"Mohon maaf, aku hanya dapat mengantar kalian sampai sini saja, Vincent, Jay."
"Tidak masalah nyonya, kami justru berterimakasih karena kau telah mengantar. Sekali lagi terimakasih, hati-hati dijalan."
"Ada yang bisa kubantu?"
"Aku Kim Seokjin, ini kartu tanda pengenalku. Aku ingin kau menunjukkan rekaman file CCTV pada tanggal xx, bulan ini, disekitar jalan xxxx, mulai pukul 12 malam."
"Untuk apa, tuan?"
"Ada sesuatu yang ingin kubuktikan. Ini perihal tuan Kang yang menghilang sejak tanggal yang sama. Aku tahu kau mengenal beliau. Tapi maaf, aku tidak bisa memberimu detail lebih. Mohon kerjasama-mu."
.
"Huh? Apa ini? Layar kami hitam dan dialihkan kearah langit? Bagaimana mungkin?"
"Persetan."
"Apa yang sebenarnya terjadi?!"
"Sudah kuduga, ketua Seokjin. Pola mereka. Aku mengenal baik. Dia adalah pelaku yang sama kuyakin."
"Omong-omong, bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Bukankah kalian bertiga memantau baik ruangan ini? Kalian tahu, rumah tuan Kang dan keluarganya sudah jadi buruan kriminal."
"Aku tidak ingat namun, saat jam itu. Pergantian shift dan kami sungguh bersantai karena menganggap wilayah kami biasanya aman. Ini aneh."
"Shh, astagaa."
"Sabar ketua. Bagaimana jika kita semua segera masuk kedalam rumah tuan Kang. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi jika hanya memeriksa dari luar. Pun tidak ada yang mengetahui kemana mereka, jejak mereka keluar kota ataupun negeri, karena aku... Masih ingat jika kedua orang itu keluar dari rumah tuan Kang dengan pakaian serba tertutupnya. Aku yakin mereka telah melakukan sesuatu disana. Tapi aku tidak tahu apa."
"Ini... Luka tembak. Aku menemukan peluru dipelipis. Tidak ada obat ataupun racun dalam darah mereka. Dibagian kepala istri dan putrinya, terdapat kerusakan tengkorak kepala yang fatal akibat pukulan benda berat disana. Aku akan memeriksa lebih lanjut, ketua Seokjin."
"Terimakasih banyak atas bantuanmu, dokter Kyungsoo. Aku akan menunggu info terbarumu."
🍁🍁🍁
"AKU INGIN CERAI."
"Oh? Baik! Tapi kau yang mengurus anakmu."
"Huh? Kenapa harus aku? Aku memiliki banyak pekerjaan yang lebih penting. Lihatlah dirimu? Kau pria pengangguran, kau dipecat dari perusahaan karena tidak becus!Tanpaku, kau mungkin hanya gelandangan sekarang."
"Perempuan brengsek! Jaga mulutmu. Tidak selayaknya kau mengejar cita-citamu untuk menjadi wanita karir. Tugasmu seharusnya dirumah! Mengurus anak dan melayani suami dengan baik. Bukan pulang larut dan membawa pekerjaan sampai kerumah, mengabaikan apa yang seharusnya menjadi tugasmu, tanggung jawabmu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Nevermind [BTS Fanfict]
FanfictionJimin tak menyangka jika Namjoon akan menyerahkan diri ke polisi atas kasus pembunuhan terakhirnya yang terjadi. Membuatnya harus mencari dimana Namjoon saat ini selama berhari-hari. Namun, dalam perjalanannya, seseorang yang pernah menyelamatkannya...