"Denger-denger Lora Alfa (putra bungsu Abah da Umi) besok pulang dari Cairo lho" kata beberapa santri yang meributkan sesuatu.
"Wah, aku jadi semangat lagi deh buat nyantri lebih lama di sini"Jantungku berdebar lebih kencang dari biasanya, mungkin karena mendengar nama 'Lora Alfa' disebut.
"Mahbubah, kamu di minta menemui Umi di halaman belakang rumah beliau" kata salah seorang santriwati, memecahkan kristal lamunanku
"Iya Ukhty, terimakasih" kataku yang lalu bergegas menemui beliau.Sepanjang perjalan aku terus memikirkan hal ini, kiranya untuk apa beliau memanggilku.
"Assalamu'alaikum Umi" salamku begitu bertemu dengan beliau.
"Wa'alaikumussalam, Mahbubah" jawab beliau ramah.
"Kamu tau Mahbubah, untuk apa Umi memanggilmu kesini ?"tanya Umi.
"Tidak Umi" jawabku singkat.
Ku tatap Umi sekilas, beliau tersenyum. Terlihat tetap cantik dan anggun dalam usia beliau yang tak lagi muda.
"Umi mau minta tolong sama kamu, tolong bersihkan kamar Lora Alfa ya" perintah Umi
"Iya Umi" patuhku
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tak Harus Memiliki
Short StoryCerpen ini terinspirasi dari lagu "Lumpuhkan Ingatanku - Geisha" Menceritakan tentang cinta dari dua insan yang tak bisa saling memiliki.