Aku melewati lorong rumah sakit bersama ryujin. Disini begitu ramai biasanya sepi mungkin karena ini siang hari jadi banyak orang-orang yang berobat atau menjenguk.Dari jauh aku melihat laki-laki berperawakan tinggi dan memancarkan senyumnya. Aku membalas senyumannya dengan ramah dia, chanyeol.
"Hai, chanyeol"ucap ryujin dan aku bersamaan
"Hello,haha"ucap chanyeol sambil terkekeh
"Bagaimana, kabarmu? "Tanya chanyeol
"Kabarku baik"ucapku sambil tersenyum
"Begitupun juga aku"ucap ryujin
"Yasudah mari masuk,Ibuku sudah menunggumu dari tadi"ucap chanyeol
Aku masuk kedalam ruang rawat inap ibunya chanyeol. Masih sama seperti waktu itu tapi kata chanyeol keadaan ibunya sudah mulai membaik.
"Annyeong, eomma"ucapku sambil memeluk dirinya
Setiap harinya aku semakin akrab dengan ibunya chanyeol. Bahkan dia mengangap ku seperti anak kandung nya sendiri. Sebutan eomma itu memang sudah kubiasakan karena dia ingin sekali aku memanggil ia dengan sebutan eomma.
"Rachel kenapa kamu tidak memberitahuku bahwa kau sudah menikah? " ucap eomma(ibu chanyeol). Aku diam sejenak lalu menatap dirinya sambil tersenyum.
"Aku dijodohkan oleh orang tuaku saat tengah semester. Awalnya aku tidak ingin menerima pernikahan ini. alasan nya karena aku tidak mencintainya apa lagi umurku kita yang beda jauh. Semuanya berjalan begitu saja hingga hari sakral itu pun tiba dimana aku dan dirinya laki-laki , mengikat janji suci didepan pendeta dan keluargaku. hingga aku mencintai dan menyayanginya begitu saja hingga saat ini. "Ucap ku yang hampir meneteskan air mata.
"Mianhae hikss"ucapku yang menangis
Kebetulan disini hanya ada aku dan eomma. Chanyeol dan ryujin sedang pergi kekantin rumah sakit untuk membeli makanan.
"Wae? Gwenchana~~"ucap eomma yang mengusap air mataku,Yang terus deras mengalir.
Aku menangis karena merasa bersalah tidak memberitahu kepada dirinya terlebih dahulu. Bahwa aku sudah menikah dengan suho. Apa lagi jika aku mengingat dia berkata bahwa ingin sekali menikahiku dengan chanyeol saat dia sudah dibolehkan untuk pulang kerumah dengan keadaan yang sehat.
"Jebbal mianhae hiksss hikss"tangisku semakin kencang dan aku merasakan pelukan hangat yang menenangkan diriku.
"Rachel~~yaa, eomma tidak marah kepadamu, aku senang mendengar putri angkat ku sudah menikah dan menjadi gadis yang dewasa. Walaupun aku mengiginkan mu dan chanyeol menikah tapi tidak apa berarti takdir berkehendak lain,Jangan salahkan dirimu ini memang sudah takdir yang tuhan berikan kepada kita. " ucap nya sambil terkekeh. Lalu memelukku dengan erat, begitu erat.
"omong-omong suamimu seperti apa wajahnya? " ucap eomma yang melepaskan pelukan nya
"Suho laki-laki yang pernah datang kemari,Dan aku bilang kepadamu bahwa dia adalah sepupu ku dari newzeland hehe" jawabku sambil tersenyum dan tertawa kecil.
"Benar-benar kau telah membohongiku sekian kalinya. Kyaaa! "Eomma mengelitiki perutku hingga membuat aku tertawa lepas
Ceklek.
"hahaha geli"ucapku yang tertawa sangat geli.
Aku berhenti tertawa karena melihat chanyeol dan ryujin yang menatapku aneh. "Kenapa kau tertawa seperti itu? "Tanya ryujin yang manaruh kotak makanan di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESSIVE HUSBAND💢
Fanfiction"Tangisan wanita adalah sebuah ungkapan bahwa ia terlalu lelah menjalani semuanya."