3. Kehidupan Pernikahan

26 4 1
                                    

Sebelum baca budayakan menekan tanda ⭐

Selamat membaca.

***

Pesta pernikahan terlaksana dengan lancar, para tamu sudah meninggalkan acara dan kini hanya ada beberapa kerabat dari keluarga besar yang masih bersenda gurau di ruang keluarga.

Devano berpamitan kepada mereka semua untuk pulang ke rumah yang akan mereka tinggali mulai saat ini.

"M - Mas in...."

"Kamar kamu disebelah. Kalau perlu sesuatu cari sendiri."

"Mas... Kita nggak se.... "

"Nggak usah manja deh kamu."

****

"Mas sini sarapan dulu, udah aku masakin nih."

"Nggak perlu."

"Aku bekalin aja ya mas"

"Udah dibilangin nggak ya nggak."

Hari pertama membina keluarga, kebanyakan pasangan akan melewatinya dengan hal-hal romantis, seperti menikmati sarapan bersama, bersantai, bersenda gurau dengan membagikan kasih sayang.

Kini semua itu hanya khayalan seorang gadis yang membayangkan kehidupan pernikahan penuh cinta dan kasih sayang.

Kehidupan pernikahan nyata tidak seindah kehidupan cinta dalam cerita novel cinta yang berakhir bahagia. Hanya sebagian pasangan yang dapat melalui kehidupan percintaan mereka seperti kisah dalam novel cinta.

****

Kayla pov

Untuk mengawali hari ini, aku akan memasakkan sarapan yang sudah menjadi kewajibanku sebagai istri untuk melayani suami.

Tapi ketika aku akan menuju dapur, aku mendengar suara Vano yang sedang berbicara dari ruang santai.

Dia berbicara dengan lembut kepada lawan bicaranya, terselip rasa cemburu dihatiku. Aku mencoba berpikir positif bahwa dia sedang menelfon salah satu rekan kerjanya.

Semua makanan sudah tertata rapi di meja makan. Aku memanggilnya untuk sarapan bersama, tapi yang ku dapatkan adalah kemarahan darinya.

****

Tak terasa 1 Bulan berlalu dengan begitu saja. Kehidupan pernikahanku berlalu begitu saja dengan Vano yang selalu mengabaikanku setiap harinya.

Selama 1 bulan ini pula Vano selalu pulang tengah malam, bahkan tak jarang dia tidak pulang.

Aku merasa bosan dirumah sendirian setiap harinya. Karena itu aku memutuskan untuk bekerja kembali di perusahaan milik papa ku.

Ayah menanyakan apa Vano setuju kalau aku bekerja kembali, dan aku berbohong kepada papa kalau Vano yang mengusulkanku bekerja kembali agar tidak merasa kesepian dirumah sendiri.

Setidaknya dengan bekerja aku tidak hanya memikirkan Vano dan kesepian dirumah sendiri.

Aku memiliki banyak teman kerja yang memang mereka adalah teman kerjaku dulu sebelum aku memutuskan undur diri dari perusahaan papa karena menikah dengan Vano.
















Bersambung.....

Love And RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang