Sebuah surat bertuliskan 'Kutunggu engkau di Aula pukul delapan malam' yang ku temukan pagi tadi dalam lokerku saat aku akan mengambil buku.
Entah siapa pemilik surat itu, dan apa maksudnya. Rasa penasaran terus menderaku.
"Mahbubah, jangan bengong. Entar kena omelan Ustadzah lho" kata Nafisah mengingatkan.
Ku ikuti semua materi walau tak sepenuhnya aku mendengarkan apa yang di terangkan.
Seusai ta'lim buru-buru Nafisah menanyaiku mengapa sepanjang materi di terangkan aku melamun.
Lalu, ku ceritakan apa yang ku temukan pagi tadi."Ahh, aku tau siapa yang mengirim surat itu" kata Nafisah yakin.
"Siapa ? Emangnya kamu liat waktu orang itu menaruh surat itu di lokerku ?"
"Ya nggak tau sih, tapi aku yakin ia orangnya" katanya.
"Emang siapa coba ?" tanyaku semakin penasaran.
"Ra Alf" jawabnya singkat dan yakin.
"Ihh sok tau deh kamu, Nafisah"
"Kita buktikan saja nanti malam" katanya yang lalu pergi meninggalkan ku dengan segudang pertanyaan.'Apa iya Ra Alf yang menulis surat itu ? Ahh entahlah'
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tak Harus Memiliki
Short StoryCerpen ini terinspirasi dari lagu "Lumpuhkan Ingatanku - Geisha" Menceritakan tentang cinta dari dua insan yang tak bisa saling memiliki.