5. Bintang

935 170 7
                                    

"Ya bang yaaa gue pinjem motor lo" rengek Jaemin ke Jeno pagi pagi hari ini.

"Buat apasih!"

"Bang adadeh pokoknya ya, ya"

"Lah mau pinjem tapi gamau ngasih tau yaudah!"

"Eh eh eh! Mau buat gue ngajak dia jalan jalan"

"Dia? Siapa?"

"Itu lho yang kemarin gue tolongin pas hujan"

"Gak! Lo naik sepeda lo aja sana! Katanya romantis kalo pake sepeda, ya lo pakai aja"

"Baanggg kasian dia kalo naik sepeda tar kepanasan"

"Mana ada kepanasan! Orang ini musim hujan!"

"Maksudnya kasian dia kalo kehujanan"

"Kalo gamau kehujanan ya naik mobil aja sono!"

"Kan gue ga punya mobil bang lo aja deh hari ini naik mobilnya ayah"

"Mobil ayah ya buat ayah kerja"

"Ah lo kaya gak tau aja Mobil ayah digarasi kan ada lima!"

"Ya lo aja naik mobil"

"Ahhh gak romantis bang kalo naik mobil enak naik motor, ya bang ya"

"Traktir gue mcd 1 bulan"

"Dih! 1 bulan lo kira uang saku gue berapa!"

"Yaudah terserah"

"Eh eh eh setengah bulan aja ya bang"

"3 minggu, kalo gak yaudah gausah pinjem"

"Eh eh iya deh 3 minggu mana kuncinya"

Lalu Jeno melempar kunci motornya kepada Jaemin dan segera mengambil kunci Ferrari LaFerrari ayahnya untuk kesekolah.

"Bye abang! Tapi uang saku gue udah masuk celengan hahahah" kata Jaemin lalu berlari meninggalkan Jeno.

Jeno hanya geleng geleng dengan kelakuan adiknya yang masih saja seperti anak kecil itu.

Sore ini Jaemin menepati janjinya untuk mengajak si perempuan hujan ke pasar malam, untung saja sore ini pukul 5 sedang tidak turun hujan namun mendung tetap mendominasi.

Jaemin memberhentikan motornya tidak, motor Jeno yang sedang ditumpanginya pas didepan halte dan dia sudah mendapati perempuan hujan sedang duduk menunggunya dari tadi.

Rambutnya diikat kuda dengan sedikit baby hair yang tidak bisa ikut terkuncir, dia memakai gaun selutut warna biru langit kali ini dengan sepatu bewarna putih yang cocok dengan warna gaunnya.

"Jaemin gak jalan?" Tanyanya.

"Naik motor, yuk berangkat"

Namun ia malah menggeleng "Saya nggak suka naik motor, takut jatuh saya juga pake rok" katanya

Jaemin menghembuskan nafas kuat kuat sia sia dia beradu mulut dengan kakaknya dipagi hari, padahal hari ini Jaemin ingin terlihat keren tapi malah salah.

"Jaemin mau gak kalau naik sepeda saya aja?" Tawarnya

"Kalo lo gak mau naik motor, gue rasa gada cara lain?"

Lalu ia mengangguk dan berjalan menuju rumahnya, Jaemin hanya mengikutinya lalu memarkirkan motor Jeno didepan rumah perempuan hujan.

Hujan一Jaemin [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang