5

194 24 10
                                    

.

.

.

.

.

."myungie, kau sudah tau jika hyungmu tidak bisa memakan terong, lalu kenapa kau memaksanya" Seungchol menatap sebal kearah anak bungsunya. Seungchol mendekati junhwi dan mengelus kepalanya dengan lembut "maafkan adikmu junnie, adikmu memang pemaksa dan jika tidak dituruti dia akn merengek" ucap seungchol lembut.

Kenapa kalian membuat perasaanku semain kacau, berhenti bersikap seperti itu karena sifat kalian membuatku sakit..

.

.

.

.

Sekolah

Sudah beberapa minggu aku berada disekolah baruku, dan selama ini pula aku tidak mempunyai teman, hanya wonwoo yang selalu mengajakku berbicara, itu juga kubalas dengan jawaban singkat.

Choi Myungho, seluruh siswa di SMA PLEDIS pasti mengenal namja imut itu. Myungho terkenal karena kaya,genius,imut,jago dance, baik, ramah dan Daddy choi adalah donatur terbesar di Yayasan Pledis. Sedangkan aku hanya kakak tirinya yang berbanding terbalik dengannya, maka dari itu banyak siswa yang tidak mau berteman denganku

TAPI AKU GA PEDULI SAMA DIA !!!! AISHHHH

Saat aku sedang membaca komikku, tiba tiba ada segerombolan yeoja menggebrak mejaku.

"heh lu jadi anak tau diri dong" ucap salah satu yeoja bernama Irene

Aku balas menatap dingin yeoja yang tak tahu sopan santun ini.

"kau hanya kakak tirinya myungho, tidak sepantasnya kau bersifat sombong" ucap salah satu yeoja berbadan bulat bername tag seulgi.

"seharusnya kau mencontoh adikmu, dia ramah dan baik, bukannya sombong seperti dirimu" ucap yeoja bernama wendy.

"apa hubungannya dengan kalian" aku menatap sinis ke arah mereka.

"kau tidak sadar dengan posisimu? Heol!!" kali ini irene menatapku marah. "dasar anak tiri gak tau terimakasih! Ngaca dong!"

Jederrrr

Aku terlonjak kaget mendengar kata kata yang dilontarkan yeoja tersebut. Marah ? tentu saja aku sangat marah. Baru kali ini ada seorang yeoja yang berani mengataiku.

"tolong hentikan semuanya noona" myungho memarahi segerombolan yeoja yang melabrak jun. Myungho berjalan mendekati segerombolan yeoja itu. "jangan memarahi hyungku, junnie hyung tidak seperti yang noona pikirkan,"

"kenapa kau membela kakak tirimu yang tidak tau terimakasih myungho!!"

"bagaimanapun juga dia tetap kakak'ku meskipun junnie hyung hanya kakak tiri". Ucap myungho dengan senyum manis. "noona, mafkan junnie hyung ne, mian kalau sifat junnie hyung dingin" setelah mengatakan itu, gerombolan yeoja tadi ijin pamit meninggalkan kelas jun.

Melihatnya meminta maaf kepada segerombolan yeoja tadi membuat hatiku sakit, lagi dan lagi dia membelaku, membela karena kesalahanku sendiri.

.

.

.

.

"hyungie, jika aku sudah lulus SMA, aku akan mendaftar kuliah di jurusan Ekonomi Bisnis, supaya aku bisa meneruskan bisnis daddy" myungho masih fokus dengan buku yang ia baca. Ya, mereka sekarang sedang bersantai diruang keluarga.

Aku mendengarkan ceritanya dengan terpaksa. Sebenarnya aku ga sudi untuk berada diruang keluarga bersama dia. Ya, hanya aku dan myungho. Hitung-hitung ini sebagai balas budiku karena dia telah menyelamatkanku dari gerombolan yeoja tadi.

Minghao masih fokus membaca buku yang ia bawa. "setelah lulus, hyung mau kuliah jurusan apa?"

Aku menatap malas kearahnya "yang pasti aku tidak akan memilih jurusan yang sama denganmu" ucapku ketus.

"ayo hyung, kasih tau aku, apa impianmu" minghao merengek seperti anak kecil.

Aku tertawa pelan melihatnya. EH ? kenapa aku tertawa.

"mungkin aku akna mengambil hukum" jawabku datar

"lalu apakah impianmu yang lain hyung" tanya myungho antusias.

"membuat mommy bahagia" jawabku singkat.

"jadi ini alasan hyungie merelakan mommy dan daddy menikah, sedangkan hyungi terluka?"

Aku mengangguk pelan. "aku tau kau orang yang baik hyung". Ucap myungho.

.

.

.

.

"hyung ayo pulang bersama, kebetulan myungho tidak ada eskul dance" seru myungho.

Myungho menarik tanganku dengan paksa menuju gerbang sekolah. dan seperti biasa aku selalu bersikap dingn, ketus, jutek terhadapnya. Entahlah, sampai saat ini dia tidak membenciku. Meskipun aku tidak mendengarkan ocehannya, myungho tetap tidak akan marah.

.

.

.

.

.

Suasana makan malam dikediaman keluarga choi sangatlah rame. Ya, karena mommy dan myungho sering melemparkan lelucon. Daddy yang melihat momen anak bungsu dan istrinya hanya bisa tertawa.

"ah ya, anak anak" daddy mulai membuka percakapan. Seketika au menoleh kearah sumber suara. Begitupun juuga dengan minghao.

"selama 35 hari kedepan, daddy sama mommy akna pergi ke amerika untuk mengurus cabang perusahaan yang baru" ucap daddy lembut.

Aku terdiam mendengarkan ucapannya, 35 hari adalah waktu yang sangat lama, dan aku harus dirumah dengan orang yang kubenci?? Heol, itu sangatlah tidak lucu.

"ne daddy, tenang saja, minghao akan baik baik saja dirumah" sedari kecil myungho sudah terbiasa dengan pekerjaan seungchol yang harus berpergian keluar negri.

"junhwi, are you okay?"tanya daddy lembut.

"ah ne dad, semoga kerjaan daddy disana lancar ne" ucapku bas-basi.

"selama daddy pergi, daddy akan meliburkan semua maid dan akan ada beberapa maid yang kemari hanya untuk menyucikan baju kalian dan membersihkan rumah"

"ne dad" ucap jun dan myungho bersamaan.

.

.

.

TBC


Sebagai janji saya tadi sore, hari ini saya sudah double update :*


ah ya, saya mau minta saran, file ff ini masih ada 20 lembar, kira kira mau dibuat berapa part untuk di publish? ayo komen pendapat kalian :* . 10 part? :D


jangan lupa vomen ya, vomen dari kalian adalah penyemangat buatku :*


kira kira, besok masih mau double update ?



See ya :*

LAST GIFT - JUNHAO (END)Where stories live. Discover now