#8

3.8K 915 72
                                    

Hello, sorry for late update

Here we go. First, vote before you start to read this chapter.

Happy reading~










Saat kau merasa dunia ini menyakitimu, siapa yang bisa kau percaya selain dirimu sendiri?


Berapa banyak rasa sakit yang kau rasakan, terkadang membuatmu enggan untuk melangkah kembali hanya untuk merasakan rasa sakit. Pandangan akan indahnya kehidupan bagaikan suatu hal yang nihil. Bayangan akan kebahagiaan terasa benar-benar seperti angan yang berlalu. Satu dan dua kali harus merasakan hati yang kesakitan karena kehilangan seseorang yang berarti di hidupmu.


Tak semua orang bisa menafsirkan arti dari perasaannya sendiri akan orang lain yang berada disisinya. Kehilangan menjadi suatu hal yang menampar dirimu sendiri akan perasaan yang kau rasakan sesungguhnya. Kau baru menyadari bagaimana kau sangat membutuhkannya ketika orang itu tak lagi disisimu.


Penyesalan demi penyesalan mulai mendera dikala aku mengingat setiap moment yang kualami bersamanya. Penyesalan yang diiringi rasa bersalah karena tak mampu memenuhi ekspektasi untuk saling menyembuhkan hati kami satu sama lain, dan kini diriku merasa kalau apa yang kami jalani selama ini adalah suatu hal yang percuma.


Kami tak menyembuhkan hati kami.


Kami menambah luka yang baru pada hati kami.


Di hari ini penyesalan, rasa bersalah, dan rasa sakit menyusup ke dalam diriku. Saat ini yang ak tahu adalah aku membutuhkannya hanya saja aku tak bisa. Kami benar-benar sudah berpisah dan tak lagi menjalani hubungan spesial seperti dulu.


Aku tak lagi merasakan kehadirannya disisiku.


Aku tak lagi merasakan kehadirannya di hari-hariku.


Suara bisikan-bisikan yang sayup-sayup terdengar dan mampu kupahami makna pembicaraan orang-orang, kali ini menjadi goresan-goresan luka yang menyakitiku. Aku takkan peduli jika itu bukan mengenai diriku, tapi sayangnya kali ini semua yang mereka bicarakan adalah mengenai diriku.


Tentu ada hubungannya dengan Yoon Jeong Han.


Mereka membicarakan mengenai hubungan kami yang berakhir. Aku tak ingin mendengar hal itu dan membuatku mengingat akan rasa sakit itu. Nihil, karena pembicaraan itu terdengar olehku dan berhasil membuatku terlarut dalam kenangan dan luka. Sekuat inilah efek dari pembicaraan orang tentangku yang terdengar oleh telingaku.


Ketika kau baru saja tersakiti yang bisa kau lakukan adalah mencoba menguatkan dirimu atau berpura-pura terlihat kau biasa saja dan menunjukan kalau kau kuat karena berjalan sendirian. Hari ini yang bisa kulakukan hanyalah menjadi diriku yang palsu, tersenyum seakan mengatakan kalau aku baik-baik saja. Berpura-pura menjadi cara teraman untuk menghindari berbagai pertanyaan atau belas kasihan dari orang lain.

The Consolation || Yoon Jeong Han Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang