Bab 6

8 4 0
                                    

Setelah makan, Era langsung menuju ke kamar nya. Dia menatap langit kamar dengan perasaan hampa. Dia merindukan orang tua nya, merindukan kasih sayang yang diberikan oleh Bunda serta sikap tegas yang dilakukan oleh Ayah kepada nya. Dia merindukan semua nya.

Tak terasa air mata nya menetes begitu saja. Mengapa ini semua terjadi kepada nya?, mengapa Tuhan mengambil nyawa orang tua nya begitu cepat?

Ponsel Era diatas nakas bergetar, menandakan ada pesan masuk. Dan segera Era bangun untuk mengambil ponsel nya. Dia sempat membaca beberapa roomchat yang berisi nomor tidak dikenal yang hanya ingin minta kenalan, tapi sama sekali tak digubris oleh Era. Era langsung membuka chat atas sendiri, ternyata pesan dari Gladis.

Gladis: "ke mall yuk, babe?"

Era: "sekarang? bentar lagi elah, masih mager, jam 4 aja gimana? 1 jam lagi"

Gladus: "oke deh, pake dress yukk, biar samaan"

Era: "iye iyee, ribet amat lo nenek rombeng"

Gladis: "yee pantat anjing diem lo!    gue jemput apa lo naik sendiri?"

Era: "ketemu disana aja deh"

Gladis: "oke bosquuee, byee"

"Masih jam 3 sore, masih ada waktu buat nyiapin baju dan segala nya" ucap Era sambil beranjak dari kasur lalu menuju ke tempat pakaian dan tak lupa dia untuk charge hp nya.

"Mandi sekarang aja deh, biar cepet on the way" ucap Era pada diri nya sendiri

Selesai mandi, Era memakai dress diatas lutut bewarna biru dongker tanpa lengan, dan juga memakai high gils. Dan tak lupa, dia juga mengoleskan make up tipis diwajah nya, menambah kesan cantik saat melihatnya.

Dia segera turun untuk menemui Bi Santi.

"Bi, aku mau pergi sama temen. Nanti Bibi gak usah masakin aku. Oiya, aku nanti juga mau ke supermarket buat ngisi kulkas, Bibi mau nitip apa?" ucap Era

"Oh iya Non, baik. Emm apa ya? kayaknya gak ada Non" jawab Bi Santi

"Hmm oke lah, aku tinggal ya Bi" ucap Era keluar rumah

"Hati-hati Non" teriak Bi Santi dari dalam rumah

"Pak Erman, aku mau keluar dulu. Aku naik mobil sendiri aja Pak" ucap Era

"Oh baik Non, ini kunci dan surat nya. Hati-hati Non, jangan ngebut-ngebut" balas Pak Erman

"Siyap boss" balas Era dengan mengangkat tangan dengan gaya hormat

Selama perjalanan, Era mendengarkan lagu melalui ponsel nya. Setelah sampai Era memarkirkan mobilnya di basement.

Tak lupa, dia juga mengabari Gladis, bahwa dia sudah sampai.

Era: "gue dah sampai, lo dimana?"

Gladis: "ini mobil gue disamping lo babe"

Mereka masuk ke mall, banyak pasang mata yang melihat iri kepada mereka, bagaimana tidak? mereka berdua tampil cantik.

Gladis yang mengenakan drees hijau tosca diatas lutut, tanpa lengan yang sangat pas serta cocok dipakai nya. 

"Heran deh gue, mereka barusan liat bidadari sexy apa gimana ya? liat nya sampe tuh mata mau copot" heran Era

"Hahahahahaha santai aja kali" balas Gladis

Mereka segera masuk ke Restoran kesukaan mereka, yaitu restoran seafood. Mereka menghabiskan waktu dengan bersenda gurau, bercerita tentang kisah cinta dan lain nya.

Setelah habis dengan makanan mereka, mereka melanjutkan shopping-shopping.

Jam menunjukkan pukul 7 malam, dan mereka memutuskan untuk segera pulang ke rumah masing-masing.

"Hati-hati ya dijalan, yang dihati kapan jalan?" ucap Gladis sambil cengengesan

"Alah bucin lo micin" balas Era sambil tertawa

"Bye" balas Gladis sambil melambaikan tangan

Take Me With You To JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang