Perihal Sakit Hati

60 10 0
                                    

Aku tidak mengerti apa maksudmu,
Detik ini kau membuatku merasa istimewa, lalu kemudian kau ringan sekali memberi luka, hingga membuat ku merasa tak berharga.

Sebenarnya, aku yang terlalu cepat menerka,
Atau kau yang sangat lekas merangkai cerita?

Tuan, tolonglah. aku sudah lelah.
aku sudah dipermainkan,
dimonopoli oleh kebingungan,
Aku sudah lelah mencari penghujung jalan,
yang tak pernah ku tau mana arah keluar.

Tuan, aku selalu ingin berhenti.
Karena lelah sudah jauh menggerogoti.
tapi kenapa lagi lagi aku kembali?
Mantra apa yang kau siapkan hingga aku begini?

Ini benar benar gila, tidak bisakah aku waras sebentar saja?
Padahal aku sudah berjanji untuk tidak menulis perihal sakit hati,
tapi ku ingkari lagi.
Sebab, hatiku yang sudah ku rangkai kembali,
Seenaknya kau cambuk dengan belati.

Dan lebih lucunya lagi,
Aku selalu ber—ekspektasi terlalu tinggi.
Ekspektasi yang berakhir luka selalu ku nikmati,
Hanya demi mengingat lagi,
Kapan terakhir kali aku bahagia,
dalam perihal mencintai.

Reinkarnasi HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang