Nathaniel Gio Alvaro

131 27 48
                                    

   Di pagi hari ini, ada seseorang yang masih bergelut dengan selimutnya. Dia tidak peduli dengan teriakan nyaring dari seorang wanita paruh baya.
  
"Nathan! Bangun kamu. Liat ini sudah jam berapa?!" teriak wanita paruh baya.

Dengan malas orang yang dipanggil Nathan itupun meraih handphonenya,dan melihat jam yang tertera disana.
 
"Aduh Bunda, ini tuh masih jam enam empat puluh lima menit," ucapnya lalu kembali memejamkan matanya. Tapi, tiba-tiba dia terbangun dan lari terbirit - birit menuju kamar mandi.

"Bunda kenapa ga bilang dari tadi sih, kan Nathan jadi telat," sambil masuk ke dalam kamar mandi. Wanita paruh baya yang disebut bunda itupun hanya bisa geleng geleng kepala melihat kelakuan putra nya.

----

Terlihat  dari wajah nya, Nathan sedang terburu buru. Dia menghampiri bundanya dan mengecup keningnya singkat dan tidak lupa menyalami bundanya dengan sopan.

"Nathan berangkat dulu ya Bun. Assalamualaikum," ucap Nathan sambil belari menuju pintu keluar.

"Gak sarapan dulu sayang?" teriak bunda dari dalam rumah.

"Gak sempet Bun, Nathan udah telat," jawab Nathan tak kalah teriak.

Sedangkan wanita paruh baya itu hanya bisa menghela nafas lelah, melihat kelakuan putra sulungnya.

----

"Anjir! Gerbang udah di tutup lagi," gumam Nathan ketika melihat gerbang di hadapannya ditutup rapat rapat.

"Pak, bukain dong gerbang nya, " Nathan mencoba membujuk pak satpam yang sedang berjaga di sana

Satpam itu mengernyit dan berkata, " Gak bisa atuh jang! Ujang teh udah telat."

"Yaelah Pak, cuman telat lima belas menit doang,"katanya dengan santai ralat  terlalu santai.

Ketika Nathan dan pak satpam  sedang bedebat. Tiba - tiba datang seorang perempuan yang ngos - ngosan akibat berlari karena takut telat. Tapi ya,  mau bagaimana lagi nyatanya terlanjur telat.

"Yah Pak, kok ditutup sih gerbang nya? " ucap perempuan itu dengan nafas yang belum teratur.

" Iyalah ditutup! Kan udah masuk neng, " jawab pak satpam

" please! Bukain dong Pak gerbangnya, lagian cuman telat lima belas menit! " perempuan tadi mencoba membujuk pak Satpam. Tapi bukannya terbujuk pak satpam tersebut malah melenggang pergi menuju  ruang BK.

Nathan yang sejak tadi diam membuka suara," Udah sih, percuma lo bujuk tuh satpam gak akan bisa. Lagian gapapa kali lo dihukum, kan dihukum nya bareng gue. "

Perempuan yang diajak ngomong oleh Nathan pun menoleh, dan terlihat jelas raut wajah bingung di sana.

"Sejak kapan lo di situ? " celetuk perempuan itu bingung.

"Astaga! Daritadi gue di sini lo gak nyadar? Cowok seganteng gue gini lo anggurin, parah sih lo parah," Nathan berujar histeris, terlalu lebay untuk kalangan laki laki setampan dia.

" Alay!" Perempuan itu berujar ketus.

" song--" belum sempat Nathan melanjutkan omongannya sudah dipotong oleh guru berambut plontos dan perut buncitnya.

"Kalian berdua karena sudah telat ikut bapak sekarang juga!" berkata tegas sambil melanggang pergi menuju ruang BK.

----

Di sinilah mereka sekarang, hormat menghadap bendera sampai bel istirahat. Suasana hening, hingga pada akhirnya Nathan memecah keheningan.

"Oh iya, nama lo siapa? Kenalin nama gue Nathaniel. Lo bisa manggil gue Nathan, sayang, honey, baby, my love juga boleh" ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya. Dan tidak lupa tangannya terulur meminta menjabat tangan.

PhilanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang