Chapter 7

17 8 1
                                    

*) Gimana temen-temen kelanjutan ceritanya? masih penasaran gak??? Komen dan vote ya biar aku makin semangat nulisnya dan ceritanya lebih bagus lagi :) BTW kalian ada rekomen ga pemain buat karakter Rere dan Selvy? kalau ada boleh komen yaaa ;) Happy reading guys

- Di pict bonus fotonya Bang Ian ya-


Hari ini adalah hari rabu, oh iya hari ini aku ada janji dengan Bang Ian di MOI sepulang sekolah, katanya sih dia akan menjemputku dan Selvy dengan mobil barunya yang ternyata hadiah dari orang tuanya kemarin.

Sampai di sekolah aku dan Selvy duduk bersama, kebetulan Selvy baru juga datang. Gak kalah denganku Selvy juga kelihatannya gembira sekali pagi ini.

"Cieee, Selvyku sayang kenapa nih ? kesambet ya ?"

"Hussh ... Enak aja kamu ya Rereku sayang !" katanya dengan mata melayang ke atas, kayanya sih berbinar- binar. Aku hanya bisa melihat wajahnya yang tersirat gembira itu dari samping dan juga hanya bisa meraba- raba matanya yang berbinar itu.

"Ada apa sih Selvyku sayang ? cerita dong kepacar boongan abangmu ini !"  kok kalimat itu harus meluncur dari mulutku ?

"Hah ?" katanya heran. Dapat kulihat bahwa dia sedang keheranan hingga dahinya melipat berlapis-lapis.

"Hehehe ... gak kok ! just kidding sist" jelasku untuk menetralkan suasana.

"Oh iya Rereku sayang makasih banget ya bantuannya, Bang Ian berterimakasih banget tadi malam, jadi hidup gue selamat Re ! bener kan kata gue Re, lo gak akan jadi bahan tertawaan kemarin" katanya sambil senyam- senyum gak jelas.

"Iya Sel, sama- sama. Tapi kok lo hari seneng banget sih, ada apa?

"Gini nih Rereku yang imut- imut kaya sapi lagi nungging, lo diajak bang ian ke MOI kan Re hari ini ?Padahal belum kujawab, tapi dia terus bercerita, aku pun tidak punya kesempatan menjawab, dia terus bercerita...

"Dia bakal ngajak gue nonton lho ! denger- denger sih ada my prince Korean maen film di film yang dijanjiin bang ian buat nonton, oh God langsung deh, aku cium seluruh muka Bang Ian itu !" hah ? dia cium pacar boonganku ? oh Tuhan ! aku seperti diterkam oleh sapi yang udah berdiri dari tunggingannya itu dan langsung menerkamku dengan punggungya.

"Yaampyuuun Selvy ! HE to the LO, HELO ! sadar woi ! lo sama your prince lo itu impossible banget tau gak, kasian juga kan si Angga !" 

"Hei Rere ! so what gituloh ! ya suka- suka dong, this is my life, you know !"

"Oke gue nyerah deh"

Kringggggg....

Bell masuk bunyi, perbincangan kami pun berhenti karena shock mendengar bel masuk sudah berbunyi. Yaaaah ! harus bertarung lagi deh sama rumusan matematika yang mematikan.

13.30 WJT ( Waktu Jam Tangan )

Sudah waktunya pulang ! hari ini aku dan Selvy masih berdiri di gerbang karena nunggu Bang Ian jemput. Tapi suatu SMS sepertinya mendarat di HPnya Selvy, dan ternyata SMS itu dari Bang Ian

From : Abangku

Time : 13.35

Replay ? yes

Adekku ! abangmu ini akan tlat jmpt kalian dikarenakan agak macet, jd tnggu 10 mnt lg y sayang ! see u and sukurin !!! wkwkwk 

"Dari bang ian Re, katanya agak macet jadi kita disuruh nunggu sepuluh menit lagi" katanya dengan cemberut

"Yaudah gak apa- apa, kita ke mushola dulu aja yuk ! sholat dzuhur dulu sekalian nunggu. Tapi gak usah cemberut gitu juga kali Sel, slow aja gitu !"

"Iya ! gue bales dulu nih SMSnya"

Kami pun beranjak ke musholla samping sekolah yang cukup sepi, paling hanya ada aku dan Selvy saja karena jam segini mungkin orang- orang sudah sholat terlebih dahulu.

Selesai sholat aku dan Selvy langsung ke gerbang, telah kudapati Bang Ian dan sebuah mobil yaris hitam terparkir di depan gerbang.

"Hehe, sorry ya nunggu ! yuk kita langsung berangkat !"

"Ayok !!!" aku dan Selvy langsung menjawab kompak seruannya itu.

Kali ini aku disuruh Bang Ian dan Selvy duduk di depan. Sejujurnya aku takut ada mr. Ahmadku melihat aku dengan laki-laki lain. Hei aku siapanya!

"Re duduk depan ya !" kata Selvy sambil mendorong pelan tubuhku ke pintu mobil depan

"Hah ! kok gue Sel ? lo aja deh, gue gak enak"

"Iya, Rere di depan aja, biar Selvy di belakang kalo perlu di roda atau di bagasi juga boleh. Masa pacar boonganku harus dibelakang sih ?"

Tubuhku tersengat listrik berkekuatan 10.000 volt mendengar ucapannya yang terakhir, dia masih mengakuiku pacar boongannya ?

Sampai di MOI aku dan Selvy turun dari mobil tepat di depan mall tersebut sedangkan Bang Ian masih di mobil untuk mencari tempat parkir.

Aku berjalan sendirian sedangkan Selvy juga, dia sibuk melamun sambil senyam- senyum sendiri karena udah ngebayangin tokoh idolanya bakal muncul di depan layar lebar nanti

Tiba- tiba ada seseorang merangkul pundakku, tidak sopan! langsung ketengok siapa dia..Siapa lagi kalau bukan.. Bang Ian!

Kayanya dia udah tau kalau aku seperti tidak suka dirangkul, dan akhirnya dia menggandeng tanganku, tetap tidak sopan!

"Tenang aja Re, cuma sekedar formalitas doang kok"

"Bang Ian lepas dong, kan malu tau diliatin orang- orang, lagian kan bukan mukhrim bang ian !" kataku sambil mencoba melepaskan tanganku dari tangannya.

"Oh sorry ya Re, emang ada ya yang mau ngeliatin kamu ?" katanya sambil melepaskan tangannya dan sambil menahan ketawa yang hampir akan tersembur itu"

Bang ian menghentikan bicaranya karena kita sudah sampai depan XXI. finaly ! bisa terlepas dari jeratan hasrat lelaki ini, cowok sama aja ya ternyata cuma beda covernya doang..

Setelah itu kita langsung milih film yang udah ditentukan sebelumnya, pastinya film yang sudah di tunggu- tunggu Selvy dari tadi. Tiga tiket untuk kami dan kali ini di traktir Bang Ian. Oh God !!! waktu bang ian ngeluarin dompetnya itu ternyata bang ian memakai dompet pemberianku itu, ada perasaan senang tapi ganjil.

Akhirnya satu setengah jam berlalu, dan film kami sudah selesai. Sejujurnya aku tidak suka dengan isi film itu, terlalu drama, dan aku bukan melankolis melainkan koleris. 

"Re makan yok, laper nih !" kata bang ian sambil memegang perutnya yang sixpack itu. Wow keren ! walaupun bang ian sedang merintih kelaparanpun tetap saja macho

"Oke bang, sama aku juga laper" jawabku yang memang juga sudah laper daritadi, dari waktu baru datang ke Mall ini ... gila kan ! aku harus nunggu sampe hampir 2 jam sampe filmnya selesai

"Abang ! kok aku gak diajak ?" protes Selvy sambil menarik- narik pundak Bang Ian.

"Iya iya Sel, gue ngajak kalian berdua kok, yaudah yuk makan" kata bang ian sambil berusaha melepas tarikan Selvy dari pundaknya

Setelah depan café, kami pun langsung memilih tempat duduk di tempat yang kiranya sudah nyaman. Aku dan bang ian memilih sirloin steak, sedangkan Selvy memilih tenderloin steak, minumnya seperti biasa aku memilih hot stawberry milk dan Selvy pun seperti biasa dengan pilihannya hot capucino sedangkan bang ian memilih hot chocolatte.

Lagi- lagi bang ian mengeluarkan dompetnya itu, dompet pemberian dariku untuk membayar semua makanan yang kami makan tadi, aku merasa tetap ganjil. Setelah makan, kami sholat azhar dulu di mosholla MOI yang tempatnya lumayan bersih

Selesai sholat kami pun langsung pulang, bang ian dan Selvy menyuruhku lagi untuk duduk di depan.

My Love (Ketika Cinta Datang Menyapa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang