D-uapuluhsatu√

17 3 1
                                    

Klara pun berlari dengan kencang ke perpustakaan. Siswa siswi disana pun sempat dibuat bingung sampai berbisik-bisik. Klara tidak menghiraukan tatapan dan bisikan mereka, dia hanya ingin ke perpustakaan, duduk di kursi ujung, dan menumpahkan segala kesakitan dan keperihan dalam hatinya. Setelah sampai dia langsung melipatkan tangannya di atas meja untuk menutupi wajahnya dan menumpahkan segalanya tanpa suara. Beruntung perpustakaan sepi, hanya ada beberapa siswa dan siswi. Mungkin karena setelah ini sampai jam terakhir pelajaran akan dikosongkan karena ada rapat guru dan murid diperkenankan ke kantin atau kemana saja asal tidak keluar dari area sekolah. Dengan kehadirannya tersebut membuat seorang lelaki yang sedang mengerjakan tugas pun menoleh ke arah Klara. Dia terus memperhatikannya lalu berfikir sepertinya ada yang tidak beres dengan Klara. Lelaki tersebut menghampiri Klara dan duduk di sebelahnya.

"Klara?"tegur Hisyam

Klara enggan untuk mengangkat kepalanya. Hisyam yang tahu bahwa ini benar-benar tidak beres dia memakaikan earphone ke kedua telinga Klara dan menyetel lagu. Setelah itu dia mengerjakan tugasnya kembali disamping Klara. Klara menikmati lagunya, dan setelah hatinya sudah sedikit membaik dia baru sadar.

Siapa yang pakein earphone ni? - batin Klara

Klara pun mengintip sedikit dan melihat ternyata orang tersebut adalah Hisyam dan tersenyum. Klara tersadar dari lamunannya dan mengangkat kepalanya lalu menghapus jejak air matanya. Hisyam tidak memberikan reaksi apapun,bahkan menoleh pun tidak. Klara kembali tersenyum, namun senyum samar.

Makasih syam - batin Klara

"Gausah liatin gue mulu,ntar baper lagi lu"ucap Hisyam namun tetap mengerjakan tugasnya

"Aih"ucap Klara membuat Hisyam terkekeh

"Syam?"panggil Klara sedikit serak

"Ssst,gue lagi ngerjain tugas"ucapnya tanpa menoleh. Namun seketika dia menoleh. Klara mengangkat alisnya dan mengerutkan dahinya tanda keheranan. Hisyam pun tersenyum licik.

"Apa?"tanya Klara

"Daripada lo diem begitu liatin gue,mendingan lo bantuin gue ngerjain tugas,gimana?"tanya Hisyam

Klara pun memberikan tatapan malas dan menidurkan kepalanya di atas meja. Hisyam pun menunjukkan kekecewaannya dan kembali mengerjakan tugasnya.

"Rajin amat sih lo? Bebas ini"ucap Klara

"Biar dirumah gue ga perlu ngerjain tugas"

"Oh"

"Dan daripada lo diem aja,mending bantuin gue ngerjain tugas kimia gue,ok?"

"Tapi lo kerjain tugas sejarah gue ya?"

"Iya"

"Tapi buku gue kan di kelas"

"Ntar gue potoin, sama kan guru sejarahnya"

"Iya"

"Yaudah kerjain"

"Okedeh"ucap Klara lalu menarik buku didepannya yang bertuliskan nama pemiliknya dan nama mata pelajarannya. Lalu Klara pun mengerjakan tugas Hisyam sambil mencari buku rumus kimia lengkap dan sesekali bertanya,begitupun dengan Hisyam.

Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama. Bel pulang pun berbunyi.

"Gue balik ke kelas dulu ya?Ntar gue tunggu di parkiran"ucap Hisyam

"Gue naik busway aja syam"jawab Klara

"Udah ama gue aja"

"Ga enak syam"

"Udah,itung-itung gue mengapresiasi rasa terimakasih gue karena lo mau ngerjain pr kimia gue"

"Tapi kan lo juga ngerjain tugas sejarah gue"

Sang Pengubah [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang