8. Menguap

757 148 0
                                    

"Nih, untuk Jaemin" katanya sembari memberikan botol kecil berisikan bulir bulir air.

"Ini apa?" Tanya Jaemin kebingungan.

"Air hujan"

"Buat?"

"Untuk Jaemin simpan, air hujan yang waktu saya dan Jaemin pertama kali ketemu waktu saya teriak sama Jaemin"

"Oh ya? Masih ada?"

Ia mengangguk "Saya punya firasat tentang Jaemin saya ngerasa kita bakalan jadi sahabat makannya saya wadahin sedikit lalu saya simpan, tapi air hujan itu lama kelamaan nanti akan menguap. Saya takut nanti saya pergi keEropa terus gak bisa ketemu Jaemin lagi makannya saya wadahin" ucapnya tertawa kecil.

Jaemin memandangi botol seukuran jempol ditangannya, lalu memasukannya kedalam saku hoodie.

Jaemin tersenyum "Gakan ada yang pergi kok"

Ia menggeleng "Tapi saya pengen banget ke Eropa hehe, itu mimpi saya. Makannya nanti kalau saya udah di Eropa kalau Jaemin inget saya. Jaemin bisa lihat ini" ucapnya mengeluarkan sesuatu dari saku gaunnya.

"Ini semanggi daun empat, katanya semanggi daun empat bisa menurunkan hujan" ujarnya lalu memberikan sebuah daun semanggi yang sudah ia laminasi dengan plastik agar tidak berubah itu kepada Jaemin.

"Nanti saat Jaemin rindu sama saya Jaemin bisa melihat hujan, tapi kalau sedang musim panas Jaemin bisa melihat semanggi ini"

Jaemin mendengar jelas penuturan perempuan hujan sangat jelas, dan Jaemin mengerti apa yang dia maksud  pandangan Jaemin mengabur karena banyaknya air yang terkumpul disudut matanya Jaemin berkedip cepat agar air tersebut segera hilang.

Jaemin tertawa kecil "Oke! Btw kemarin lo kemana?"

"Kemarin? Ke mall, jalan jalan sama mama Ayah"

Shit hati Jaemin terkoyak rasanya, mall? Padahal Jaemin jelas tau ia sedang melakukan cuci darah rutinnya yang baru Jaemin sadari kemarin.

Hujan一Jaemin [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang