Klara merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya. Dia menarik guling dan memeluknya. Kejadian sepuluh menit yang lalu membuat dia tersenyum sendiri.
Klikuk. Notif pertanda pesan masuk membuyarkan lamunan Klara. Klara langsung mengambil ponselnya yang tergeletak diatas nakas lalu mengeceknya.
08-------
• Assalamualaikum Klara, bagaimana kabarmu?
Klara mengernyitkan dahinya. Lalu dia pun membalasnya.
Waalaikumsalam. Alhamdulillah baik. Maaf ini siapa?
• Kamu tidak perlu tahu namaku, tapi kamu bisa memanggilku semaumu.
• Aku tahu kamu pasti bingung. Pokoknya aku adalah orang yang akan memberi petunjuk dan menjaga kamu.
Aku gak suka orang jail loh. Jadi tolong serius.
• Saya serius Klara Elysia Fahmida.
"Dia tau nama gue"kaget Klara
• Tidak perlu takut, aku bukan penguntitmu, aku disini sebagai penjagamu.
• Tidak percaya? Tidak apa-apa. Nanti juga kamu percaya.
Klara hanya membaca pesan tersebut dan tak membalasnya lagi. Siapa sih sebenarnya orang ini? Batinnya terus bertanya.
"Woi!"gebrakan pintu abangnya membuatnya terlonjak kaget
"Ih abang!"kesal Klara membuat Alza cengengesan
"Serius amat dah de ampe kaget banget gitu"ucap Alza sambil terkekeh
"Tau ah!"delik Klara
"Idih ngambek"Alza menoel-noel pipi Klara, "Ada apa emangnya?"tanyanya
"Ada orang gak jelas nge-sms aku bang"jawab Klara
"Orang gak jelas? Lo juga orang gak jelas kan?"ucap Alza dan langsung mendapati pukulan dari Klara yang membuatnya meringis
"Cape ah ngomong ama abang, pergi ah sana"ucap Klara kesal
Alza pun bangkit dari duduknya lalu melemparkan sebatang coklat yang tepat mengenai kepala Klara. Klara meringis lalu menatap tajam Alza yang siap-siap lari. Seperkian detik Alza pun berlari menuju kamarnya dan di kejar oleh Klara, sayangnya Alza langsung menutup pintu kamarnya membuat Klara menggedor-gedor pintu kamar abangnya itu.
"ABANGGG!!! KELUAR GAK!"teriak Klara
"Gak kedengeran lagi pake kaos kaki"jawab abangnya
"ISH LO MAH, SAKIT TAUUU PALA GUEE!!"
"Ada apa neng?"tanya bi Onah khawatir
Klara menolehkan kepalanya kepada bi Onah, "Nggak bi, aku lagi berantem sama abang"jawab Klara sambil terkekeh
"Dikira teh ada apa neng. Yaudah bibi mau ke bawah lagi"ucap bi Onah lalu pergi meninggalkan Klara
Klara lalu mengambil laptopnya dan membawanya ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pengubah [Hiatus]
Ficção AdolescenteKebenaran yang terungkap membuat Klara terkesiap. Hingga trauma nya membuat kalut yang sangat menyulut. Hisyam, tak luput pada penjagaannya terhadap Klara. Tapi, semesta menunjukkan sebuah hal-hal menyakitkan pada akhirnya. Apakah itu? ...