Racun Ratu Ular

82 3 3
                                    

        Esok harinya, Qiya datang ke tempat upacara pernikahan Kyo dan Berzian. Dia sangat kesal melihat wajah Berzian yang senyum dengan tatapan tajam. Tetapi dia berusaha terlihat bahagia.
         Ketika semua Permaisuri di perintahkan untuk memberikan hadiahnya masing-masing, Qiya memberikan lukisan Dewa Krisna yang sedang menginjak kepala ular.

Qiya : “Berzian, ini adalah hadiah dariku”

Qiya : “Kau tahu, mengapa aku memberikan ini padamu? Karena aku ingin kau melihat Dewa Krisna saat melawan Raja Ular di Sungai India, betapa hebatnya dia memusnahkan Kejahatan! Dia sangat pemberani sehingga dia dapat menolong rakyatnya. Dan aku yakin lukisan ini cocok untuk hadiahmu” (lanjut Qiya)

          Berzian terkejut melihat Qiya memberikan lukisan yang berupa Dewa Krisna yang sedang menginjak kepala Raja Ular.

Berzian : “Umm… terima kasih Permaisuri Qiya” (senyum palsu Berzian)

         Qiya begitu senang telah menyindir jati diri Berzian yang sebenarnya, namun tujuan dia bukan untuk itu. Tujuan Qiya adalah untuk menggagalkan rencana Berzian yang ingin membunuh Kyo.
         Upacara pernikahan segera dimulai, seluruh keluarga Kerajaan Majapahit berkumpul di Aula. Betapa khawatirnya Qiya melihat suaminya akan di bunuh oleh manusia ular. Namun Qiya berusaha tetap tegar menghadapi ini semua.

Menteri : “Maaf yang mulia Sultan, upacara harus dimulai”

Kyo : “Baiklah”

         Upacara pernikahan pun di mulai, Qiya sangat tegang melihat ini semua. Disaat Berzian sudah meminum madu, saatnya Kyo yang meminum madu tersebut namun di gagalkan oleh Qiya.

Qiya : “Berhentii!!!!”

Kyo : “Qiya!!! Apa yang kau lakukan?!!”

Qiya : “Jangan minum madu ini! Madu ini beracun!! Dia mencoba untuk membunuhmu!”

Kyo : “Qiya kau jangan berhalusinasi! Perbuatan yang kau lakukan ini sangat memalukan! Kau seharusnya tak pantas seperti ini!”

Qiya : “Aku tak peduli! Aku tidak peduli jika aku membuat malu!!! Asal kau tidak pergi meninggalkan Kerajaan Majapahit ini Kyo” (tangis Qiya)

Kyo : “Apa maksudmu Qiya?!!”

Qiya : “Dia telah menaruh Racun di madu ini, jika kau tak percaya aku akan meminum madu ini!!” (tekad Qiya)

Kyo : “Kau jangan main-main Qiya!”

Qiya : “Kau pernah bilang, bahwa kau tidak akan pernah meninggalkan aku. Kau tidak akan membuatku kecewa, bahkan disaat kita bertengkar kita hanya bisa bertahan selama 2 jam. Aku selalu senang melihatmu bahagia Kyo, mungkin aku memang bukan ditakdirkan untukmu selamanya. Aku harap kau bahagia, selamat tinggal”

         Qiya meminum madu tersebut hingga habis, seketika Qiya langsung mengeluarkan busa di mulutnya dan terjatuh di pelukan Kyo.

Qiya : “Mungkin ini takdirku Kyo, kau adalah kebahagiaan ku, tugasku sudah selesai disini. Aku… mencintaimu.”

         Qiya langsung pingsan dan terkapar di pelukan Kyo, wajahnya sangat pucat. Kyo langsung memanggil tabib untuk menyembuhkan Qiya.

Kyo : “Tabibb!!!! Tabibb!!! Cepat panggil dia!!!”

Tabib : “Iya Sultan…”

Kyo : “Bawa dia ke kamar dan rawat dia! Sembuhkan dia bagaimana pun caranya! Aku mau dia sembuh!!!! Cepatttt…!!!”

          Semua pelayan serta yang lain pergi membawa Qiya ke kamarnya untuk disembuhkan tabib. Di sisi lain Berzian dan pelayannya telah dikepung. Namun Berzian masih bisa melawan.

Berzian : “Permaisurimu sangat bodoh Sultan!!! Hahaha dia membuka semua kebenarannya, dia meminum Racun yang telah ku buat! Buat apa dia menolongmu? Padahal akhir-akhir ini kau tak memperdulikannya, bukankah dia sangat bodoh? Dia bodoh telahh menyelamatkan nyawa orang yang sama sekali tidak pernah mengerti perasaannya!!!”

Kyo : “Diam kau wanita ular!!! Tak pantas kau hidup disini, kau lebih pantas hidup di dalam kegelapan! Jatuhkan dia ke dalam sumur yang dalam, ikat semua tubuhnya! Tutup sumur itu lalu berikan palang yang bertuliskan *Pengkhianat Kerajaan Majapahit!* aku mau sumur itu ditutup dan gali sumur baru untuk para pengembala!”

Menteri : “Baik Sultan…”

Berzian : “Lepaskan aku!!! Lepaskan!”

Menteri : “Lalu bagaimana dengan pelayannya yang bernama Zafira Sultan?”

Kyo : “Lepaskan dia, karena hanya dia yang tahu penawar racun ular dari Berzian. Jika dia tidak ingin memberitahu, penggal kepalanya!”

Menteri : “Baiklah Sultan…”

Notif :
Ini ceritanya baru setengah, lanjutannya bisa panjang banget😂sabar-sabar Author juga butuh tidur oke…😃
         

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kerajaan SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang