6

585 101 45
                                    

Present Time

Author's POV

Walau sedang jam istirahat ,Renjun nampak serius mengerjakan sesuatu di meja nya.

Tangan kanannya sibuk menggoreskan garis demi garis di atas selembar kertas sedangkan tangan kirinya memegang sandwich yang sesekali ia suapkan pada dirinya sendiri.

"Jangan makan sambil mengerjakan tugas begitu Injun-ah" teguran dari suara merdu itu membuat Renjun menoleh ke sumbernya.

"Shuhua, panggil namaku dengan benar dan ini bukan tugas, hanya mencorat-coret iseng saja"

"hm , mana sini kulihat" ucap perempuan tersebut yang ternyata adalah Yeh Shuhua, salah seorang teman sekelas Renjun.

Shuhua lalu menarik bangku untuk duduk di sebelah Renjun dan Renjun pun menggeser sedikit bangkunya untuk memberi ruang bagi perempuan itu.

Entah mereka sadari apa tidak, posisi mereka yang duduk berdekatan bisa saja disalah pahami oleh orang lain yang melihat.

Namun, karena kelas nampak lenggang sepertinya tidak akan ada yang peduli.

"Kau tidak ke cafeteria?" tanya Renjun membuka pembicaraan namun masih fokus dengan keisengan nya.

Shuhua menggeleng,

"Tidak, hari ini ibu menyiapkan bekal untukku. Hey bolehkah kau geser kertas mu ? aku ingin makan disini" pinta nya.

Tanpa menjawab, Renjun kemudian menyudahi kegiatannya untuk memberi ruang bagi Shuhua meletakkan kotak bekalnya.

Merasa Renjun mempersilahkan nya untuk makan disana, Shuhua pun tersenyum manis.

"Gomawo Injun-ah" dan direspon oleh anggukan dari Renjun yang sedang sibuk mengunyah sandwich nya.

"Oh iya, apa kau punya hand sanitizer? aku malas mencuci tanganku di toilet. Kau tahu kan jarak kelas kita tidak dekat dengan toilet" keluh Shuhua pada Renjun.

"Percuma mengeluh padaku, aku tak dapat membuat jarak kelas kita menjadi dekat dengan toilet" sahut Renjun yang kemudian dibalas dengan tatapan sebal dari Shuhua.

"Menyebalkan. Jadi kau punya hand sanitizer apa tidak?" ketusnya.

Ketusan Shuhua malah membuat Renjun terkekeh sebentar. Renjun lalu merogoh tas sekolahnya dan kemudian mengeluarkan hand sanitizer yang diminta oleh Shuhua.

"ini, pakai saja" ucap Renjun.

"Stroberi? hahaha seleramu imut juga ternyata" komentar Shuhua melihat hand sanitizer yang Renjun berikan padanya.

"Itu pemberian, lagipula aroma stroberi tidak buruk bukan?" sanggah Renjun.

Hand sanitizer itu adalah pemberian sahabat kecilnya , Jeon Somi.

"Renjun, untukmu! Gratisan dari promo di minimarket dekat rumah hihihi.."

Mengingat ucapan Somi dan ekspresinya saat memberikan barang tersebut tak ayal membuat Renjun tersenyum tipis.

Menggemaskan, pikirnya.

"Injun-ah , sini cicipi makanan buatan ibuku" ujar Shuhua membuyarkan lamunan Renjun barusan.

Renjun menggeleng pelan , menolak tawaran Shuhua namun Shuhua tidak menggubris dan malah tetap berusaha menyuapi Renjun.

"Aku tidak menerima penolakan Injun-ah" rengeknya namun tetap tidak membuat Renjun membuka mulutnya.

Menyerah dengan penolakan Renjun, Shuhua lagi-lagi mendengus kecewa lalu memakan sendiri suapan yang seharusnya dia berikan pada Renjun tadi.

Kedua murid berbeda gender itu pun melanjutkan makan mereka dalam diam. Renjun dengan sandwich di tangannya dan Shuhua dengan bekal buatan ibunya.

Shuhua selagi menyantap bekalnya sesekali melirik Renjun. Yang ia lihat, Renjun sedari tadi hanya memandang menerawang entah kemana dan memikirkan apa.

Baru saja ia ingin menegur menyadarkan Renjun namun Shuhua mengurungkan niatnya karena ia melihat Renjun perlahan tersenyum tipis di tengah kegiatan melamunnya.

"Apa yang dia pikirkan?" batin Shuhua penasaran memerhatikan pemuda itu di hadapannya.

Sibuk memperhatikan Renjun membuat dirinya tersedak dan terbatuk.

Tentu Renjun yang berada di dekatnya segera mengambil air minumnya dan memberikannya pada Shuhua yang membutuhkannya.

"Minumlah pelan-pelan" , ucap Renjun memegangi botolnya dan menepuk pelan punggung Shuhua guna menenangkannya.

Hal ini juga otomatis membuat jarak mereka berdua menjadi semakin dekat.

Renjun tidak menyadari bagaimana perasaan serta berdebarnya jantung gadis di hadapannya saat ini.

"omo, tolong kendalikan dirimu Yeh Shuhua" teriak batin Shuhua berusaha tetap tenang.

"Terima kasih Renjun, maaf malah menghabiskan minumanmu" ia berterima kasih masih dengan sedikit terbatuk.

"Tidak masalah, kau juga tidak perlu makan terburu-buru toh waktu istirahat kita masih cukup panjang"

Yang dinasehati hanya mengangguk mengiyakan tanpa berkata-kata. Dirinya sedang sibuk mengendalikan debaran jantungnya akibat kejadian barusan.

"Dasar ceroboh" gumam Renjun sedikit terkekeh melihat Shuhua.

Shuhua yang mendengarnya seketika langsung menatap Renjun dengan death glare. Renjun yang ditatap seperti itu malah tertawa ringan.

Melihat Renjun tertawa, Shuhua pun ikut tertawa bersamanya.

Suara tawa Renjun menghangatkan relung hati Shuhua.

Iya, asumsi kalian benar.

Yeh Shuhua, gadis cantik asal Taiwan yang menjabat sebagai sekretaris di Student Council menyukai sang President, Huang Renjun.

Lalu, bagaimana dengan Renjun ?

-NEW CHARACTER ADDED-

-NEW CHARACTER ADDED-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeh Shuhua

"Salahkan dirimu yang telah membuat ku jatuh cinta pada mu sampai sedalam ini"

17 Y.O
Siswi tahun kedua di Seoul International School (sekelas dengan Renjun)
Menjabat sebagai Secretary of Student Council yang otomatis membuat dirinya cukup akrab dengan Renjun.
Terkenal bukan hanya karena kecantikannya namun juga keanggunan, kecerdasan dan aktif dalam organisasi sekolah.

BEST FRIEND?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang