D-uapuluhenam√

15 3 1
                                    

Klara dan Hisyam berjalan menuju kelasnya masing-masing. Setelah insiden tadi, Klara jadi sedikit canggung kepada Hisyam.

"Oh iya Syam!"ucap Klara membuat Hisyam menoleh, "kalung yang lo kasih itu, makasih"lanjutnya lalu tersenyum tulus

Hisyam tertawa pelan, "santai aja. Gue ngasih karena ternyata hadiah lo bener-bener buat adik gue seneng. Makasih juga"ucap Hisyam

"Sama-sama, padahal lo gak perlu repot-repot ngasih gue kaya gini"ucap Klara sambil menyentuh kalung yang berada di lehernya

"Gak repot kali, lagian lo juga pas liat kalung itu reaksinya seneng. So, gue beliin deh"

"Tapi kan gue tetep jadi gak enak sama lo"

"Just relax, you look so beautiful"

Hisyam langsung mendorong pipi Klara.

"Gak usah merah juga kali pipinya!"ledek Hisyam

"Ih Hisyam nyebelin!"delik Klara membuat Hisyam tertawa

Tiba-tiba Klara menusuk pinggang Hisyam membuat Hisyam tergelonjak.

"Diem gak!"ancam Hisyam namun Klara malah melakukannya lagi

Hisyam menghindari Klara namun Klara selalu menemukan celah. Klara tertawa sangat puas karena ternyata Hisyam sangat lemah jika ditusuk pinggangnya. Hisyam mampu menangkap kedua tangan Klara. Hisyam tertawa karena kini perempuan dihadapannya ini tidak bisa berkutik.

"Dicariin ternyata disini"ucap Azka membuat Hisyam refleks melepaskan pegangannya

"Sorry Az, gue gak ada maksud buat apa-apa kok"ucap Hisyam dan Azka mengangguk

"Yaudah ayo ke kelas!"ajak Azka menggenggam tangan Klara

"Gue duluan"ucap Klara lalu mereka pun pergi

Hisyam sedikit tak terima melihat Klara pergi. Namun, tak ada pilihan lain. Dia pun melanjutkan langkahnya menuju kelasnya

"Jangan marahhh!"ucap Klara sambil menoel-noel pipi Azka

Azka hanya diam namun genggamannya pun tak dilepaskan. Klara terus menoel-noel pipi Azka.

"Aaaaaa, Azkaaaa"rengek Klara namun tetap saja Azka mendiamkannya

Klara mencium tangan Azka membuat Azka menghentikan langkahnya. Azka menoleh dan mendapati Klara yang tengah tersenyum. Klara pun langsung lari menuju kelasnya. Azka melihat bekas ciuman Klara pada punggung tangannya lalu tersenyum. Dia berlari mengejar Klara.

Bruk!

Klara terjatuh karena menabrak Ivan saat memasuki kelasnya.

"Aduhhhh!!"ringisnya

"Klar lo gak apa-apa kan?"tanya Ivan

"Ish lo mah malah ngalangin jalan, udah tau badannya ngabisin tempat"ucap Klara

"Yaudin, cepet bangun!"ucap Ivan membantu Klara bangkit

"Klar!"ucap Azka memasuki kelas, "ada apa?"tanyanya

"Jatoh, nih Ivan ngalangin jalan aku"jawab Klara

"Yeu! Jangan percaya Az, orang dia yang nabrak gue, dia lari-lari gak jelas"ucap Ivan

"Lagian kamu tuh kalo lari liat dulu yang didepan, ada orang apa nggak, manalagi orangnya ngabisin tempat"ucap Azka dan Klara terkekeh

"Dua orang tuh ya yang ngomong begitu, satu lagi dapet piring!"ucap Ivan dan tepat sekali seseorang lewat

"Jangan ngalangin jalan napa Van! Badan lo ngabisin tempat juga"ucap Tio dan membuat semuanya orang dikelas tertawa

√•√•√•√•√

Sang Pengubah [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang