Aku memutuskan untuk pulang naik angkutan tapi fikiranku masih terbayang pada peristiwa sepuluh menit yang lalu saat terakhir aku ninggalin bang ian dengan wajah yang teramat sangat tak berdaya ! rasa sakit di bohongi bang ian itu lebih besar daripada rasa sakit hinaan Evan.
Sampai dirumah aku jadi aneh, badan aku lemes buat naik tangga dan mama masih belom berani negur aku yang seaneh itu. Langkah aku gontai buat masuk kamar dan langsung kuhembaskan badan aku ke kasur dan menangis sejadi- jadinya.
Seharusnya saat- saat seperti ini, aku manfaatin waktu sama hal hal yang lebih berguna, tapi kenapa aku gunakan untuk menangisi bang ian itu ? ya Tuhan... aku mohon hilangkan semua masalah dalam fikiranku.
Penuh penyesalan dalam diri aku kenapa aku harus kenal sama bang ian ? kenapa aku harus tertipu dengan Aryan ? kenapa aku harus disukai kak Angga ? kenapa juga aku harus ada dalam kehidupan mereka ?.
Kalian tau gak sih rasa sakit ketika diri kalian ada di taman dipenuhi berbagai bunga- bunga cantik yang indah, damai, tentram, sejahtera yang kalian udah capek- capek merawatnya tiba- tiba ada segelintir orang datang mau merusak semua tanaman kita.
Itu semua aku ibaratkan dengan hal yang aku alami sekarang, aku suka dengan sifat bang ian cool and romantis dan di sisi lain aku benci dengan sifat Aryan yang lenjeh, alay, nyebelin, dan bla... bla... bla... dan juga aku suka dengan kak Angga yang udah berusaha keras mengubah total dirinya demi aku, padahal sebelum kak Angga terus terang semua itu bukankah aku sudah ngefans dengannya.
Saat aku menangis, mama ngetuk pintu kamar dan kayanya mama akan bersedia mendengar semua masalahku, tapi sungguh aku tidak ingin dengan siapa pun, aku masih mau nangis dan menyesali apa yang telah terjadi minggu belakangan ini.
"Rere sayang ... kamu kenapa ? ada masalah cerita dong sama mama, mama bersedia kok mendengarkan masalahmu tapi buka dulu dong pintunya !"
Mau gak mau aku harus buka pintunya, orang yang paling tulus adalah keluarga, mungkin mama adalah salah satunya dan semoga mama bisa ngasih solusi yang tepat buatku. Setelah aku membuka pintunya dan mama udah hadir di depan pintu. Aku langsung memeluk mama dan menangis lagi, cengeng ! sungguh- sungguh cengeng aku saat itu.
"Rere bener- bener benci sama mereka ma, mereka udah buat hidup Rere gak tenang, mereka udah hancurin kebahagian Rere ma, Rere harus gimana ?"
"Lebih baik kita ngobrolnya sambil duduk ya !" kata mama sambil membawaku duduk di kasur.
"Coba ceritakan apa yang terjadi ?" sambung mama dengan penuh perhatian.
"Panjang ma. Awalnya Selvy minta Re buat jadi pacar boongan kakaknya, bang ian. Tapi aku terus- terusan nolak, aku gak suka dimainin kaya gitu, tapi Selvy tetap maksa Rere, Rere gak enak sama dia, dia kan sahabat satu- satunya Rere, akhirnya Rere terima aja tawarannya itu. Sebelum Rere jadi pacar boongan abangnya, setiap hari Rere terus di SMSin iseng sama orang yang ngaku namanya Aryan Ginanjar dan Re fikir orang itu hanya iseng dan gak penting untuk dilaenin, ya Re balas seperlunya aja, karena Re bingung kok dia tau nama Re, sekolah Re, nomor telepon Re dan tau apa aja yang Re lakuin, Rere takut ma !"
"Terus ?" tanya mama santai, tapi aku tau kalau mama itu sebenarnya prihatin dengan apa yang aku rasakan sekarang
"Aryan Ginanjar itu bang ian mama ... mama pasti gak akan nyangka banget kalau mama udah kenal mereka sebelumnya, kata- kata bang ian dan Aryan itu beda banget ma ! 180derajat"
"Terus gimana kok kamu bisa sampai sesedih ini, kamu suka dengan bang ian dan kamu benci dengan Aryan ?"
"Ya... Rere suka sama bang ian ma, tapi Rere kecewa sama dia, kalau ternyata dia itu pembohong. Itu bener- bener sakit ma, suka dengan seseorang tapi dia bohongin Rere dengan seenaknya" Kataku mencoba mencurahkan apa sebab aku seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love (Ketika Cinta Datang Menyapa)
Teen Fiction#105 #teenager [25-03-19] Alangkah indah cinta pada masa remaja, memang rumit tapi mengesankan, percaya gak sih kalau cinta yang tiba-tiba datang di depan mata ? Inilah yang lagi dialami Rere, remaja usia 16 tahun yang lagi kebingungan untuk membant...