"Eoh, jimin-ssi!" ucap dahyun sedikit berteriak karena ia sangat terkejut, sebab lagi-lagi ia bertemu dengan jimin, dan lagi-lagi jimin menolongnya untuk kedua kalinya, sedangkan jimin ia hanya tersenyum lembut menatap dahyun, kedua terdiam dengan posisi seperti itu,
"Neoneun gwaenchanayo?" tanya jimin memecah keheningan mereka tadi, dahyun menatapnya aneh,
"Dasar namja anehh, seharusnya aku yang bertanya seperti itu" jawab dahyun, sekarang tatapannya terlihat khawatir,
"Neoneun gwaenchanayo jimin-ssi?" tanya dahyun lembut,
"Naneun gwaenchana" jawab jimin,
"Jinjja? Tidak mungkin kau baik-baik saja, karena buku yang jatuh itu sangat besar dan tebal dan itu mengenai badanmu, pasti itu sangat sakit" ucap dahyun sambil menunduk seperti merasa bersalah karena gara-gara dia lagi jimin terluka,
"Kalau aku bilang sakit pun, kau tidak bisa mengobatinya"
"Waee?" dahyun bertanya dengan wajah bingungnya,
"Karena lukanya ada di punggungku, dan tidak mungkinkan aku membuka bajuku dihadapanmu" ucap jimin, dan sekarang wajah dahyun benar-benar sudah semerah tomat gegara perkataannya,
"Hmmm..... Gwaenchana, lagian cctv disinikan mati, hmm Lampu juga bisa dimatikan supaya tidak ada orang yang datang" ucap dahyun, rasa bersalah dahyun benar-benar sudaah mengalahkan semua rasa malunya,
"Heh!? Kau serius?" jimin sangat terkejut dengan perkataan dahyun,
"Nde aku serius" ucap dahyun sambil berjalan ke saklar lampu dan mematikan lampunya, dan ia menyalakan senter hpnya, ia menghampiri jimin,
"Se-sekarang bukalah bajumu, aku tidak akan melihat" ucap dahyun dan secara spontan membalikkan badannya agar tidak melihat jimin melepas pakaiannya,
"Ini kan sudah dimatikan lampunya, tidak akan terlihat kalau aku melepas bajuku" jimin terkekeh,
"Aigoo, benar juga hehe" dahyun duduk di belakang jimin, ia mengarahkan senternya ke arah punggung jimin, dan benar saja ada lebam yang cukup besar dipunggungnya,
"Pasti ini sangat sakit, ahh sebentar aku mengambil kotak p3k dulu, dimana yaa mereka menaruhnya" ucap dahyun beranjak pergi mencari p3k,
"Tadi aku melihatnya ada disana" ucap jimin sambil menunjuk ruangan didalam ruang rapat itu,
"Di dalam ruangan itu?" dahyun menelan liur,
'Woahh ruangan itu sangat mengerikan, haruskah aku kesanaTT',
"Iya" jawab jimin sambil terus melihati dahyun, walau dengan cahaya yang minim,"Baiklah, tunggu sebentar" dahyun dengan rasa takutnya pun langsung memasuki ruangan itu dan mencari kotak p3kny, ia benar-benar takut ingin rasanya ia teriak, dan setelah ia menemukan p3k tersebut ia langsung menuju ke tempat jimin,
"Kau menemukannya?" tanya jimin,
"Eo, aku menemukannya" dahyun langsung duduk di belakang jimin,
Dahyun mengoleskan salep pada lebam dipunggung jimin, jangan tanyakan bagaimana keadaan jimin sekarang haha ia sungguh sangat gugup bahkan jantungnya berdetak 2xlipat lebih cepat dari biasanya, ia takut dahyun bisa mendengar suara detak jantungnya, sebenarnya bukan hanya jimin yang gugup tetapi dahyun bahkan lebih gugup karena ini pertama kalinya ia menyentuh namja selain ayahnya, selama dahyun mengobati luka jimin mereka tidak ada obrolan sedikit pun sampai dahyun selesai,"Selesai" ucap dahyun girang,
"Sudahkah?"
"Nde, pakailah bajumu, aku akan menyalakan lampu" ucap dahyun sambil berjalan kearah saklar lampu,
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine [Dahmin] ✔
Fanfiction'Kenapa aku sangat ingin memilikimu, kim dahyun' -park jimin 'Sekarang banyak sekali kabar kencan sesama idol, gimana kalo nanti aku jadi salah satu idolny!? Hahaha andwae andwae maldo andwae' -kim dahyun . . . . . #kimdahyun #parkjimin 💟Genre : Ro...