Bagian 12 Hari Kelulusan

124 4 2
                                    

"Awan kelam mencekam
Hujan badai pasti datang
Indah dunia yang kuimpikan
Kini tinggal khayalan
Bara cinta di dalam jiwa
Tak lagi menggelora
Cinta kasih asmara kita
Terkubur selamanya"

Selepas perpisahannya dengan Amel, Aldo menjadi agak pendiam. Dia berusaha untuk mengikhlaskannya meskipun terasa berat. Namun, diam-diam Aldo masih sering mencari kabar tentang Amel. Agak bodoh memang. Karena secara tidak langsung hal itu menambah lukanya yang belum mengering.

============

Tanpa terasa waktu pun berlalu. Akhirnya, Amel lulus dengan predikat cumlaude dan meraih ipk 3,90 hasil dari keluhannya yang selama ini tidak balance, sering mendapat hukuman dari Pak Jaka (dosen akuntansi yang terkenal garang). Aldo pun lulus meskipun sedikit agak terlambat. Kebetulan, mereka wisuda di hari yang sama. Hanya perbedaan waktu. Amel wisuda siang hari dan Aldo wisuda pagi harinya.
Saat hendak pulang, Panca menepuk pundak Aldo.

"Nyet, lulus juga lu. Gue kira bakal jadi mahasiswa abadi. Btw, congrats ya. Moga cepet dapet kerjaan." Ledek Panca sembari menepuk keras pundak Aldo.

"Sialan lu nyet, demen banget ngehujat gue tapi btw makasi nyet doanya." ucap Aldo.

"Lu mau balik? Eh siang ini giliran fakultas ekonomi yang wisuda loh bro. Kali aja lu mau say bye ke Amel buat yang terakhir kalinya." ucap Panca.

"Panca, Amel udah masa lalu gue. Begitu juga sebaliknya. Gak sepantasnya gue dateng di hari bahagianya dia." jawab Aldo.

"Yaelah, lu berdua kek anak SD yg putus trus berantem, sok-sokan gak kenal dah. Apa salahnya ucapin selamat sama say bye. Gak dosa Do, lu bukan mau bunuh dia juga. Elah jangan ribet dah. Kalian awal ketemu, kenalan baik-baik ya pisah juga harus baik-baik juga dong." tegur Panca.

Aldo berpikir sejenak dan kemudian mengiyakan teguran Panca.

"Yaudah Pan, gue lakuin deh. Thanks sarannya. Tumben otak lu gak ilang setengah." ucap Aldo sembari meledek.

"Wah parah lu ngeledek mulu, yaudah gue cabut ya. Wish u luck bro." pamit Panca sembari meninggalkan Aldo.

Sepeninggalan Panca, Aldo segera membeli 1 set boneka dan bunga untuk diberikan ke Amel sebagai hadiah wisuda.

Setelah 1 jam menunggu saat Aldo hendak menghampiri Amel, langkah Aldo terhenti sejenak. Aldo melihat Amel tengah tertawa bahagia bersama seorang lelaki gagah, tampan dan terlihat mapan. Sejenak Aldo membandingkan lelaki itu dengan dirinya lalu menghela nafas panjang.

"Aku memang gak pantes di sini, gak seharusnya aku di sini. Syukurlah Amel udah jauh bahagia." gumam Aldo.

Aldo pun segera meninggalkan tempat itu dan memberikan hadiah yang dia beli untuk Amel ke wisudawan lain yang dia tidak kenal dengan ucapan "temenku udah pulang, jadi ini buat kamu aja biar gak mubazir." ucapnya seraya pergi meninggalkan tempat itu.

=====================

[HALOOOOO, LONG TIME NO SEE. MAAP YA AUTHOR GANTUNGIN KALIAN TERLALU LAMA SOALNYA HABIS BERKELANA (?) GADENG HEHE. ANYWAY, SELAMAT TAHUN BARU YAAA GAES. DI TAHUN 2020 INI SENJAKU MASIH KAMU AKAN MENEMANI HARI-HARI KALIAN LAGI.
WAH KASIAN ALDO YA GAES, *PUKPUKALDO* GIMANA KELANJUTAN NASIBNYA ALDO YA??? HAHAHA KEPO YA KEPO YA. TUNGGU LANJUTANNYA DI PART BERIKUTNYA

KEEP READING,VOTE AND COMMENT. LOVE YA🤗🤗🤗🥰]

Senjaku Masih KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang