PART 5

158 0 0
                                    

Malam ini terasa beda, begitu yanto pulang dari kerja aku langsung menghambur ke kamar, aku masih kesal, tapi dasar laki-laki yanto cuek aja menonton di ruang depan. Kira-kira setengah jam yanto datang ke kamar dengan wajah sedih, sementara aku sengaja menutup wajahku dengan selimut.

Yu...

Aku diam

Yu...

Aku masih diam..

Yu, maafkan abang, abang tau abang salah.

Aku tetap diam

Abang tau, ayu kecewa sama abang, abang tidak bisa membahagiakan ayu, abang tidak becus jadi suami, abang hanya bisa bikin ayu menderita..

Aku diam, meskipun kata-kata yanto menusuk jantungku

Abang janji yu, abang akan berusaha lebih keras, untuk ayu, untuk rumah tangga kecil kita.

Aku tak tahan lagi, kupeluk suamiku, lalu kubisikkan kata dari hatiku “ayu tidak minta yang berlebihan dari abang, ayu hanya ingin abang memberikan kasih sayang, cinta dan senyuman”

Maafkan abang yu..

Aya abang, tapi sebagai pemintaan maafnya gimana kalau abang cerita lagi tentang nek halima? Apa mereka jadi nikah?

Sabar syg....

Nek halima tidak jadi menikah dengan taslim, justru nek halima menikah dengan jono seorang polisi yang ditugaskan di daerah dimana nek halima tinggal?

Kenapa dia mau bang?

Karena nek halima tidak punya pilihan.

Kenapa?

Dengar cerita abang ayu, jangan di potong dulu.

Iya, akhirnya yanto bercerita hingga aku ketiduran.

Seperti biasa, pagi ini aku menyiapkan bekal untuk yanto berangkat kerja, ada yang istimewa pagi ini, yanto dengan senyuman hangatnya pamit dengan mencium keningku, rasanya begitu hangat. Sepergi yanto aku siap untuk menulis cerita semalam, tapi baru saja aku memegan pena tiba-tiba ketukan pintu membatalkan niatku, siapa yang datang pagi begini?

Assalamualaikum,

Waalaikumsalam, eh tante lisa. Mari masuk tante.

Nggak usah, diluar aja!

Ada apa tante, tumben?

Tante ada perlu, mau mintak selimut, sprai, yang dikasih ibumu waktu nikah.

Lho kenapa diminta tante?

Itu selimut pembelian nenekmu, bukan hak kamu?

Tapi tante...

Itu hak kami anak-anaknya, kamu kan udah cukup tuh minta duit sama nenek kenapa harus mengambil barang-barangnya?

Tapi...

Lagian apa yang bisa dibanggain dari kamu? Sarjana? Kok nganggur, miskin, perebut hak orang lain lagi

Tante, ini hanya selimut, kenapa tante sekasar itu?

Iya hanya selimut, hal kecil kayak gitu aja kamu gak mampu membelinya?

Itu kan ibu yang kasih tante?

Ibumu bodoh, gak tau apa-apa.

Tante boleh menghina saya, tapi tante tidak berhak menghina ibu saya, dia itu adalah kakak tante sendiri.

Aku malu tuh punya kakak seperti dia.

Keluar! Pergi!

Kamu ngusir saya? Dasar anak durhaka.

Pergi!

Oke, tapi kalau kamu masih punya harga diri, tolong antarkan selimut dan semua yang kamu bawa dari rumah orang tua saya, itu masih hak kami anaknya.

Hargg...., ingin rasanya kucabik-cabik mulut kotor itu, sekarang dia sok berkuasa padahal dulu saat nenek sakit hanya ibu yang merawatnya, tidak ada satupun yang bersedia menampung nenek, bahkan nenekpun tidak mau ikut mereka. Hanya ibu! Sekarang mereka merendahkanku dan ibuku. Mereka hanyalah manusia berhati iblis. Hakh... aku benciiiii...........

Yanto kaget menemukanku bersimbah air mata di atas tempat tidur, rumah kutinggal dalam keadaan berantakan, aku benci hidupku, aku benci takdirku aku benci semuanya. Tulisan yang sudah beberapa halaman ku tulis kini telah kurobek, aku tidak mau hidup lagi. Ini pertama kalinya yanto melihatku menangis.

Ayu ada apa?

...

Ayu, cerita sama abang?

....

Kamu bertengkar dengan mina?

Tidak

Lalu?

Tadi tante lisa datang.

Lantas?

Dia marah.

Kenapa?

Dia marah, abang dengar tidak? Dia maraah.

Marah kenapa ayu? Pelan pelan ceritanya.

...

Jangan difikirkan ayu, biarkan aja dia kayak gitu.

Tapi dia mintak ...

Kasih aja, kita toh tidak akan mati jika tidak ada selimut dll?

Tapi?

Nanti abang akan selimuti ayu dengan cinta..

Hm...

Gitu dong, senyum...

Gimana ceritanya? Udah ditulis belum yang semalam?

Kertasnya udah robek.

Kenapa?

Ayu kesal bang,

Lantas ayu robek?

Iya..

Siapa yang rugi?

Ayu..

Nah sekarang ayu bisa ambil hikmahnya kan?

Iya.

Kalo gitu ayu tiduran aja sambil abang lajutin cerita semalam, sampai dimana kita?

Gak tau?

Tu kan, abang cerita ayu malah tidur duluan semalam

Ayu ingat sebelum ayu tedur abang ngomong kakek taslim kabur ke batam?

Oke, kita lanjutin dari situ ya?

gadis yang terluka "episode anak terbuang"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang