s1x

246 29 3
                                    

aku kesal dengan wp ku:(( pdhl udh revisi cerita yg 95% ak ganti alurnya semaleman suntuk ak mikirin konflik ampe guling-guling,trnyt ga ke save:((

sakit hikseu:((

udhlah,Enjoy it!







.....

Yugyeom tersenyum kearah pemuda yang melambaikan tangan kearahnya,pemuda tinggi itu menghampiri sang sahabat dengan senyuman manis terpatri diwajahnya,Yugyeom langsung menubrukan tubuh bongsornya ke tubuh mungil sang sahabat.

"kenapa lama sekali?!" Yugyeom masih memeluk sahabatnya bahkan kepalanya ia tenggelamkan di ceruk leher yang lebih mungil. Pemuda manis itu terkekeh mengusap sayang kepala belakang Yugyeom. "hanya seminggu ku tinggal ke china sudah kurus seperti ini,kantung mata mu juga buruk sekali." Winwin- nama pemuda China itu melepaskan pelukannya lalu menatap wajah sang sahabat. "ini karna kau tau! tak ada yang mengingatkan aku makan." Yugyeom mempoutkan bibirnya.

Winwin terkekeh mencubiti pipi Yugyeom. "kan ada Mingyu,oh ya mana Mingyu? biasanya jam segini dia sudah datang menjemput tuan putrinya."

"sudah selesai?" Yugyeom terperanjat kaget saat suara itu menyapa indra pendengarannya,ia tau pasti siapa pemilik suara itu,Kim Mingyu.

"ini dia yang di bicarakan,kau kemari mau menjemput tuan putri mu?" ucap Winwin menggoda, Mingyu berjalan kesamping Yugyeom lalu dengan kurang ajarnya menenggerkan tangannya di sekitar pinggang ramping Yugyeom. "memangnya aku punya tujuan lain, selain menjemput bayi besar ini?" tangan Mingyu menjawil gemas hidung bangir Yugyeom.

"ayo pulang." Mingyu menggenggam tangan Yugyeom yang masih mematung."bawalah tuan putri mu itu,jangan lupa beri dia makan yang banyak." Mingyu hanya tersenyum lalu menyeret tangan Yugyeom menuju parkiran.

Yugyeom menyentak tangan Mingyu saat mereka telah diluar fakultas, Mingyu menatap bingung Yugyeom.
"Kenapa?." tanya Yugyeom, Mingyu menyerengit heran,bukannya ia yang harus bertanya 'kenapa' pada si pucat yang tiba-tiba menyentak tangannya. "kenapa apanya,Kim Yugyeom?" ucap Mingyu datar.

"aku tanya kenapa Kim Mingyu?!" Yugyeom berteriak nyaring,Mingyu terkesiap mendengarnya. "kau gila? kau bertanya kenapa,tapi aku tak tau apa yang kau bicarakan Yugyeom." Mingyu berusaha menggenggam tangan Yugyeom yang langsung di tepis oleh si empu.

"kenapa kau bersikap seperti ini?" lirih Yugyeom. "sikap ku yang seperti apa?" tanya Mingyu dengan wajah penuh tanya.

"sikap mu yang selalu manis padaku?! kau selalu membuatku terbang karna perlakuanmu,kau buat aku seperti orang yang paling kau cintai,kau dengan kata-kata manis mu, kau pikir aku bahagia Kim Mingyu?! kau tak memikirkan rasa sesak ini hah?! tolong Mingyu aku lelah,jika memang kau tak mencintaiku bersikaplah sewajarnya, kumohon Mingyu, ini sakit....hiks "
Yugyeom berkata lirih dengan air mata mengalir deras. "aku mencintamu Mingyu....hiks" .

Mingyu mematung memperhatikan pundak bergetar Yugyeom,setitik air mata jatuh,melihat mataharinya menangis tersedu-sedu karnanya.

"Yugyeom-" Mingyu menghentikan bicaranya saat Yugyeom bersimpuh di hadapannya sambil meremat dadanya, Mingyu ingin meraih Yugyeom kedekapannya tapi ia urungkan niatnya.

Yugyeom terisak makin keras menumpahkan semuanya di hadapan Mingyu, ia perlihatkan semuanya, sisi rapuhnya, sisi lemahnya, titik terendah Yugyeom adalah Kim Mingyu.

"Mingyu-ah, tolong aku...hiks... tolong hilangkan perasaan bodoh ini, aku tidak kuat Mingyu-ah...hiks... ini sakit ini sangat sakit," Yugyeom terus terisak sambil memukuli dadanya kencang guna menghilangkan sesak di dadanya.

Yugyeom mendongak menatap netra gelap itu dengan tatapan sayu menyedihkannya. "jika kau tak mencintaiku, bisakah kau bertindak sewajarnya, jangan buat aku berharap terlalu dalam, ini sakit Mingyu....hiks "

Yugyeom bangkit menghela nafas panjang,mengusap wajahnya kasar lalu berlari kencang,tujuannya hanya satu ia butuh obatnya, ia butuh pelukan hangat, ia butuh seseorang yang akan menyampaikan kata-kata penenang untuknya, ia butuh,Jungkook-nya.











"ini memang sangat terlambat untuk menyadarinya,tapi aku sadar bahwa sedari awal cintaku hanya untukmu,Kim Yugyeom"

-Kim Mingyu-




















i feel sorry buat kesalah tehnik td,maaf jg ini chap flat bgt.

See You!♡

I'll be here Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang