Taehyun mengaduh kesakitan, nampak darah segar mengalir dari lututnya. Karenanya ia berdecak kesal, pasalnya celana miliknya ikut terkoyak akibat bergesekan dengan aspal.
Salahkan Taehyun sendiri, berjalan dengan teledor karena terlalu fokus pada ponsel miliknya, matanya menelisik barang-barang bagus dari salah satu aplikasi belanja online tanpa berniat membelinya, hanya sekedar melihat-lihat sebagai selingan.
Dasar kurang kerjaan.
Darah terus mengalir dari sana, Taehyun hanya mampu meringis sambil meniupi lututnya, kenapa tiba-tiba tubuhnya tak bisa diajak kompromi, sih? Kenapa mendadak ia kesulitan berdiri?
Disaat Taehyun berniat menghubungi salah satu sahabatnya, tiba-tiba sebuah tangan terulur tepat dihadapannya.
Taehyun mendongak, matanya agak menyipit akibat sinar mentari yang menusuk netranya, namun bukan hal itu yang menjadi fokusnya saat ini, melainkan seorang perempuan cantik dengan senyum hangatnya tengah menatap Taehyun dengan ramah.
Tanpa pikir panjang, Taehyun langsung menerima uluran tangan itu. Halus, Taehyun suka.
Senyum langsung mengembang di bibirnya, seolah-olah luka di lututnya tak pernah ada sebelumnya.
Masih dengan rasa senang yang meletup-letup, Taehyun langsung tersenyum dan berterimakasih pada orang yang kini tengah membantu dirinya berjalan menuju salah satu bangku yang terletak beberapa meter dari tempat mereka berada saat ini.
Setelah Taehyun duduk disana, perempuan tadi setia berdiri dihadapan Taehyun sambil memiringkan kepalanya dengan alis terangkat sebelah. "Kenapa bisa jatuh?" tanyanya.
Jantung Taehyun rasanya ingin loncat dari tempatnya berada, bahkan telinganya terasa panas saat ini. Kapan lagi ia bisa merasakan momen langka semacam ini?
"T-tadi ga sengaja, anu–"
Belum selesai Taehyun menjelaskan, perempuan dihadapannya terkikik geli, membuat Taehyun semakin salah tingkah dibuatnya.
'Tenang Taehyun, jaga image!' batinnya.
"Sini mbak obatin." ucap perempuan tadi sambil mengeluarkan sebuah plester bergambar hello kitty dari dalam tas nya. "Yah, adanya yang gambar hello kitty. Mau, nggak?"
Taehyun langsung mengangguk dengan mantap, tak peduli meskipun plester itu bergambar princess sekalipun, ia akan memakainya jika hal itu pemberian dari Lea.
Iya, perempuan yang membuat Taehyun pontang-panting sedari tadi adalah Lea, yang tak lain adalah kakak perempuan Kai.
"Tahan, ya."
Lea memasang plester tadi di lutut Taehyun, karenanya Taehyun agak meringis akibat merasakan perih di lututnya.
Setelah plester terpasang, Lea langsung duduk disamping Taehyun dan nampak menghubungi seseorang saat ini.
Lea bercakap sebentar, yang Taehyun dengar, Lea meminta seseorang untuk datang di tempat mereka berdua berada saat ini. Taehyun dibuat penasaran karenanya.
"Masih sakit, gak? Lain kali kalau jalan ati-ati, tuh liat celananya ikutan sobek, 'kan sayang."
"Iya, sayang."
"Ha?"
Taehyun langsung tergagap, matanya menatap Lea dengan salah tingkah. "Maksudnya, iya, sayang celananya."
Hening sesaat, sebelum akhirnya sebuah motor scooter bewarna kuning nampak melaju mendekat, motor scooter dengan pengemudi yang mengenakan helm berwarna biru itu terhenti tepat dihadapan mereka berdua, dan saat itu pula Taehyun langsung dibuat melongo akibat sang pengemudi tadi ternyata adalah Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SQUAD
FanfictionGak ada yang sebohay mbak nya Kai -anonymous Sekiranya itulah slogan yang ditetapkan pada diri para member TXT, minus Kai. Pasalnya, disamping kelakuan absurd mereka, kakak Kai selalu menjadi bahan rebutan keempat temannya yang lain. Kalo gini mah...