44-Resmi

17 2 0
                                    

Empat Tahun kemudian...

Yahhh, Aku sudah menyelesaikan studyku di Belanda, dan gelar Profesor Doctor sudah ku dapatkan. Aku begitu bangga dengan diriku sendiri. Berbagai ketidak mungkinan yang ku takutkan seolah lenyap begitu saja di telan oleh semangat membara di hatiku. Bulan depan aku mengucapkan lafal sumpah kedokteran dan aku selesai dengan semuanya.

Aku akan kembali ke tanah air dan mendedikasikan hidupku untuk tanah air. Aku tau benar, bangsaku membutuhkan orang sepertiku. Pulau-pulau membutuhkan orang-orang sepertiku. Yah, aku akan pulang.

Sebelum itu, akan ku singgung sedikit soal masa-masa ku di tinggal oleh Dave. Karna aku tidak menyinggung soal ini sama sekali pada bab sebelumnya.

Kelas dua belas. Ujung dari segala ujung masa-masa sekolah. Cepat sekali rasanya, mengingat hari dimana aku benar-benar rapuh tapi Gabby, alias Gabriel Yulismart seorang sahabat yang sudah bersahabat denganku sejak aku duduk di bangku kelas 10

"Sudahlah jangan galau terus" kata Gabby hari itu

"Dia kemana ya Gab, dia mikirin aku gak ya? Aku kangen sama dia" tanyaku pada Gabby dengan tatapan mata kosong

"Pasti kok pasti, sudah-sudah. Ayo makan" ucapnya sambil menenteng bekal makanannya dan membawaku ke ke kantin

Di sekolahku SMK tidak ada orang jualan, jadi hanya ada kursi-kursi yang di jadikan tempat untuk makan. Di sekolahku di wajibkan bawa bekal sendiri. Kata ketua yayasan sama yang punya sekolah, biar higienis gituu

"Aku capek sama Robert" ucapnya hari itu yang masih jelas ku ingat.

"Berantem lagi?" Tanyaku

"Dia pukul aku lagi" ucapnya sayu

"Yaudah sih, udahan aja. Ribet amat" jawabku

"Susah, aku sudah berusaha" katanya

"Gak akan ada yang susah kalo mau berusaha"

"Pake cara apa lagi?"

"Tanya sama Tuhan aja"

Aku ingat betul, Gabby adalah sahabat baiku. Pergi ke pasuruan berdua naik motor, ke jember, ke mall, ke segala tempat selalu berdua. Sampai segala sesuatunya yang mungkin tidak pernah di lakukan oleh persahabatan lain kami sudah lakukan.

Dia sempat bekerja di toko pafum saat lulus sekolah, dia menelponku dan mengatakan bahwa dia sudah selesai dengan Robeth. Sebagai sahabat aku sangat bersyukur bisa melihat sahabatku terlepas dari pria ambisius itu.

Semasa sekolah, aku ingat benar, Gabby selalu ada untuku saat aku rapuh, saat aku menangis di kamar mandi sekolah atau bahkan sesekali aku menangis sembari menulis nama Dave di buku besar Akuntansiku.

"Sesuatu yang sudah di takdirkan menjadi milikmu, akan tetap berada padamu. Percayalah itu!" Ucap Gabby saat kita berempat sedang duduk menikmati kopi susu di Ex*****o.

Yah berempat, aku, Gabby, Andika dan Michael(Mike)

"Adek kelas ada yang namamya Michael tau. Ganteng lagi" ucap Mike. Pria yang satu ini selalu teliti dengan adik-adik di sekolahku saat itu

"Udah tau kali aku" ucap Dhika

"Kamu ngerti cha?" Tanya Gabby

"Kapten basket angkatan 4 kan? Tau!" Ucapku sambil membenarkan posisi dasiku yang miring

"Udah di luar sekolah, dasi di lepas kenapa sih cha" ujar Dhika

Dan hanya ku jawab dengan gelengan kepala. Setelah itu, semuanya diam

"Ya jelaslah chaca ngerti si michael adek kelas itu, secara dia kan anak kesayangannya Bu. Dini, pelatih basket" suara Michael mencairkan suasana

"Iya sih. Nah mending kamu sama Michael cha! Udahlah lupain si Dave-Dave itu" ucap Dhika

"Apasih kalian, kenapa jadi nyuruh aku lupain Dave coba? Apa hubungannya?" Tanyaku

"Nah bener kata Dhika, cha!" Gabby ikut menjawab

"Daripada kalian berdua ribet jodohin aku sama adek kelas, mending kalian aja yang pacaran!" Usulku pada Gabby dan Andhika

"AKU SAMA DIA? OGAH!!" ucap mereka berdua bersamaan

"Mending aku sama cecil aja" kata Andhika

"Dih? Apa bagusnya coba? Body juga menang aku" ucap Gabby tak terima

"Eh, Cecil lebih oke ya! Mata kalian gak liat dadanya gede gitu? Ughhh" Ucap Andhika

Pletak

"Kamu apa-apaan sih Mike!" Ucap Andhika tak terima

"Berisik kalian" ucap Mike dan kembali menatap layar laptop di depannya

"Eh, tapi jangan deh cha, dia playboy!" Kata Mike tiba-tiba

"Tau dari mana? Kamu bapaknya?"

"Ya enggak. Udah pokoknya jangan deket sama dia deh Cha"

"Mau aku deket kek, enggak kek. Itu kan urusan aku. Kenapa kamu jadi yang ribet sih Mike?"

"Aku ini ngasih tau, Michael itu gak baik buat kamu" kukuh Mike

"Udah udah, apaan sih. Sesama michael gak boleh ngejudge" sanggah Gabby

"Bisa gak sih kalian itu kalo ketemu akur sehari aja" tanya Andhika memelas

"GAK BISA" ucapku dan Mike bersamaan, dan reflek Gabby dan Andhika menutup kuping mereka.

Mataku melemas dan menutup laptop berlogo apel itu

"Cus balik?" Tanya Gabb

Dan ku jawab dengan anggukan saja..

Setelah berberes, kita berempat keluar cafe dan berjalan keluar Mall besar itu

"Selesai ini lanjut kemana?" Tanya Gabby

"Lanjutin ke masuk fk" jawabku

"Emang bisa? Kita kan dari Akuntansi." Tanya Dhika

"Bisa aja, tergantung testnya"

"Ohh, yaaa kalo aku sih mending kerja cari duit buat modal nikah sama Cecil"

"GAK TANYA!" ucap kami bertiga serempak. Andhika melongo di buatnya

"Fine. Persahabatan kita selesai sampai disini"

Ucapnya mendramatisir keadaan. Dan aku hanya tertawa melihat ekspresi wajahnya

Di antara ke 3 sahabatku di sekolah, Andhikalah yang paling receh di antara kita ber tiga. Ahh, Dhika, Mike! Apa kabar kalian? Aku betul-betul rindu kumpul dengan kalian semua..

Surat ini ku tulis untuk Andhika. Andhikaaa, ini buat kamu..

Hai andhika, apa kabar kamu hari ini? Bagaimana masih bersama Cecil? Wanita bertubuh mungil dan bulat kesayanganmu itu? Yah, aku tau sih kamu suka sama dia karna dadanya besar dan pantatnya berisi hahaha.

Aku sudah masuk FK dan bulan depan aku melafalkan sumpah kedokteran. Jika kamu membaca ini, kamu harus datang ya? Ajak istrimu juga! Ajak Mike dan Sevi jugaa. Gabby disini baik-baik aja, dia mau nikah sama Hesky. Aku bersyukur Gabby bisa lepas dar Roberth dan nikah sama sepupuku, Hesky.

Btw, thanks buat yg dulu itu ya Dhikaa! Aku gak akan lupa sama kalian semua. Aku tunggu kalian disini bulan depan.

Yah, itulah sedikit kisahku dengan mereka.









Sebulan sudah berlalu, pengucapan lafal sumpah dokter sudah ku jalani, dan aku sudah resmi menjadi dokter..

My Diary [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang