31.Sick

9K 987 234
                                    

🌼Renungan Malam🌼

Dalam meniti kehidupan ...
Kamu tidak akan pernah bisa megubah sesuatu yang telah terjadi di masa lalu ...
Tetapi ..

Kamu berkesempatan memilih pelajaran dari pengalaman masa lalu ...
Mengubah dan membuat masa depan lebih cerah dan lebih indah.

📃Forum NHF✏




Sorry For everything ...
And enjoy this story.

.........

Semua makanan yang ia makan barusan kembali ia muntahkan, Jungkook memegang perutnya dengan ringisan lalu terjatuh, dia menghela nafas berat lalu bangkit.

Jungkook keluar kamarnya dengan mata sayu menatap ke sekeliling yang sunyi, semua orang pasti sudah tertidur mengingat malam yang semakin larut.

Namun rasa pusing dan mual yang terus ia rasakan membuatnya tak tahan, Dia berjalan ke arah pintu kamar yang ia tau itu milik kakak sulungnya.

Tok! Tok! Tok!

Hening ...

Dia kembali mengetuk pintu kamar itu sampai pada saat kamar itu terbuka dengan wajah kantuk luar biasa si pemilik kamar.

"Ku pikir kau Taehyung, nyaris saja ku tendang ... Aku paling tidak suka diganggu saat tidur"Gumam Yoongi, Jungkook mengangkat wajahnya yang semula menunduk.

"Aku tidak bisa tidur"Lirih anak itu. Lalu terdengar decakan malas dari Yoongi.

"Jungkook ini sudah tengah malam saeng"Meski kesal namun sepertinya Yoongi berusaha kuat menahannya, karena Jungkook yang sekarang datang menemuinya seperti bukan Jungkook yang biasa bersikap songong padanya.

"Pergi tidurlah! hyung mengantuk astaga"Jungkook menggeleng.

"Aku tidak bisa tidur"Mengucap kalimat yang sama.

"Jungkook! hyung mohon mengertilah, kau hanya berdiam diri di rumah seharian sementara hyung berkerja diluar sana, hyung lelah!"Biasanya Jungkook akan melawan dan tak mau kalah namun sekarang anak itu hanya menunduk.

"Tidurlah perlahan kau pasti bisa tidur"Yoongi yang sudah dikuasai kantuk menutup pintu kamarnya, Jungkook mengangkat wajahnya dan menatap pintu yang tertutup itu dengan mata berkaca-kaca.

Jungkook melangkahkan kakinya tertatih ke arah kamar orang tuanya, sama seperti Yoongi barusan dia mengetuk pintu itu.

Mengenyampingkan perasaan marah, kecewa, dan bencinya. Dia hanya butuh seseorang sekarang.

Pusing kepalanya semakin menjadi dan tubuhnya lemas yang sayangnya matanya tak mau terpejam barang sesaat.

Tok! Tok! Tok!

"Ma ... Ini Kookie Ma, Kookie sakit Ma"Suaranya terdengar lemah bahkan beberapa jam yang lalu anak itu bersikap dingin pada ibunya.

"Mama buka pintunya, Kookie mohon"

Namun hingga seperkian detik anak itu menunggu, sama sekali tak ada tanda-tanda ibunya akan membuka pintu.

BAD BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang