05

95 6 0
                                    


#Author pov

Pagi ini Almera sudah siap untuk berangkat kerja, saat Al ingin mengetu pintu kamar Diana, Diana sudah terlebih dahulu keluar dari kamarnya dengan wajah yang sangat pucat.

“Al kayaknya hari ini aku izin dulu deh, perutku masih sakit banget.” Ucap Diana sambil memegangi perutnya.

“yaudah kamu istirahat ajadi rumah” ucap Almera.

“aku nitip surat izin ya Al nanti kamu kasihin mbak Arum aja” ucap Diana menyerahkan surat izinya.

“yaudh aku berangkat dulu ya, aku udah siapin sarapan buat kamu.”

“Kamu berangkat naik motorku aja”

“Enggak aku naik bis aja, udah lama juga aku gak naik bis”  ucap Almera sambil memakai sepatunya.

“aku berangkat dulu ya dii, Assalamualaikum”

“waalaikumsalam”

Almera berjalan menuju halte depan, karena ini masih pagi dia masih bisa mendapat kursi duduk di dalam bis. Setelah sampai di halte dekat kantor Almera langsung turun dan berjalan ke gedung kantor. Almeral masuk ke dalam dan langsung naik ke lantai dimana ruanganya berada.

“pagi mbak Arum”

“ohh iya mbak ini surat izin Diana, dia lagi sakit jadi gak masuk deh” ucap Al menyerahkan surat izin Diana.

“pasti lagi datang bulan kan?” “kebiasaan diatuh kalo lagi datang bulan udah kayak mayat hudup” ucap Arum tertawa.

“yaudah aku kasih suratnya ke bagian divisi dulu ya” ucap Arum mengambil surat itu.

“iya mbak”

Al kembali ke mejanya dan mengeluarkan laptop dan memebereskan meja kerjanya. Jam sudah menunjukkan pukul tuju, para pegawai juga sudah berdatangan.

“kayaknya kerjaan kita hari ini bakalan numpuk deh, Diana sakit Mas Yahyah cuti tiga hari nemenin istrinya yang baru lahiran.” Ucap  Arum membawa beberapa tumpuk brkas.

“gimana kalo besok atau lusa kita jengukin anaknya Mas Yahya Al?”

“Bolehh mbak, paling juga besok Diana juga udah masuk” ucap Almera.

Setelah obrolan singkat itu Almera kembali ke meja kerjanya.

“Al tolong kamu edit berkas yang aku kirim barusan ke email kamu yaa, nanti sekalian kamu prin aja” ucap Arum.

“Aku mau ke ruangan pak Raka dulu mau ngasihin berkas” ucapnya lagi Al hanya mengangguk.

Al membuka dan membaca email yang di maksud oleh Arum, Al mengedit dan mengganti beberapa file yang kurang pas. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul sebelas, file berka yang di kirim Arum ternyata tidak hanya beberapa lembar, tetapi berpuluh-puluh lembar.

Setelah menyelesaikan berkasnya Al mnengeprint berkas itu dan menyerahkan pada Arum.

“mbak ini berkas yang tadi udah aku edit dan aku ganti beberapa” ucapnya menyerahkan berkas itu.

“Oke Al makasih yaaa. Ohhh ya Al nanti kamu mau makan siang dimana?”

“Belum tau si mbak kalo nggak ya paling makan siang di kantin kantor aja”

“Gimana kalo kita makan siang di restoran korea, gak jauh kok dari kantor jalan kaki juga nyampe”

“boleh si mbak, yaudah kita makan siang di sana aja.”

Al kembali ke mejanya untuk membereskan meja kerjanya karena beberapa menit lagi jam istirahat. Setelah beres Al membuka ponselnya ada satu pesan masuk dari nomer yang tidak dia kenali

AL & KATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang