Benda?

1.7K 71 0
                                    

Cahaya matahari menerpa bumi, rasa hangat yang ditimbulkan mentari pagi, burung berkicau bagaikan senandung pagi.

Disebuah kamar megah, tampak seorang gadis berpakaian rapi tengah duduk didepan cermin menyisir rambutnya perlahan, rambutnya itu dibiarkan terurai rapi, terdapat mahkota bertenger dirambut pirangnya.

Gadis itu perlahan keluar kamar dan turun kebawah, kaki mungilnya melangkah pelan dan menampakan kesan anggunnya, disetiap lorong yang ia lewati terdapat beberapa prajurit dan maid berpapasan dengannya, seperti biasa semua menunduk bahkan ada beberapa yang berlutut, gadis kecil itu menanggapinya dengan anggukan kecil yang menandakan dia menerima penghormatan tersebut.

Kaki mungil itu menuntun kearah meja makan, kosong, itulah yang dia lihat, namun ia segera duduk, gadis bersurai pirang tersebut tampak sedang menunggu seseorang.

Tak, tuk, tak, tuk.

Terdengar suara langkah kaki bersahutan sedang menuju kearah gadis itu "pagi sayang, tumben bangun cepat?" ucap seorang wanita paruh baya berpakaian rapi bak seorang ratu "pagi, ibu, ayah, entahlah Mira lagi pengen aja bangun pagi" sapa gadis itu balik, yups siapa lagi kalau bukan Mira.

Seperti biasa mereka makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara, setelah mereka selesai makan Mira membuka pembicaraan terlebih dahulu "yah, kapan Mira akan pergi?" tanya Mira kepada seorang pria yap, dia ayah Mira "kau, tak sabaran sekali sayang, sebentar lagi masih ada waktu" ucap pria itu sambil terkekeh.

"Hehehe, bukan itu yah, Mira cuma gak sabar pengen lihat penampilan baru Mira" jawab Mira dengan cengiran khasnya "ya, sudahlah ayo keruang keluarga ayah juga akn memberimu benda itu" ajak ayah Mira.

Setelah mereka sampai ayah Mira atau king Arvin mulai mencari sesuatu, dan Mira tak peduli apa yang ayahnya itu lakukan karna merasa bosan akhirnya mira menuju kesisi selatan disana terdapat jendela yang menampakan pemandangan yang luar biasa indah, jendela itu mengarah tepat ketaman kerajaan disana terdapat beberapa maid sedang membersihkan taman, ada berbagai bunga warna-warni menghiasi taman tersebut, banyak kupu-kupu yang hinggap dibunga itu, terdapat sebuah air mancur berukuran sedang ditengah-tengah taman, kegiatan mengamati Mira terhenti ketika Arvin memanggilnya, segeralah dia mendekat kearah ayahnya itu.

"Ini, ambil lah!!" perintah Arvin seraya menyodorkan sebuah kotak kecil berwarna putih, Mira mengambil kotak itu dari tangan Arvin, karena perasaan penasarannya sudah tak bisa dibendung lagi, setelah Mira mengambil kotak itu diap pun membuka perlahan kotak kecil itu.

Didalam kotak itu terdapat sebuah kalung yang sangat indah, terdapat bandul bulan, kunci serta gembok terpasang dikalung itu, beberapa berlian berwarna biru menghiasi kalung tersebut, kesan elegan namun indah terdapat pada kalung itu.(kalungnya kayak dimulmed)

"Ini untukku ayah?" tanya Mira pada ayahnya, dan terlihat senyuman kecil terlukis diwajah cantiknya "ya sayang, pakailah!!" ucap Arvin kepada anak semata wayangnya tersebut.

Mira menanggapi perkataan ayahnya dengan senyuman manisnya, bahkan sangat, sangat, sangat manis hingga siapa pun yang melihatnya pasti terkena diabetes (haha canda, peach 😆). Back to story

Mira memakai kalung itu dengan bantuan ayahnya, kalung itu tampak pas dileher Mira, namun setelah Mira memakai kalung itu terdapat cahaya putih yang menilaukan keluar dari tubuh Mira.

Setelah cahaya itu meredup, tampaklah Mira dia....,












































Hohoho, yo readers!!

Fia disini, gimana ceritanya? ngegantung ya? Hehehe emang sengaja Fia bikin gitu, biar readersnya penasaran. Kira-kira apa ya yang terjadi dengan Mira? Kalo kalian penasaran tunggu dichapter selanjutnya ya!!.

Ok, kali ini ceritanya lebih pendek ya? Ya maafin fia ya para readers, Fia nya lagi sibuk banget, banyak tugas dadakan yang harus Fia selesain

Ok, sampai disini dulu ya!! Jangan lupa readers selesai membaca tinggalkan jejak ok!!

Votedan komen💬 ya! Dah readers, sampai jumpa dichapter selanjutnya..!!

    Tertanda
           ^_^
~Nabilasofia

Gloryden AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang