Kasur dengan sprei yang berantakan, bantal berserakan dimana-mana, bungkus cemilan yang tergeletak begitu saja, dan jangan lupakan televisi yang menayangkan acara tentang berita terbaru selebriti.
Beginilah nasib kamar Kai jika teman-temannya berkunjung ke rumahnya, bahkan dengan entengnya, Yeonjun menyebut jika kediaman keluarga Huening adalah basecamp resmi mereka untuk berkumpul.
Jikalau mereka sudah berkumpul di rumah Kai, mereka selalu lupa waktu. Salahkan fasilitas rumah Kai yang terlalu memadai untuk anak muda jaman sekarang.
Wi-fi di rumah Kai memiliki kecepatan diatas rata-rata, alhasil mereka bisa stalker ciwi-ciwi cantik di kota tempat mereka tinggal.
Lalu, camilan di rumah Kai sangat melimpah. Tak heran jika banyak bungkus cemilan berserakan di kamar Kai saat ini.
Dan faktor utama, alasan yang paling utama diantara mereka. Tentu saja untuk bertemu dengan mbak nya Kai yang aduhai rupawan.
Jikalau mereka sudah membahas mbak nya Kai, selalu saja merembet kemana-mana, bahkan sampai menyinggung ke masa depan. Kai selalu geleng-geleng kepala jika mbak nya dijadikan bahan obrolan keempat temannya.
"Kapan sih mbak lo pulangnya?"
Benar kan? Selalu saja begitu, Kai menatap Yeonjun yang baru bertanya barusan dengan jengah.
''Masih pemotretan, gak usah ditanyain mulu."
"Model emang gitu, ya? Entar kalo udah nikah sama gue, mbak lo gue suruh diem aja di rumah." celetuk Beomgyu.
"Kagwak biswa, mbak nya Kai samyang samwa gue!" sewot Taehyun dengan mulut penuh cemilan.
"Heh! Muncrat ke gue!" Soobin langsung mendorong Taehyun menjauh darinya.
Jika mereka sudah berkunjung di rumah Kai, kegaduhan dan keributan selalu terjadi. Untung saja orangtua Kai selalu tidak ada di rumah saat mereka berkunjung, seolah-olah keempat temannya bisa mengetahui saat yang tepat untuk berkunjung ke rumah Kai.
"Jangan ba-" belum selesai Kai berbicara, seseorang membuka pintu kamar Kai.
"Kai bis- yaampun! Kamar apa hutan rimba ini?!" jerit Lea, kakak perempuan Kai dari ambang pintu.
Kai terkejut mendengar teriakan Lea dan segera merapikan kamar miliknya dengan tergesa, ia takut jika Lea akan marah besar dan mengusir Kai dari rumah. Sedangkan keempat temannya justru terdiam menatap kehadiran Lea dengan tatapan berbinar.
Nikmat dunia, guys. Jangan di lewatkan, mubadzir.
"Ooh, pantes kamar nya Kai rame dari tadi, kalian disini dari tadi, ya?"
Empat orang yang masih terdiam di tempatnya mengangguk serempak, bahkan Taehyun sampai cengo dengan mulut yang terbuka sedikit.
"Jangan berisik, ya? Mbak mau tidur dari tadi jadi keganggu."
Lea tersenyum ramah kearah empat bocah dihadapannya, dan menutup pintu kamar setelahnya.
"Tampar gue sekarang." ucap Yeonjun yang masih terpesona melihat pesona Lia barusan.
Plak!
"Dugong! Kenapa lo nampar gue?!" jerit Yeonjun akibat terkena tamparan maut dari Soobin.
"Lah? Lo sendiri yang minta."
Yeonjun mengusap pipinya sambil mengerucutkan bibirnya dengan kesal.
"Gak usah monyong-monyong. Disosor angsa, baru tau rasa lo." ucap Soobin yang menohok empedu Yeonjun.
"Gue maunya disosor mbak Lea." Alhasil, sebuah bantal mendarat sempurna di wajah rupawan Yeonjun. Pelakunya tak lain adalah adik kandung dari orang yang ia maksud, Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SQUAD
FanfictionGak ada yang sebohay mbak nya Kai -anonymous Sekiranya itulah slogan yang ditetapkan pada diri para member TXT, minus Kai. Pasalnya, disamping kelakuan absurd mereka, kakak Kai selalu menjadi bahan rebutan keempat temannya yang lain. Kalo gini mah...