#4

17 5 0
                                    

Terlambat, sekarang tubuh itu sudah terkapar di tengah jalan dengan bersimpuh darah. Cairan kental berwarna merah kehitam-hitaman itu kini mengalir di pelipis, hidung, dan bagian sudut tubuh lainnya. Jangan lupakan goresan-goresan luka yang terdapat pada hampir seluruh bagian tubuh itu.

"YOONGIIIEEE...." ucap suga berteriak memanggil nama adiknya yang lemas di tengah aspal yang keras. Yoongi, orang yang telah menyelamatkan suga dari kejadian naas beberapa saat yang lalu, ia sengaja mendorong tubuh Suga demi menyelamatkan hyung nya itu. Alhasil, sekarang dirinyalah yang harus rela menjadi korban dari kejadian tersebut.

"yoongi-ie..." ucap suga sambil membaringkan kepala namdongsaengnya itu di pangkuannya sambil menggenggam tangan yoongi. Air matanya sudah mengalir deras sendari tadi di kedua putihnya.

Bahkan kini orang yang berlalu lalang sudah banyak yang berkumpul melihat kejadian miris tersebut.

"seseorang, tolong cepat panggilkan ambulance. Paman yang berbaju biru, tolong cepat hubungi ambulance." ucap suga pada seorang paman berbaju biru.

"ne.." jawab paman itu

"hyu-yung..."

"yoongi-i, jangan banyak bicara, kau harus kuat! Karena sebentar lagi ambulance akan datang."

"hyu-yung Ak-ku Te-lah Menepati jan-jiku Ja-di Kau ha-rus Meng-ang-gapku Ada sek-arang.. Kau jang-an mem-benci-ku lagi ya hyu-yung kar-na aku sang-at menya-yangi-mu." ucap yoongi terbata. Matanya memerah, bukan hanya karena ia sedang menangis, melainkan sedang menahan sakit yang menyerang seluruh tubuhnya saat ini.

"aku tidak membencimu yoongi-ie. Aku menyayangimu, sungguh aku sangat menyayangimu. Aku tidak ingin kehilanganmu." ucap suga. Tidak, sesungguhnya suga tidak membenci yoongi. Bahkan ia sangat menyayangi yoongi meskipun hanya sikap dinginlah yang selalu ia tunjukan. Ia tidak ingin yoongi pergi, ia hanya tengah merasa kesal dan iri dengan yoongi, sehingga ia bisa berkata sekasar itu pada adik kesayangannya.

Tak peduli dengan seragam sekolahnya yang sudah berlumuran darah, ia masih tetap menopang tubuh yoongi. Bahkan kini ia memeluknya sambil menangis tersedu-sedu. Tidak peduli jika dia dikatakan lelaki cengeng, karena yang ia rasakan saat ini adalah lebih penting dibandingkan perkataan orang

Tinu... Ninu.. Ninu...(apa ini?? Efek gagal!?)

*At Hospital

"suga-ah, bagaimana keadaan adikmu?" tanya Ny. Min kepada suga. Air matanya sudah mengalir deras dari kedua matanya sendari tadi.

"dokter masih memeriksa keadaannya eomma." ucap suga dengan sesenggukan

"bagaimana ini bisa terjadi suga-ah? apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa adikmu bisa kecelakaan seperti ini?" tanya Tn. Min dengan suara yang mulai meninggi karena frustrasi.

"tadi... Tadi seharusnya akulah yang akan tertabrak oleh mobil itu appa, tapi tiba-tiba yoongi datang dan mendorongku, sehingga dialah yang tertabrak oleh mobil itu." jawab suga

Sedangkan Ny. Min sudah menangis sesenggukan sendari-tadi. Bahkan kini ia tidak kuat lagi untuk menahan beban tubuhnya. Ny. min merosot jatuh ke bawah lantai yang dingin. Tn. Min mencoba menguatkan istrinya dengan memeluknya, menyembunyikan wajah istrinya dibalik dadanya, mencoba memberi kekuatan.

Sedangkan suga hanya bisa menatap miris kedua orang tuanya.

'ini semua akibat kesalahanku' itulah yang ada didalam pikirannya saat ini.

"aakkhh..." terdengar suara ringisan suga.

"suga-ah gwenchana?" tanya Tn. Min yang khawatir melihat suga yang meringis kesakitan.

"dadaku terasa sangat sakit appa, seperti ditusuk ribuan jarum."

"appa jadi ingat ketika kalian masih kecil. Saat itu kau mengalami demam dan yang menangis malah yoongi. Mungkin saat itu yoongi merasakan apa yang kau rasakan, makanya yoongi-ie menangis." ucap Tn. Min bercerita.

"Jeongmal appa, eomma?" tanya suga.

"ne, apa yang dikatakan oleh appa mu benar. Kalian memiliki ikatan batin yang sangat erat, bisa merasakan apa yang dirasakan oleh kembarannya." jawab Ny. min menjelaskan kepada suga.

Suga POV

'benarkah ini yang dirasakan oleh yoongie? Kenapa rasanya sakit sekali? Tuhan, jika aku boleh memohon, tolong kali ini saja dengarkan permintaanku. Tolong selamatkan adikku, aku sangat menyayanginya. Jika aku boleh menukar posisiku dengannya, aku akan menukarnya Tuhan. Biarkan aku yang mengganti posisinya Tuhan. Tidak peduli jika semua orang hanya memperhatikannya, tidak peduli jika aku selalu dinomor duakan, tidak peduli jika orang yang aku cintai mencintai adikku sendiri. Aku hanya perlu adikku saat ini, aku mohon kembalikan yoongie ku Tuhan!" ucap ku dalam hati.

'kenapa rasa sakit didadaku tiba-tiba hilang? Apa yoongi sudah sembuh? Apakah Tuhan mengabulkan permintaanku?' lanjutku dalam hati

Suga POV END




TBC

TwinsWhere stories live. Discover now