Perebutan Gelar Sang Ratu

189 8 0
                                    

        Kerajaan Majapahit sangat berbahagia saat ini, mereka telah menemukan seorang pendamping bagi Sultan Kyo. Apa pun kebahagiaan Kyo, semua rakyatnya juga ikut bahagia…
         Di sisi lain berbeda dengan Kerajaan Great United. Mereka sama sekali belum menemukan seorang Ratu untuk pendamping sang Sultan. Kerajaan Great United di pimpin oleh seorang Sultan yang sangat bijaksana dan baik hati, dia bernama Sultan Aser. Suatu hari Aser meminta Menteri Davut untuk mengumpulkan para selir.

Aser : “Kumpulkan para selir di ruang pertemuan”

Menteri Davut : “Baik Sultan…”

        Para selir sangat senang, karena hari yang di nanti pun tiba. Di Harem ada beberapa selir istimewa, di antaranya Selir Filja, Selir Haruna, Selir Andini, Selir Mike, dan Selir Ayesha. Mereka adalah selir yang beruntung, karena mereka sangat di sukai Sultan Aser.
        Ketika para selir berkumpul di ruang pertemuan. Mereka terlihat sangat cantik dan anggun, kecuali Selir Ayesha… Dia sangat tidak peduli dengan pertemuan itu karena dia sebenarnya tidak mencintai Sultan Aser. Dia beranggapan bahwa Sultan Aser sangatlah jahat dan tidak adil kepada para rakyat.

Aser : “Hai selir Ayesha, mengapa kau tidak berdandan untuk pertemuan ini?”

Ayesha : “Apakah salah jika aku tidak berdandan?! Kau tidak suka? Jika kau tidak suka, tidak usah melihatku!”

Filja : “Hei Ayesha! Kau tidak pantas bicara seperti itu pada Sultan Aser! Itu tidak sopan.”

Haruna : “Sudahlah Filja… Mungkin Ayesha ingin terlihat sederhana dan tidak ingin memakai yang lebih.”

Filja : “Tapi lihatlah! Dia berbicara tidak sopan di hadapan Sultan Aser.”

Aser : “Sudahlah… diam, aku sedang berbicara dengan Ayesha. Mengapa kalian yang ribut? Jangan menganggap pertemuan ini sebagai pertemuan biasa, tujuanku mengadakan ini untuk memilih siapa yang akan menjadi Ratuku disini.”

Para selir : “Baik Sultan…”

Aser : “Baiklah Ayesha, katakan padaku ada apa denganmu hari ini?”

Ayesha : “Tidak! Aku tidak apa-apa… aku hanya bosan disini, aku sebaiknya pergi dari sini! Permisi.”

Aser : “Ayeshaa kau mau kemana?”

            Ayesha pun pergi ke taman belakang Kerajaan, dia menangis dan menyesal telah menerima perjodohan orang tuanya. Tetapi, dia tidak tahu bahwa Sultan Aser sangatlah baik hati tidak seperti yang dia pikirkan. Hanya saja dia tidak mau mengenalnya lebih dekat, dia selalu menghindar setiap Sultan Aser ingin masuk ke kamarnya.

Ayesha : “Oh tuhan… apa yang aku lakukan? Aku tidak seharusnya seperti itu, tapi aku tidak tahu seperti apa dia. Aku hanya ingin kembali ke rumahku, aku takut dia akan menyiksaku disini.”

            Tak sengaja salah seorang prajurit mendengar tangisan Ayesha dan dia segera memberitahu kepada Sultan Aser. Sontak Sultan Aser kaget dan tidak percaya bahwa selama ini Ayesha menghindarinya karena dia takut padanya. Lalu dia memerintahkan agar pertemuan segera di bubarkan.

Andini : “Apa? Sultan membubarkan pertemuan ini dengan cepat? Aneh sekali…”

          Semua Selir tampak kebingungan, mengapa Sultan Aser begitu cepat membubarkan pertemuan itu tanpa ada kata penutup sedikit pun.
          Di sisi lain Sultan Aser ternyata diam-diam pergi ke taman belakang Kerajaan untuk melihat Ayesha. Dia terkejut melihat Ayesha sedang menangis.

Ayesha : “Apa aku yang jahat padanya? Tuhan… berikan aku petunjuk, beritahu aku bagaimana sifatnya yang sebenarnya!”

         Sultan Aser tak sengaja mendengar ucapan Ayesha, dan dia hanya tersenyum. Kemudian dia menghampiri Ayesha.

Aser : “Ayesha…”

Ayesha : “Sultan Aser? Sedang apa kau disini?!”

Aser : “Aku hanya ingin melihat keadaanmu. Tak sengaja aku mendengar ucapanmu tadi dan sebelumnya”

Ayesha : “Apa?! Jadi dari tadi kau mendengarkan aku bicara?! Oh tidak…”

Aser : “Kau tidak perlu takut Ayesha, aku tahu kau hanya ingin tahu siapa aku? Dan bagaimana sifatku iya kan? Aku tidak seperti yang kau pikirkan, kau salah menilaiku.”

Ayesha : “Jadi seperti apa dirimu itu?!”

Aser : “Kau tahu? Sikapmu bagaikan membuat air susu dan mentega… kau tahu kandungan air susu tapi kau tidak tahu apa kandungan mentega, sementara kau tidak mau berusaha mencari tahu tentang itu.”

Ayesha : “Apa maksudnya?”

Aser : “Jika kau ingin tahu siapa diriku tak ada salahnya kau mencari tahu, kau tak perlu takut untuk itu… aku menghargai usahamu, aku justru senang kalau kau ingin mengenalku lebih dekat. Tidak seharusnya kau mendengarkan kata orang tentang keburukanku, mereka hanya iri padaku. Kau paham maksudku?”

Ayesha : “Aku paham Sultan… Aku kira kau orang yang jahat, ternyata dugaanku selama ini salah. Aku yang telah jahat padamu. Maafkan aku”

Aser : “Kau tak perlu minta maaf, kau hanya butuh pengertian dan kasih sayang… jadi simpanlah kata maafmu itu, aku tetap menyayangimu”

            Mereka saling memeluk satu sama lain, Ayesha cukup tenang dengan kata-kata yang di berikan oleh Sultan Asher dia tidak takut lagi padanya.
            Kebesokannya, Sultan Aser mengadakan pertemuan yang kedua kalinya untuk Perebutan Gelar Sang Ratu Kerajaan Great United. Para Selir diminta untuk mamsuki ruang pertemuan.

Aser : “Baiklah para selirku… setelah aku pikir-pikir, aku telah menemukan selir yang pantas untuk aku jadikan Ratu di Kerajaan ini. Tapi aku mohon pada kalian semua, agar tidak iri dan bertengkar satu sama lain.”

Para Selir : “Baik Sultan…”

Aser : “Aku memutuskan, yang akan menjadi Ratuku di Kerajaan ini adalah… Selir Ayesha”

           Semua selir terkejut mendengarnya. Mereka tidak percaya bahwa Ayesha akan menjadi pemimpin Wanita di Kerajaan Great United.

Aser : “Aku memilih Ayesha… karena aku yakin, sifatnya yang waspada bisa membuat para Selir yang lain merasa aman dan ketegasannya akan membuat Kerajaan ini menjadi makmur”

Ayesha : “Terima kasih Sultan telah memberiku gelar yang terhormat ini, aku akan berusaha untuk Kerajaan ini agar menjadi yang terbaik”

Aser : “Aku percayakan padamu Ayesha…”

         Pesta besar-besaran pun di mulai, para Rakyat Kerajaan Great United sangat senang karena mereka mempunyai Ratu baru yang dapat memimpin para Wanita di wilayahnya. Mereka berharap bahwa Ayesha dapat mengatur Kerajaan dengan baik terutama bagi kaum Wanita.

Kerajaan SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang