Mate 7

7 1 0
                                    

Olivia bersembunyi dibelkang tubuh Zion, ia takut jika Daddynya marah, karna lagi-lagi mereka kabur diam-diam dari pack dan lebih parahnya mereka bermain di hutan kegelapan. 

"Oliv." Olivia mengidik ngeri mendengar suara wolf Daddynya, siapalagi jika bukan Julian. Viola pun sudah diam seribu bahasa didalam pikirannya saat ini. Mereka berdua ketakutan. Tapi tidak berlaku untuk Aris, Arjun, Lucsia, Issabis dan Zion. 

"Kemari. Jangan sembunyi kamu dibelakang tubuh Zion!" Lagi-lagi suara Julian mengagetkan Olivia yang masih ketakutan, sedangkan dibelakang Julian sudah terlihat Stephan yang mengejeknya, ya Stephan adalah wolf dari kembaran gilanya, siapa lagi jika bukan Oskar. 

Olivia berjalan pelan mengahmpiri Julian yang menatapnya sinis, Olivia menundukkan pandangannya takut. 

"Daddy, maaf," ucap Olivia dengan suara bergetar. Matanya sudah berkaca-kaca karena ketakutan. 

'Ju, jangan terlalu keras kepada anak ku!' ucap Jaden melalu midlink kepada Julian. Heh, ayah mana yang tidak kesal jika anaknya dimarahi.

'Dia anak ku juga, Jaden.' Jawab Julian dongkol. Jaden terkekeh lalu memutuskan midlink secara sepihak. Sekali-kali tidak papalah yakan jika Olivia dikerjai.

"Tau salah kamu apa?" tanya Julian. Olivia menganggukkan kepalanya, air matanya sudah siap menetes saat ini. Julian terlihat begitu mengerikan. 

"Siapa yang mengajak mu bermain disini?" Tanya Julian lagi, Olivia terdiam. Bagaimana bisa ia berkata pada Julian jika yang mengajaknya bermain kesini. adalah Aris dan Arjun. Bisa-bisa mereka berdua menjadi sasaran kekesalan dari wolf daddy-nya. 

"Aku," Olivia menjawab dengan suara yang sangat kecil, tapi tentu saja masih dapat didengar oleh mereka semua. Mata Arjun membola mendengar jawaban dari Olivia. 

"Maaf Alpha. Tapi saya lah yang mengajak Olivia dan Zion bermain disini," ucap Arjun. Ia memberanikan diri untuk mendekati Wolf milik Jaden tersebut. 

"Oh, jadi kau yang berani-beraninya membawa anak ku bermian di hutan yang berbahaya ini," ucap Julian dingin. Arjun menganggukkan kepalanya. 

"Kalian semua ikut ke pack house. Tidak ada yang membantah. Dan untuk kalian berdua, kalian juga ikut dasar vampire nakal," ucap Julian terdengar kesal. Aris terkekeh mendengar kekesalan dari Alpha Light Moon Pack tersebut. 

Olivia menaiki atas punggung daddynya tersebut, sedangkan Lucsia dan Issabis menaiki punggung warror milik Jaden. Zion sudah berganti sift menjadi Lionel. Sedankan Aris dan Arjun memilih pergi ke Light Moon Pack menggunakan kekuatan vampire mereka. 

~~~

Olivia, Zion, Aris, Arjun, Lucsia dan Issabis duduk terdiam didepan Jaden. Didepan  mereka sudah ada Jaden dan Aiden. 

"Aduh, please deh daddy. Jangan gitu amat," ucap Olivia yang merasa kesal apa Daddynya tersebut. 

"Kau itu ya, Bisa gak sehari aja gak bikin pack gempar karna kau kabur?" tanya Jaden kesal. 

"Gak bisa, Daddy. Gak ada sensasi. Gak seru." Jawab Olivia santai. Jaden mengeram menahan emosinya. Sedangkan Aiden sendari mati-matian menahan tawanya karena Jaden menahan kesal.

"Kalian tau salah kalian apa?" tanya Jaden. Mereka semua semua menganggukkan kepala mereka. 

"Maafkan saya Alpha, karna langcang membawa Olivia bermain di hutan kegelapan," ucap Aris. Setelah ia sedikit mendengarkan penjelasan dari Olivia mengenai kekuatan yang ia miliki, Aris tau jika sangat beresiko jika membawa Olivia keluar pack tampa pengawasan. 

"Tidak papa. Tapi jangan diulangi lagi," ucap Jaden. Mereka semua mengangguk patuh. Lalu mereka berbincang-bincang. 

Issabis berdiri dari duduknya lalu mengalihkan pandangannya kearah belakang, disana terlihat Devon yang sedang mengatur nafasnya karena berlari dari gerbang pack yang cukup jauh. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy SoulMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang