3

209 28 31
                                    

.

.

.

.

.

" apakah kau sudah menerimaku sebagai adikmu hyung" minghao berkata dengan sangat pelan, tapi junhwi masih bisa mendengarnya.

"cih, tidak usah bermimpi, sampai kapanpun aku tidak sudi menerimamu sebagai adikku" ucapku ketus.

.

.

.

DUARRRRRRR

"kenapa hyungie" ingin rasanya myungho menangis, tapi ia tahan karena tidak ingin terlihat lemah dihadapan jun. Perkataan jun sukses menusuk hatinya. "kenapa kau tidak menganggapku sebagai adikmu" ucapnya pelan.

"apakah kau tuli? Sudah kukatakan bahwa AKU TIDAK SUDI MENERIMAMU SEBAGAI ADIKKU!!! Aku berjalan menghampiri myungho, BUGHH !! dengan gerakan cepat, aku menendang perut myungho hingga tubuh kurusnya terbentur pintu. Namun bukannya menangis, minghao justru bangkit dan tersenyum menatapku, myungho tidak menunjukkan raut wajah kesakitan.

~kenapa dia gak marah? Kenapa dia ga menangis? Kenapa dia justru tersenyum kearahku.

Myungho berdiri memegangi perutnya yang terasa sangat sakit akibat tendangan Junhwi "apakah hyung sudah puas? Jika dengan begitu hyung akan menganggapku sebagai adik, aku rela kau sakiti setiap hari hyung" myungho masih setia memperlihatkan senyum manisnya.

"kenapa kau gak marah?" tanyaku datar.

"aku tidak mempunyai alasan untuk memarahi hyungku,"

Aku melihat dengan tatapan sinis, "tentu saja kau punya alasan, dasar bodoh" semakin lama aku semakin emosi mendengar jawaban myungho. "aku sudah melukaimu, aku membencimu, bukan kah itu sudah cukup untuk membuatmu membenciku!!!" Seruku marah. Emosiku benar- benar sudah melewati batasnya kali ini. Seharusnya myungho yang memarahiku karena sikapku yang sangat keterlaluan.

Myungho berjalan mendekatiku, setelah jarak kita sangat dekat, myungho mengenggam tanganku, sama seperti biasanya, dia tersenyum lembut kearahku "aku tidak membencimu karena kau hyungku, mana bisa aku membenci hyungku sendiri" setelah itu myungho meninggalkan junhwi didalam kamarnya.

Setelah dia meninggalkanku, aku terdiam, entah apa yang aku rasakan sekarang, pikiranku sangat kacau, dan kalimat yang myungho ucapakan terngiang-ngiang diingatanku. "karena kau adalah hyungku". SIAL!!! Aku membenamkan wajahku di atas bantal dan aku menangis dalam diam.

.

.

.

.

TBC


holla, im back.

maaf di part ini ceritanya sangat pendek ;) sebenarnya cerita ini udah 99% jadi . ehehe .

ayo ayo voment, voment dari kalian membuat saya semangat :*

See ya tomorrow :*

LAST GIFT - JUNHAO (END)Where stories live. Discover now