"Kamu masih suka Daniel, Wu?" tanya seorang pemuda berwajah rubah setelah mengintip layar telepon pintar teman sebangkunya yang menampilkan akun instagarem seseorang yang dia kenal sejak SD itu.
"H-hah engga kok. Kata siapa?" elak pemuda satunya dengan konstelasi bintang dipipinya.
Si pemuda rubah memutar bola matanya malas. "ga pinter bohong kamu tuh. Buktinya masih stalk akun dia."
"Gila ya kamu suka sama dia dari TK sampe segede ini. Pantes aja semua orang yang pdkt-in kamu tolak. Ternyata masih ngarepin cowo itu," lanjutnya.
"Ya gimana, Nyun. Kamu tau sendiri gimana baiknya dia ke aku, gimana ga baper coba akunya. Ya meski aku tau dia nganggap aku ga lebih dari adeknya," curhat si pemuda berkonstelasi bintang dengan tampang murungnya.
"Iya-iya tau kok. Udah dong jangan sedih. Mending kita ke kantin aja, nih Keanu chat aku dia udah di kantin sama Adea," ajak Minhyun setelah membuka aplikasi garis yang menunjukkan roomchat sahabat beda kelasnya.
"Seongwu kenapa deh kok mukanya ga ngenakin gitu?" tanya seorang pemuda bangir yang sedang menyeruput khidmat es justea rasa lemonnya.
"Biasa ... Kangen mamas Dimasnya," tandas Minhyun setelah memesan nasi ayam krispi untuknya dan nasi ayam krispi rolade ayam untuk Seongwu dari kantin budhe.
"Apa sih, Nyun?" Pemuda yang sedang dibicarakan merajuk kesal karena diingatkan dengan orang yang sudah membuatnya uring-uringan itu.
"Ohh ... Seongwu masih suka Daniel, to? Hebat juga ya Seongwu. Padahal Danielnya di Jogja loh," sambar seorang pemuda kelebihan kalsium yang berstatus pacarnya Minhyun, Mada Hyunbin Baskara.
"HAH?! Seongwu masih suka Daniel? Gila sih Wu kamu. Aku bilangin Daniel apa ya kalo Seongwu masih suka dia?" Satu lagi pemuda berpipi bakpao datang dari arah kantin Bu Zain sambil menenteng piring berisi nasi goreng dengan telur mata sapi setengah matangnya.
"Tak sampluk sirahmu nek wani wadul mas Dimas." (Ku pukul kepalamu kalo berani bilang mas Dimas)
Seongwu jengah juga dijadikan bahan pembicaraan teman-teman gilanya ini.
Apa salahnya jika dia menyukai seseorang sejak TK hingga sekarang dia duduk di bangku kelas 12 SMA?
Meski saat TK itu dia sekadar suka mas Dimas-nya yang membelanya dari teman-teman yang nakal. Sekadar suka mas Dimas-nya yang lebih memilih menemaninya bermain ayunan dibandingkan bermain mobil-mobilan bersama teman yang lain. Sekadar suka mas Dimas-nya yang mau menemaninya menunggu jemputan meski dia ada jadwal les.
Hingga sekarang dia SMA. Di mana teman-temannya sudah memiliki pacar bahkan sudah sering bergonta-ganti pacar. Di mana saat malam Minggu teman-temannya bisa kencan bersama pacar ke alun-alun sekadar untuk mencari wedang jahe.
Di mana letak kesalahannya jika dia masih menyukai atau bahkan mencintai mas Dimas-nya yang jelas-jelas dia tahu sudah memiliki pacar di Yogya sana. Di mana letak kesalahannya? Tolong beri tahu Seongwu.
"Wu? WOY FARIS SEONGWU ALKAFAIZANI!" Seongwu tersentak saat bahunya ditepuk kencang oleh Minhyun yang menatapnya khawatir.
"Apa sih, Nyun? Hobi banget gangguin aku," balas Seongwu sambil mengaduk es sarinutri rasa jeruk purutnya yang bongkahan es batunya sudah meleleh sempurna itu.
"Ngelamunin apa sih, Wu? Pasti ngelamunin Daniel nih," tebak Hyunbin sambil menjilati jarinya yang terdapat bekas kuah ayam kecap.
"Jorok banget sih, yang! Cuci tangan ah sana. Jorok kok dipelihara." Minhyun menatap jijik pacarnya yang luar biasa joroknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DISCONTINUE] One Love | OngNiel
FanficBercerita tentang Faris Seongwu Alkafaizani yang menyukai Adimas Daniel Melviano sejak kecil hingga dewasa "Kita baru aja bersama, kenapa sekarang mas mau ninggalin adek?" -Seongwu "Tunggu mas ya, dek. Mas janji bakal minta izin sama papa untuk jadi...