Yugyeom berdecak malas, kenapa sepertinya semesta senang sekali mengejeknya,hujan deras lagi-lagi turun, sungguh ia ingin cepat-cepat pulang, 10 jam dikelas menguras tenaga, serta energi otaknya.
Yugyeom memasang earphone nya guna menghilangkan sedikit rasa bosan sambil menunggu hujan reda,jika saja Jungkook tidak sibuk, Yugyeom akan meminta Jungkook untuk menjemputnya, tanpa perlu lama-lama menunggu hujan berhenti.
"Sunbae?," Yugyeom tersentak saat seseorang memanggilnya, dia tahu orang itu, orang yang sempat ia bicarakan dengan Mingyu, Jung Jaehyun.
"Oh Jaehyun-ah tak perlu memanggilku seperti itu, kita seumuran kok," entah kenapa saat melihat wajah pria di depannya ini, sakit itu kembali muncul.
"sepertinya agak kurang sopan berbicara informal pada kakak senior," Jaehyun ada di tahun yang sama dengan Yugyeom, sebenarnya Jaehyun anak jurusan kedokteran, tapi anak itu pindah jurusan, entah karena apa ia rela mengulang kelasnya dari awal, menurut Yugyeom, Jaehyun aneh.
"Kita ada di tahun yang sama, tak apa cukup panggil nama saja," Jaehyun suka cara Yugyeom tersenyum, manis.
"Ingin pergi bersama? Kebetulan payungku cukup besar untuk dipakai berdua," tawar Jaehyun sambil tersenyum menunjukan kedua dimplenya.
"Tak usah aku takut merepotkan," Yugyeom menolak halus tawaran Jaehyun.
"Aku sungguh tak merasa di repotkan," lagi,Jaehyun tersenyum tulus. "Aku yakin hujan seperti ini akan lama berhentinya, hari semakin sore, gedung fakultas pun mulai sepi, yakin tak ingin bersama?", Jaehyun coba meyakinkan Yugyeom.
Yugyeom berfikir sejenak, lalu menganggukan kepalanya kaku, lantas itu membuat Jaehyun tersenyum menang.
"Ayo," dengan lancangnya Jaehyun merangkul bahu Yugyeom. Yugyeom membeku, sarafnya seakan mati, ia hanya bisa melangkah kaku tanpa ekspresi, peristiwa macam apa ini, orang yang secara tak langsung menjadi sumber masalahnya, sedang bersamanya, bahkan memberikan afeksi pada detakan jantung Yugyeom.
"Kau akan kemana Yugyeom-ah?," tanya Jaehyun memecah suara hujan, Yugyeom tersentak mendengar suara indah dari si tampan di sampingnya.
"Aku akan ke apartemen Jungkook, di ujung jalan sana, di sebrang halte,"
"Kalau begitu aku antar sampai lobby apartemen saja," Jaehyun memandang Yugyeom dengan pandangan memuja.
"Tidak perlu, sampai halte saja, aku bisa menyebrang sendiri," sanggah Yugyeom.
"Tak apa biar aku antar," Jaehyun dengan jiwa dominannya yang tegas sukses membuat Yugyeom tak berkutik.
Sekarang keduanya sudah sampai di depan lobby apartemen Jungkook, syukur guyuran hujan tak membasahi bagaian tubuh manapun milik Yugyeom, tapi tidak untuk pria ber dimple di depannya, bahu pria itu basah, bahkan bisa dibilang sangat basah.
"Terimakasih, maaf merepotkan," Yugyeom sedikit membungkuk
"Tak perlu seperti itu, lagipula aku tak apa," pria berdimple itu tersenyum ramah.
Yugyeom memandang tubuh pria di hadapannya, pandangannya terpaku pada bagian bahu pria itu. Sontak Yugyeom melepaskan hoodie navy blue nya.
"Pakai ini, lepas kemeja mu," Yugyeom memberikan hoodienya kepada Jaehyun, yang dibalas dengan tatapan bingung.
Yugyeom yang melihat Jaehyun tak berkutik, lantas menarik paksa kemeja yang Jaehyun kenakan.
"Kemeja ini biar aku yang cuci, sementara pakai hoodie ku, nanti kau sakit, aku tak mau karna ku, kau menjadi sakit," Jaehyun tersenyum menerima hoodie yang Yugyeom berikan, lalu memakainya.
Jaehyun tersenyum menampakan dimplenya, lagi. "Terimakasih hoodienya, aku akan kembalikan jika sudah ku cuci," jawab Jaehyun.
Yugyeom mengangguk, "aku keatas duluan, setelah ini mandilah air hangat, dan beristirahatlah, jangan sampai sakit, sekali lagi terimakasih," Yugyeom tersenyum ramah lalu melangkah masuk ke arah apartemen,meninggalkan Jaehyun yang tersenyum lebar.
"Aku memang tak pernah salah memilihmu sebagai tempat hatiku berlabuh, setidaknya sebelum semuanya sia-sia biarkan aku berjuang dulu untukmu,Yugyeom-ah. "
-Jung Jaehyun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jadi gini penampakan Jaehyun dan kemejanya yg dilepas paksa yugyeom .......