10. Edelweiss

823 135 7
                                    

Jaemin dengan segala tekat nya ia memilih mendaki gunung Lawu yang terdapat di Cemara Sewu Magetan Jawa Timur

Untuk pertama kali nya Jaemin mendaki, ia tidak memiliki pengalaman bahkan ia dengan nekat bolos sekolah

Pikiran nya banyak buyar di bus yang ia naiki untuk menuju basecamp pertama, karena ia tidak memiliki rombongan

Jaemin memilih untuk bersenda gurau dengan pendaki lain di base camp pertama, mencari cari rombongan yang bisa ia ikuti

akhirnya ia menemukan rombongan yang kebetulan hanya orang 3 dari cirebon Haechan, Junho dan juga Eric

Setelah briefing dan berdoa mereka memulai perjalanan pada pukul 3 sore

Ditengah perjalanan Haechan bertanya "Lo baru daki gunung?"

"Iya, baru hari ini dan kali ini kalo lo bang?"

"Gausah bang kita seumuran juga, gue 3 kali ini sih daki gunung kalo Junho sama Eric udah dari Smp sering daki mereka, Junho emang masih SMP sih" jelas Haechan

sekitar 30 menit perjalanan mereka akhirnya sampai di pos satu, mereka istirahat sejenak untuk minum dan juga buang air kecil

"Pacar lo bang?" Tanya Junho yang melihat Jaemin sedang menatap foto perempuan

"Belum" jawab Jaemin

"Pasti otw tuh" ucap Eric

Jaemin tersenyum "Gue kesini emang mau bikin video buat ngungkapin perasaan ke dia"

"So sweet banget hahaha" saut Haechan

"Udah ayok lanjut" ucap Jaemin semangat

Mereka melanjutkan pendakian udara semakin dingin, Jaemin membawa kamera ditangan nya untuk mendokumentasi kan perjalanan nya untuk perempuan pujaan nya

Suasana sangat bagus, indah sekali rumput hijau dan suasana sejuk mendominasi

Sekitar 50 menit perjalanan mereka telat sampai di pos 2

"Lanjut apa, ngaso dulu" tanya Haechan sebagai kapten rombongan

"Terserah kalo kuat lanjut, kalo ga ngaso" jawab Junho

"Lo gimana Jaem? Kuat?" Eric

"Kuat, gue udah latihan sebelum ini" jawab Jaemin

"Okelah lanjut, biar nanti ga kemaleman juga soalnya hampir gelap" Haechan

Melanjutkan perjalanan hawa dingin semakin menyelimuti, suasana semakin gelap karena matahari mulai tenggelam

Jalan semakin menanjak, 1 jam 35 menit mereka berjalan dengan bersenda gurau dan santai tiba tiba Junho terpleset

"Lo gapapa?" Tanya Eric menahan tangan Junho

"Gapapa bang, licin ga keliatan" jelas Junho

"5 menit lagi pos 3, kita istirahat disana kaya nya si Junho dah ga fokus tuh" ucap Haechan

Akhirnya mereka sampai di pos 3, kelelahan adalah hal biasa mereka mendirikan tenda karena Junho kedinginan dan mereka juga mulai lelah

Eric dan Junho memasak makanan sedang kan Jaemin dan Haechan sedang duduk santai dipinggir tenda

"Lo beneran kesini cuma buat dia?" Tanya Haechan yang lagi lagi menatap Jaemin yg sedang melihat foto perempuan tersebut

Jaemin mengangguk "Dia sakit, dan mungkin hidup nya galama lagi" ucap Jaemin meminum kopi panas yang baru ia buat

"Kok bisa? Sakit apaan?" Tanya Haechan penasaran

"Ginjal, gagal ginjal kronis. Ginjal nya gabisa digunain dengan baik dan dia butuh transplantasi secepatnya"

"Lo kok malah kesini kalo tau dia gaakan lama lagi?"

Jaemin tertawa kecil "Dia pengin banget liat edelweiss, dan katanya Lawu ada edelweiss dipuncak nya makannya gue kesini dan dari tadi gue pegang kamera"

"Buat apaan?"

"Ini dokumentasi buat dia, dia gaakan bisa naik gunung maka dari itu gue buatin ini buat dia"

"Untuk seukuran anak SMA kaya lo, ini termasuk so sweet apa lebay yak" ucap Haechan tertawa

"Terserah sih kalo gue disebut lebay, tapi ini cuma buat dia"

"Nama nya siapa kalo gue boleh tau?" Tanya Haechan

Jaemin menggeleng "Gue belum tau, dia ga pernah ngasih tau"

Haechan melotot kaget "Lo ngelakuin semua ini dan lo belum tau namanya? Wow salut banget gue sama lo"

Jaemin tertawa "Karena edelweiss disini gaboleh di petik, gue cuma bisa ngambil ini tadi"

Jaemin mengangkat sebuah daun, ia sendiri juga tidak tau daun apa itu tetapi bentuk nya indah dan juga unik, Jaemin menyimpan nya diselipan buku agar bentuk nya tidak rusak

"Mau gue kasih dia kalo gue udah pulang" ucap Jaemin tersenyum

"Mama tau kamu bisa"

"Ma, Rinjani takut" ucap nya meneteskan air mata

Sekarang tubuh nya sudah berbalut baju operasi

"Kamu bisa Mama yakin, jangan sia sia in ini semua ya nak" Ibu nya menangis mengusap wajah Rinjani

Lalu suster mendorong ranjang Rinjani memasuki ruang operasi

'Jaemin saya udah janji, saya akan ketemu kamu setelah ini'

Lalu perlahan pandangan nya mengabur, ia tidak merasakan apapun karena bius yang telah disuntikan

Hari semakin malam para pendaki lain sudah tidak ada yang lewat dan memilih melanjutkan perjalanan karena ingin melihat sunrise esok hari

"Kita lanjut aja gimana? Gue pengen liat sunrise" ucap Jaemin

"Gue juga" sahut Junho

"Yakin lo kuat?" Tanya Eric menatap Junho

Dan Junho mengangguk

"Yaudah ayo, lagian tinggal bentar lagi gue hitung ga sampe 3 jam kita udah sampe puncak Hargo Dumilah kita bangun tenda disana aja" ucap Haechan

Semua pun mengangguk dan berkemas

Hujan一Jaemin [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang