Chapter 2: The Mission

279 29 8
                                    

Lan XiChen masuk ke dalam sebuah mobil hitam dan membanting pintunya begitu dia masuk.

BAM!

Xue Yang yang saat itu sedang asik merokok melirik sebentar ke arahnya, namun segera menarik kembali pandangannya dan berkata dengan sarkastik, "dia menyuruhmu untuk ikut bersamaku?"

Sekarang giliran Lan XiChen yang menatapnya dengan ekspresi tak senang, mengerutkan dahinya sedemikian rupa dan mendengus, "bagaimana bisa si bajingan Jin itu tahu kalau aku adalah mata-mata? Apa aku terlihat begitu mencolok di matanya? Dan apa-apaan dengan tugas menaklukkan kelompok lain? Kita tidak sedang bermain game! Tidak ada kelompok atau bos yang harus ditaklukkan!"

Xue Yang sekali lagi melirik ke arahnya dan menyeringai, "tentu saja ada, dokter Lan XiChen. Ini memang bukan game, tetapi ini adalah kenyataan bagi orang-orang seperti kita yang terjun ke dunia bawah. Kalau kau tidak mau menaklukkan orang lain, maka kau yang akan ditaklukkan. Keluargamu, contohnya."

"Xue Yang!" bentak Lan XiChen sambil menatap marah padanya.

Sayangnya, hal itu justru malah membuat Xue Yang merasa lebih senang dan lebih bersemangat lagi untuk memprovokasi Lan XiChen lebih jauh, "apa? Apa ada dari kata-kataku yang salah? Keluargamu terlalu lemah terhadap lawan, makanya berakhir seperti itu. Kalau kau tidak mengubah tradisi keluargamu yang tidak mau membunuh itu, maka kau juga akan berakhir seperti mereka. Berhati-hatilah, Lan XiChen."

Bukan hanya Xue Yang yang sebenarnya berpikir demikian. Lan XiChen juga selalu berpikir bahwa keluarganya jauh di bawah keluarga mafia-mafia lainnya. Pasalnya, mereka tidak membunuh sembarangan seperti kebanyakan kelompok. Mereka hanya berfokus pada perputaran uang haram yang sama sekali tidak membahayakan nyawa. Oleh karena itu, Lan XiChen hanya bisa terdiam dan menahan amarahnya ketika Xue Yang membeberkan semua kelemahan keluarganya di depannya.

"Jadi, haruskah kita pergi sekarang?" tanya Xue Yang yang mematikan rokoknya.

Lan XiChen tertarik dengan pembahasan ini dan bertanya kembali kepadanya, "kemana? Apa kita benar-benar akan menaklukkan kelompok lain? Berdua? Kau dan aku?"

Xue Yang tertawa kecil mendengar pertanyaan konyol itu. Dia membalas, "tentu saja tidak. Kita hanya akan memantau mereka terlebih dahulu, seperti yang sedang kau lakukan terhadap keluarga Jin."

Lan XiChen, "maksudmu kita akan menyelinap dan berpura-pura menjadi anggota baru mereka?"

Xue Yang menyalakan mobilnya dan mulai menggerakkannya keluar halaman rumah itu, "begitu juga boleh. Tapi sayangnya wajahku sudah terlalu dikenal di dunia bawah. Mereka akan langsung tahu kalau kita adalah mata-mata kalau kita menyelinap. Kita akan cari cara lain."

Apa yang dikatakan Xue Yang tidaklah salah. Wajahnya memang sudah dikenal luas di dunia mafia. Jangankan mafia-mafia dalam negeri, mafia-mafia dari negara tetangga sekalipun mungkin mengenal siapa Xue Yang. Anehnya, sekalipun tenar dan memiliki banyak koneksi di dunia bawah, Xue Yang tampaknya tidak berniat meninggalkan keluarga Jin. Tentu saja kasus Lan XiChen adalah pengecualiannya. Xue Yang memang membantunya masuk ke dalam, tetapi itu bukan berarti dia berniat meninggalkan keluarga Jin ataupun membantunya lebih lanjut. Siapa yang tahu apa yang sebenarnya dipikirkan oleh bocah yang baru menginjak usia dua puluh tahunan itu? Selain dikenal sebagai 'ular berbisa yang bahkan bisa mematuk tangan majikannya sendiri', Lan XiChen tidak tahu apa-apa tentang Xue Yang.

Ngomong-ngomong soal ketidaktahuannya tentang Xue Yang, pikiran Lan XiChen melayang dan jatuh kepada seseorang dengan marga Jin tertentu yang kini menjadi atasannya. Dia juga tidak tahu apa-apa tentang Jin GuangYao selain fakta bahwa musuhnya yang satu itu sangatlah cantik.

Frustasi dengan segala ketidaktahuannya, Lan XiChen tanpa sadar menghela napas dan bertanya, "orang seperti apa Jin GuangYao itu?"

Xue Yang terdiam dan meliriknya sebentar, kemudian dia menjawab sambil sedikit tertawa, "entahlah? Menurutmu sendiri, orang seperti apa dia? Pertama kali aku bertemu dengannya, aku juga bertanya hal yang sama sepertimu; orang seperti apa dia? Hal seperti apa yang dipikirkannya? Tapi sampai sekarang pun, aku tidak benar-benar tahu jawabannya. Dibandingkan dengan anggota keluarga Jin yang lainnya, dia seperti malaikat. Tetapi siapa yang tahu? Dia mungkin adalah iblis yang menjelma menjadi malaikat. Berhati-hatilah agar tidak diterkam olehnya. Heh."

I Fall in Love With My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang