

“Maaf pak ada pak Aslan ingin menemui bapak”  ucap Siska dari pintu.

“Suruh langsung masuk saja” ucapku

Tak lama kemudian Aslan, orang yang ku suruh menyelidiki Almera itu masuk ke dalam ruang kerjaku.

“Ini semua data yang tuan minta.” ucap Aslan menaruh beberapa berkas di mejaku.

“Ternyata perusahaan yang bangkrut itu masih memiliki banyak hutang pada perusahaan ini.” Ucap Aslan lagi.

Aku membaca sekilas biodata Almera, aku mengangguk mengerti.

“kamu bisa kembali, terimakasih untuk kerja samanya Aslan.” Ucap Aslan langsung pergi.

Aku membaca semua berkas yang Aslan berikan padaku. Ternyata perusahaan milik Almera itu bangkruk karea Ibu tirinya yang menggadaikan semua saham itu di perusahaanku, dan ternyata mereka masih memiliki hutang dengan perusahaanku.

Aku kembali memeriksa pekerjaan yang di kerjakan oleh Almera, dan semua pekerjaan yang ia kerjakan sangat rapi. Mungkin karena dia dulu sudah pernah bekerja di perusahaan milik ayahnya itu.


*


Ini sudah memasuki jam pulang kantor, aku membereskan laptop dan berkas-berkas ke dalam tas kerjaku. Setelah itu aku keluar dari ruangan di depan aku masih melihat Siska mengemasi mejanya.

Saat ingin memasuki lif aku melihat Almera dan temanya sedang bercanda, entahlah saat tersenyum seperti itu dia kelihatan begitu manis. Hmm kenapa aku jadi memujinya. Aku langsung masuk ke dalam lift kusus petinggi di kantor ini.
Saat aku keluar dari lift, semua mata karyawan tertuju padaku. Aku sangat malas saat mereka semua menatapku dengan tatapan yang menjijikan itu. Bagaimana tidak mereka menatapku dengan terang-terangan seperti singa yang melihat mangsanya.
Aku mengabaikan mereka semua dan langsung berjalan menuju parkiran. Setelah sampai di parkiran aku langsung menaiki mobilku dan mengendarai mobilku menuju rumah.

#Almera pov

Benar saja yang di katakan oleh Diana setelah jam makan siang aku melihat dua orang sedang duduk di kubikel yang kosong tadi. Aku tersenyum ke arah mereka dan mereka juga tersenyum ke arahku.

“Selamat siang, saya Almera pegawai baru yang menggantikan mbak Dewi” ucapku menyapa.

“ Halo Almera aku Arum dan Ini mas Yahya salam kenal ya. Semoga kit bisa jadi partner kerja yang bik” ucap mbak Arum padaku sedangkan mas Yahya hanya mengangguk dan tersenyum.

“Amin mbak” ucapku tersenyum dan kembali ke kubikelku.
Tak lama kemudian Diana datang membawa satu kotak nasi dan satu botol air mineral.

“ini Al pesanan kamu” ucapnya

“lohhh udah balik mbak mas?” Tanya diana pada mbak Arum dan mas Yahya.

“udah ni barusan” ucap mbak Arum

Dan mereka kembali fokus ke pekerjaan mereka masing-masing. Aku yang tadinya lapar tiba-tiba tidak merasa lapar lagi setelah meminum air mineral yang diana bawa. Aku mengecek laporan yang di kirim oleh mbak Siska yang dikirim melalui email.

“emmm, Almera tolong kamu berikan ini ke pak Raka yaa. Saya harus pulng sekarang istri saya mau melahirkan” Ucap mas Yahya padaku.

“lohh udah mau lahiran aja mas?” tanya mbak Arum dan Diana bersamaan. Aku yang memang tidak tau apa-apa hanya mengangguk.

“iya tadi baru dapet telepon dari rumh kalo istri saya udah mau lahiran” ucap mas Yahya

AL & KATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang